45: Egois

617 72 10
                                    

AUTHOR POV

"Siapa yang membuat luka di sekujur tubuhmu ini, manis? Jay Park? Oh, dia sangat berani sekarang! Untuk mempertahankan seseorang menggunakan cara yang kasar hingga harus melukai tubuhmu seperti ini. Dulu, dia bahkan tak bisa membentak apalagi memukul Valerie, dia saja selalu menjadi bulan-bulanan kelompok musuh, namun sekarang ia berusaha merebut mu dari Jungwon dengan cara yang kasar ya?"

Perkataan Jungkook tersebut terus memenuhi pikiranmu hingga membuatmu tak menjawab berbagai pertanyaan yang Sooyoung lontarkan padamu saat ia tengah menjagamu di UGD sebuah rumah sakit yang berada di kota tersebut.

Sooyoung begitu prihatin setelah melihat keadaanmu, ditambah lagi pandanganmu kosong dengan air mata yang tak henti mengalir membasahi wajahmu. Itulah sebabnya Sooyoung nekat menghubungi bosnya bernama Lee Heeseung untuk segera kembali dan menemanimu, karena Sooyoung tahu hanya lelaki itu yang dapat menenangkan mu pasca penyekapan yang Jungkook lakukan.

Sooyoung berharap dengan hadirnya Heeseung di dekatmu dapat membuat keadaanmu menjadi lebih baik, padahal saat ini kamu terus terbayang satu laki-laki yang paling kuat menolak kehadiranmu. Lelaki itu yang mencampakkan kamu di depan gedung hotel yang kalian tempati dan berkat penolakan yang lelaki itu lakukan mampu menambah buruk citra dirimu di pikiranmu sendiri.

Kamu memang pantas ia buang, itulah sebabnya Jungkook membawamu ke pelelangan itu. Terus Jungkook berikan afirmasi buruk mengenai dirimu sendiri hingga saat panggilan Sooyoung akhirnya Heeseung angkat, "Bos, dimana? Bisakah-".

"Eonni.. " lirihmu sukses menghentikan ucapan Sooyoung tersebut dan beralih menaruh perhatian lebih padamu. "Iya, Y/n. Eonni disini." jawab Sooyoung begitu lembut yang malah memecah tangismu begitu kencang.

Kamu pejamkan matamu, namun gesture tubuhmu sangat menggambarkan ketakutan yang kamu rasakan dengan mengutarakannya secara langsung, "Tolong jangan pertemukan aku dengan mereka. Jay, Jungwon. Aku mohon, bantu aku pergi dari sini. Bantu aku melepaskan diri. Badanku sakit semua, eonni! Mereka tak butuh aku lagi kok, mereka juga selalu memukulku, terutama wajahku, tanganku, kakiku, badanku sakit semua. Tolong aku, eonni. Aku takut sekali.." sukses membuat jantung Sooyoung berdegup sangat kencang. Tanpa wanita itu sadari, air mata menggenang di pelupuk matanya saking merasa kasihan dengan dirimu.

Heeseung yang mendengarkan pintamu secara langsung dari sambungan telepon yang belum Sooyoung matikan pun hanya bisa terdiam, dipenuhi pikiran yang semakin berkecamuk. Padahal saat ini, ia juga sedang berusaha menenangkan Jay dan Jungwon yang tak terima atas penolakanmu tersebut. Tepat disaat Sooyoung menelpon, ketiga lelaki itu sedang berbicara serius dalam sebuah mobil di parkiran rumah sakit ini.

"Aku-" sempat Heeseung aktifkan loudspeaker panggilan agar ucapanmu dapat Jay dan Jungwon dengar secara langsung. Biar bagaimana pun, kedua lelaki itu harus tahu betapa menderitanya kamu atas obsesi yang mereka rasakan padamu. Jika tak ada yang mau mengalah, maka kalian bertiga akan terus berputar pada lingkaran setan ini.

"Aku takut sekali, terutama pada Jay yang selalu memukulku saat dia marah atau pada saat kami bercinta. Aku tak kuat jika terus menjadi pelampiasan emosinya, eonni. Tubuhku sakit sekali.." lirihmu memancing Sooyoung duduk kembali dan meletakkan handphone miliknya yang masih tersambung dalam panggilan bersama Heeseung di dekat tubuhmu.

Sooyoung berharap dengan mendengar keluh kesah mu ini, Heeseung dapat mengingatkan kedua rekannya untuk tidak melakukan hal yang membuatmu trauma lagi. Benar saja, setelah mendengar ucapanmu, Jay Park terdiam dipenuhi pikirannya sendiri.

Lelaki itu sadar atas obsesinya yang membabi buta tapi Jay Park sendiri kesulitan mengontrol dirinya sendiri.

Sementara jantung Jungwon mulai berdegup kencang saat kamu mengutarakan perasaanmu padanya, "Ditambah lagi, Jungwon yang tak mau memaafkan aku atas kesalahan yang aku lakukan dengan Heeseung oppa. Aku tahu aku salah, tapi apakah ini balasan atas segala perbuatan baik yang telah aku berikan padanya? Aku sangat berharap pada malam pelelangan, Jungwon dapat membantu diriku lepas sebagaimana aku bantu ia melepaskan diri dari para berandal yang mengeroyoknya. Tapi apa? Keadaan malah semakin memojokkan aku, eonni!" ucapmu yang langsung Sooyoung respon dengan, "It's okay, menangis saja. Utarakan seluruh kesedihanmu pada eonni ya." ucap wanita itu begitu lembut.

