29: Kekuatan

630 58 3
                                    

AUTHOR POV

Setelah mendengar seluruh keluh kesah Jungwon mengenai dirimu yang lebih memilih Jay ketimbang dirinya. Kamu malah berusaha menjauh dari lelaki itu. Kamu ingin menikmati waktumu sendiri dulu sekaligus memikirkan langkah apa yang harus kamu lakukan setelah ini.

Kamu terus merenungi semua hal di dalam sebuah bilik kamar mandi dengan tangisan yang tak kunjung berhenti. Perkataan Jungwon tadi benar-benar mengenai mentalmu apalagi untuk orang yang memiliki hati lembut sepertimu. Kamu begitu merasa bersalah padanya sehingga kamu malu untuk bersikap seolah tak terjadi apapun di antara kalian.

Kamu tumpahkan seluruh kesedihanmu dalam tangisan kali ini dan berjanji kepada dirimu untuk menjadi pribadi yang kuat setelah ini. Kamu buka handphone milikmu yang mendapatkan sebuah pesan singkat dari ibumu.

Eeomma
"Bagaimana kabarmu nak? Kapan mau ajak Jungwon ke rumah?"

Seketika kamu tertampar oleh kenyataan. Ya, kamu memang melupakan kenyataan bahwa Jungwon yang menginginkanmu pertama kali ketimbang Jay. Lelaki itu rela melakukan apapun untuk menyelamatkanmu pada malam pelelangan itu. Jika bukan karena Jungwon, kamu mungkin akan jatuh ke tangan yang salah dan sekarang Jungwon hanya ingin seluruh perhatianmu tertuju padanya.

Ia ingin menjadi satu-satunya bagimu tapi kamu malah sering menghabiskan waktu bersama Jay ketimbang dirinya. Kamu tak boleh egois terus menerus. Sudah cukup puas kamu habiskan banyak malam bersama Jay dan sekarang mungkin waktu yang tepat untukmu kembali pada Jungwon, walaupun pandanganmu tentang lelaki itu sedikit berubah setelah ia menyetujui Jay untuk membelimu kedua kalinya. Kamu yakin, pasti ada alasan kuat yang melatarbelakangi Jungwon menyetujui keputusan sulit itu.

Kamu balas terlebih dahulu pesan dari ibumu tersebut lalu keluar dari bilik kamar mandi itu. Kamu basuh wajahmu menggunakan air lalu kembali mengoleskan make up di wajahmu setelah mengering. Kamu berusaha membuang rasa ego dalam dirimu untuk kembali bersama Jungwon. Walau dari lubuk hatimu yang paling terdalam masih ingin menghabiskan waktu bersama Jay Park.

Kamu keluar dari kamar mandi tersebut dan tak menyangka Jungwon sedang berdiri menunggumu dilorong depan kamar mandi tersebut. Lelaki itu langsung menghampirimu dengan ekspresi khawatir setelah menyadari keberadaanmu.

"Kok lama sekali?" tanya Jungwon sadar benar ats mata sembabmu. Lelaki itu tahu kamu menangis di dalam sana karena tangisanmu dapat Jungwon dengar hingga keluar kamar mandi tersebut. Ia berikan waktu untukmu menikmati kesedihanmu lalu setelah kamu merasa lebih lega, ia akan datang menghampirimu lagi.

Kamu hanya tertawa untuk menjawab pertanyaannya. Jungwon rogoh tas selempang yang ia bawa untuk mengambil kaca mata hitam miliknya.

"Pakai ini." Dengan penuh perhatian, Jungwon pakaikan kacamata miliknya padamu untuk membantumu menyembunyikan kesedihanmu di depan semua orang. Setelah itu, Jungwon kecup puncak kepalamu dengan lembut diakhiri kekehan pelan oleh kalian berdua.

Jungwon ajak kamu untuk keluar dari lorong tersebut dengan menggengam tanganmu erat. Semua anggota kelompok ENHYPEN telah meninggalkan restoran tersebut untuk mengistirahatkan diri di hotel yang telah mereka sewa.

"Sayang, mau jalan-jalan dulu atau mau istirahat di hotel aja?" tanya Jungwon terdengar begitu manja bagimu. Kamu pun semakin menempel padanya dan bersikap semanja mungkin untuk lelaki itu.

"Maunya jalan sambil makan es krim." Setelah mengatakan itu, Jungwon bawa kamu berkeliling di sekitaran hotel yang ENHYPEN sewa. Tak terlalu banyak destinasi tempat yang kalian datangi, setelah memakan ek srim sambil menikmati senja di pinggir pantai.

Jungwon ajak kamu untuk beristirahat di hotel sebelum malamnya kalian lanjutkan kegiatan di sebuah kasino termegah di pulau tersebut. Kalian tentu berjalan-jalan dengan penjagaan yang lunayan ketat dari para anak buah kelompok ENHYPEN.

CONSUMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang