AUTHOR POV
Beberapa hari kemudian..
Dirimu sedang memperhatikan wajah seorang laki-laki yang tengah memainkan handphone miliknya di atas kasur dalam posisi kamu yang memeluk tubuhnya. Lelaki itu memiliki wajah yang sangat tampan, mata elang mematikan, senyuman yang sangat manis, kulit cokelat yang sangat eksotis serta bibir terbelah yang sangat menggoda iman. Kamu tertawa pelan setelah merasa jantungmj berdegup sangat kencang lalu menyembunyikan wajah memerahmu di dada lelaki itu.
"Kenapa?" ia bertanya saat menyadari dirimu yang begitu malu menatap matanya. Kamu pun semakin mengeratkan pelukanmu di tubuh lelaki itu. Seketika, kamu mengingat ucapan Jake beberapa hari yang lalu, kamu sangat ingin menanyakan hal tersebut sejak lama tetapi belum mendapatkan momen yang pas.
"Sayang, ada apa?" Lelaki itu berusaha melepaskan pelukan kalian untuk bisa melihat wajahmu yang merekah malu. Lelaki itu bingung, kenapa kamu bisa tertawa sendiri seperti itu? Padahal tidak ada yang lucu.
Setelah berhasil menangkup wajahmu yang tersenyum, kamu kecup bibir tipis lelaki itu lalu berkata, "Pemilikku tampan sekali." pujimu yang sukses mengembangkan senyuman manis di wajah Jay. Jantung lelaki itu juga berdegup kencang, tak kuasa menahan gejolak yang kamu ciptakan untuknya.
"Milikku juga cantik sekali." puji Jay balik, sukses membuat wajahmu semakin tersipu malu. Jay bawa tubuhmu ke dalam pelukannya lagi lalu mengecup dahimu dengan lembut. Kalian saling melontatkan godaan satu sama lain hingga kamu rasa inilah waktu yang tepat untuk kamu mengatakan hal yang selalu mengganggu pikiranmu.
"Jika suatu saat daddy bosan denganku, tolong jual aku ke Jungwon oppa saja ya." ucapanmu itu mampu melunturkan senyuman di wajah Jay. Lelaki itu langsung melepaskan pelukan kalian dan duduk di kasur tersebut dengan menatapmu kesal.
"Kok kamu berpikiran seperti itu?" tanya Jay mampu merubah suasana yang awalnya hangat menjadi tegang dan tidak bersahabat. Kamu tahu, lelaki itu tak nyaman dengan ucapanmu barusan.
"Aku takut, daddy memperlakukanku sama seperti gadis-gadis yang daddy beli dari pelelangan itu. Jungwon oppa masih mau menerimaku jadi tolong jangan jual aku ke-" ucapanmu terhenti oleh bentakan dari Jay yang lumayan keras. "Daddy tidak akan menjualmu ke siapapun lagi!!" sukses membuatmu memejamkan mata karena merasa begitu ketakutan.
"Apa kamu tak merasa kalau kamu diperlakukan dengan sangat spesial? Tak ada niatan daddy untuk menjualmu ke siapapun termasuk Jungwon!" Tak sampai situ, bentakan Jay pun masih berlanjut.
"A-aku hanya takut.." kamu menggumam pelan hingga kamu merasakan lelaki itu yang mengangkat wajahmu agar tatapan kalian dapat bertemu.
"Dulu, sebelum bertemu denganmu, daddy memang suka membeli gadis di pelelangan tersebut lalu menjual mereka jika daddy bosan dengan mereka. Tapi tidak denganmu Y/n, daddy sama sekali tak ada niatan ingin menjualmu kepada siapapun, daddy ingin kamu terus menemani daddy dan menjadi patner daddy dalam segala hal. Itulah sebabnya daddy nekat membelimu seutuhnya dari Jungwon." setelah mendengar penuturan Jay itu, kamu merasa semakin menyukai pemilikmu tersebut.
Tanpa kata, kamu peluk tubuh Jay seiring tangisanmu yang pecah merutuki kebodohanmu sendiri. Ada begitu banyak tanda yang Jay berikan padamu, menunjukkan bahwa dirimu memang berbeda dan sangat special baginya.
Pertama, Jay tidak akan mungkin membelimu untuk kedua kalinya jika memang ia tidak tertarik padamu. Kedua, tak ada gunanya Jay terus membantumu dalam penyelesaian masalahmu secara satu per satu. Ketiga, Jay tak akan mau merawatmu hingga memanggilkan dokter dengan biaya yang fantastis jika ia tidak menghawatirkan keadaanmu.
Lelaki itu begitu memanjakanmu lalu kenapa kamu harus takut jika lelaki itu berubah? Harusnya kamu memberikan semua yangJay harapkan darimu seperti service yang memuaskan, sosok pasangan yang manja dan selalu menemani Jay kapanpun dan dimanapun ia berada, serta memberikan kasih sayang yang lelaki itu inginkan. Hanya itu yang Jay inginkan darimu.
"Jangan takut sayang.." Setelah mengatakan itu Jay tuntun wajahmu untuk menatap matanya. Kamu dapat melihat keseriusan di wajah Jay saat ini. Ia hapus air mata yang membasahi wajahmu dan terus berusaha menenangkanmu.
"Janji?" tanyamu yang langsung dijawab anggukan kepala oleh Jay dengan senyuman di wajahnya. "Ne, daddy janji." setelah mengatakan itu Jay tuntun tubuhmu berbaring kembali di atas kasur tersebut. Kamu tahan lelaki itu untuk tetap menindih tubuhmu dengan melingkarkan tanganmu di pundaknya.
"Wanna play with me?" tanyamu dengan kesan menggoda dan langsung dijawab senyuman penuh arti di wajah Jay.
""""""""""""""""""""""
Setelah melalui perjalanan yang panjang, akhirnya kapal pesiar yang membawa seluruh anggota kelompok ENHYPEN bersandar di sebuah pulau yang berada di negara China. Pulau tersebut terkenal sebagai kotanya para penjudi. Terdapat begitu banyak kasino mewah hingga tempat prostitusi yang melegalkan semua hal yang dilarang oleh pemerintah. Narkoba bahkan dijual bebas di pulau tersebut dan kesempatan itu tidak akan Jay buang begitu saja. Ia telah menyiapkan banyak hal untuk menjalankan bisnis haramnya di kota tersebut.
Kamu lingkarkan tanganmu di lengan Jay sedangkan tanganmu yang lain menggandeng tangan Jungwon dengan erat. Semua anak buah maupun anggota kelompok ENHYPEN sudah mulai terbiasa dengan kemesraan kalian yang tak biasa. Kalian berjalan dengan penuh senyuman keluar dari kapal pesiar tersebut, Heeseung telah menyewa sebuah hotel hanya untuk seluruh anggota kelompok ENHYPEN hingga anak buahnya. Mereka berencana hanya menghabiskan beberapa malam di pulau tersebut.
Kedatangan mereka disambut hangat oleh beberapa petinggi di pulau tersebut. Baru beberapa langkah kalian turun dari kapal tersebut, langkah Jay tiba-tiba terhenti dengan ekspresi datar yang tak dapat ditebak. Di saat semua anggota kelompok ENHYPEN menerima sambutan dari beberapa petinggi tersebut, Jay hanya terus diam memandang seorang wanita yang tersenyum ke arahnya. Lelaki itu bahkan nekat melepaskan tanganmu yang melingkar di lengannya dan membiarkanmu berjalan mendahuluinya bersama Jungwon.
Setelah Heeseung berjabat tangan dengan para petinggi tersebut, mereka mengajak seluruh anggota kelompok ENHYPEN termasuk dirimu untuk makan di salah satu restoran yang berada tak jauh dari pelabuhan.
Jungwon ingin mengajakmu tetapi kamu hanya terus melihat ke belakang, tepat ke Jay yang masih menatap seorang wanita dari kejauhan. Tak lama, wanita bersurai blonde tersebut berlari menghampiri Jay. Wanita itu menghambur ke dalam pelukannya sebelum akhirnya Jungwon menarik paksa tanganmu untuk mengikutinya, "Ayo!" ajak lelaki itu.
Kamu tahan langkah Jungwon untuk terus menoleh ke belakang. Kamu tahu wanita bersurai blonde itu menangis saat memeluk Jay tetapi lelaki itu tak kunjung membalas pelukannya. Jay hanya terus menatap kosong ke depan hingga Jungwon menjelaskan. "Dia mantan kekasih Jay hyung, ayo biarkan saja mereka merdua." setelah mengatakan itu, Jungwon membujukmu untuk terus melanjutkan langkah karena kalian sudah tertinggal jauh oleh anggota ENHYPEN yang lain.
Jantungmu berdegup sangat kencang, ada perasaan kesal yang kamu rasakan saat ini. Kamu tak suka saat ada wanita lain yang hadir dalam kehidupan dua pemilikmu terlebih wanita itu adalah wanita yang pernah mengisi hati Jay. Kamu mau perhatian Jay dan Jungwon hanya tertuju padamu seorang!
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
CONSUME
Fanfic[🔞] Kamu mengalami perundungan akibat kesalahan yang ibumu lakukan di masa lalu. Tak hanya menyakiti fisik hingga mentalmu, gadis perundung itu juga menjual mu ke sebuah pelelangan manusia yang membuatmu bertemu dengan anggota dari sebuah kelompok...