"Jungwon oppa sudah tidak menginginkan aku lagi saking kecewanya dia padaku. Sementara, aku takut sekali Jay Park menjual ku setelah ia merasa bosan denganku. Aku hanya ingin kembali hidup normal seperti mahasiswi biasa. Apakah aku memang tak pantas menerima semua kebahagiaan di dunia ini?!" tanyamu pada Sooyoung sampai membuatmu bangkit dari dudukmu. Sooyoung yang bingung pun hanya bisa berusaha menenangkan mu, sementara Heeseung langsung memutuskan panggilan tersebut untuk memfokuskan perhatian pada dua anggotanya lagi.

Belum Heeseung berbicara, Jungwon langsung berusaha menjelaskan menurut sudut pandangnya, "Hyung, aku masih menginginkan Y/n, sungguh! Aku meninggalkannya tadi di depan gedung hotel karena aku merasa begitu lelah dan kecewa padanya, tapi tak ada niatan sedikitpun untukku melepas Y/n atau menyakitinya, hyung!". Heeseung tahu, Jungwon sedang berusaha menahan perasaan bersalahnya dan Heeseung juga sadar atas kesalahannya disini.

"Aku meminta Jay hyung hanya lima kali tidur dengan Y/n semata-mata karena aku ingin melepaskan Y/n setelah itu. Aku hanya ingin menyelamatkan Y/n dari pelelangan tersebut, hyung. Aku juga tak menyangka kalau Y/n akan tertarik pada kalian berdua." ungkap Jungwon yang malah membuat Jay Park semakin menundukkan kepalanya.

Heeseung pun menambahkan, "Y/n terus dibayangi ketakutan mengenai uang dan pelelangan. Dia pernah mempertanyakan mengenai keputusanmu (Jungwon) yang menjualnya kedua kali pada Jay Park. Sementara disisi lain, ia sangat takut kau menjualnya kembali pada pelelangan yang sama atau ke anak buahmu, Jay!" ungkap Heeseung semakin membuat kedua lelaki itu sedih.

Jay usap wajahnya dengan kasar sebelum angkat bicara mengenai permasalahan ini. "Aku akui, memang aku salah karena telah memukul Y/n. Tapi tidakkah kamu memikirkan perasaan kami juga, hyung? Kau tahu, aku dan Jungwon terus memperebutkan gadis itu tapi kau memanfaatkan kesempatan itu untuk mengambilnya dari kami!" Jay memang mengakui kesalahannya tapi ia tentu tak akan melupakan pemicu utama yang menyebabkan permasalahan ini semakin runyam yaitu kehadiran Heeseung dalam hubungan kalian.

Heeseung pun akhirnya mengutarakan apa yang ia rasakan selama ini, "Semenjak hadirnya Y/n dalam kelompok kita seperti membawa angin segar dalam hidupku, itulah sebabnya aku mulai menaruh perhatian padanya. Lalu disaat hubungan kalian merenggang atas satu dan lain hal, apa aku harus membiarkan gadis yang aku sukai menderita sendirian? Tentu tidak!" ucapan Heeseung itu mampu memecah tawa Jungwon penuh kekesalan.

"Hyung, kalian berdua sungguh lucu. Kalian tahu aku yang menginginkan Y/n pertama kali tapi kenapa kalian secara terang-terangan menunjukkan ketertarikan kalian pada milikku?!! Jay hyung, aku sudah mengumpulkan uang sebanyak kau membeli Y/n dariku untuk kedua kalinya (100 juta) dan Heeseung hyung, tolong kembalilah seperti dirimu yang dulu!" pinta Jungwon yang langsung dijawab gelengan kepala dari Jay Park.

"Sudah aku katakan padamu, aku tak akan menyerahkannya atau menjualnya lagi pada siapapun. Jika kau memang menyukainya, kau harusnya teguh pada pendirian awalmu, Jungwon!" tolak Jay secara mentah-mentah. Baru Jungwon ingin membalas ucapan Jay, Heeseung keburu mengambil sikap.

"Permasalah ini tak akan selesai jika tak ada yang mau mengalah, lebih baik kalian renungkan dulu kesalahan kalian sampai membuat Y/n trauma dan untuk sementara waktu, jangan nampakkan wajah kalian di depan gadis itu! Ini demi kebaikan Y/n sendiri!" benar adanya, namun ucapan Heeseung itu langsung Jay balas dengan, "Kalau begitu, kau juga tak boleh bertemu dengannya hyung!".

Senyuman terukir di wajah tampan Heeseung sebelum membuka pintu mobil tersebut, "Bagaimana caranya aku menjauh sementara Y/n hanya mau denganku?" tanya Heeseung berniat keluar dari mobil tersebut.

"Hyung, kalian semua obsesi! Tidakkah kalian sadar akan hal itu?!" pertanyaan Jungwon itu tak kunjung menyadarkan Jay dan Heeseung yang mulai merasa menang banyak atas permasalahan ini, sementara lelaki yang menginginkanmu pertama kali hanya bisa terdiam tak berdaya menghadapi dua lelaki overpower seperti mereka.

Benar, tak akan ada jalan keluar jika tidak ada yang mau mengalah dalam hal merelakanmu!

TBC

INI CHAPTER YANG AKU TULIS BARU, BERLEBIHAN YA? 🥺

CONSUMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang