65: Amukan

518 51 13
                                    

Atensimu mengerjap dengan perlahan seiring kesadaranmu yang kembali dari pingsan yang cukup lama. Pembunuhan yang Heeseung lakukan secara langsung di depan matamu, sukses menempatkan kamu dalam kondisi syok dan sedih yang teramat dalam. Saking syoknya kamu sampai tak menyadari lelaki yang membunuh Jay dan Jungwon sedang memperhatikanmu dalam diam di samping tubuhmu.

Lelaki itu tahu kamu akan memberontak atau mengamuk pasca penembakan tadi sore, itulah sebabnya Heeseung nekat mengikat kaki dan tanganmu pada ujung kasur kalian menggunakan tali. Sementara kamu yang telah sadar atas kondisi tubuhmu yang terikat mulai berusaha melepaskan diri dari ikatan tersebut.

"Lepaskan aku!" kamu tentu saja mengamuk tak terima. Namun, Heeseung yang berhasil membuatmu tak berdaya di atas kasurnya malah menjawab, "Tidak akan, sayangku!". Memancing dirimu semakin hilang kendali dan tak memiliki rasa takut lagi melawan lelaki itu.

"Lepaskan aku, pembunuh!" maki dirimu sempat membuat Heeseung terdiam memandangmu tak percaya. Lelaki itu bangkit dari kasur miliknya untuk berdiri di samping kasur, memperhatikanmu sambil berkacak pinggang pertanda ia kesal dengan makianmu tersebut.

Heeseung tentu tak suka dengan gadis yang suka menghujat sepertimu, namun rasa cintanya padamu sangatlah besar sampai mampu menutupi kekuranganmu tersebut di matanya.

"Aku membunuh karenamu, jika sejak awal kau tak memberikan harapan untukku, aku tak akan melangkah sejauh ini menghancurkan kelompok sendiri!" Heeseung berusaha membela diri, namun kamu yang merasa tak memiliki niat tersebut pun menjawab, "Kau yang menghancurkan kelompokmu sendiri, sialan!!! Kau yang membunuh Jay dan Jungwon oppa! Dasar pembunuh biadap!" makimu tak ada habisnya. Saking marah dan kecewanya kamu pada Heeseung sampai menghilangkan seluruh rasa takut yang selama ini kamu rasakan padanya.

"Terserah kau ingin menganggapku apa mulai sekarang, satu yang pasti. Tak akan ada orang yang bisa membawamu jauh dariku, Y/n!" sebenarnya, ucapan Heeseung ini cukup membuatmu tersadar atas buruknya pola pikir lelaki posesif sepertinya, namun kamu sendiri bingung harus bereaksi seperti apa. Harus merespon seperti apa lagi agar Heeseung membencimu dan melepaskan hidupmu?

"Kau bahkan lebih mengerikan ketimbang Jay atau Jungkook! Untuk apa kau membunuh mereka, sialan!! Kembalikan semua orang-orang yang dekat denganku!!! Soyoung, Jay oppa dan Jungwon oppa! Harusnya kau saja yang mat-" ucapanmu terpotong cekikan yang tanpa sadar Heeseung berikan di lehermu setelah lelaki itu berhasil menduduki perutmu dan mengunci peegerakanmu dalam kamar tersebut.

"Kau yang memintaku menyelamatkanmu dari mereka berdua. Apa kau lupa? Inilah salah satu cara dariku untuk menyingkirkan mereka dari hidupmu sayang. Bukannya berterima kasih, kau malah memakiku seperti ini!" kesal Heeseung mulai naik pitam. Walau begitu masih belum bisa meluluhkan hati lelaki itu untuk melepaskan mu dari penjara yang ia buat.

"Kau tak perlu sampai membunuhnya, biadap!!!" makimu tak kunjung puas.

Sialnya, kesabaran Heeseung lah yang perlahan berkurang berkat makian yang terus kamu berikan padanya.

"Hentikan makianmu sebelum aku habis kesabaran, Y/n!!" bentak Heeseung semakin kuat mencengkram lehermu. Terus lelaki itu cekik saking gelap matanya, disaat Heeseung merasa kamu mulai habis napas, barulah lelaki itu mau melepaskan cengkraman di lehermu, namun kamu malah melayangkan makian lagi padanya.

"TAK BISA, KAU PEMBUNUH BIADAP HEESEUNG, LEPASKAN IKATAN DI TUBUHKU, JANGAN IKAT AKU SEPERTI INI! BAIKNYA KAU BUNUH AKU SEKARANG SEPERTI KAU MEMBUNUH JAY DAN JUNGWON OPPA!" terus, kamu ungkit kejadian tersebut sampai dirimu merasa puas menangisi rasa sakit yang Heeseung berikan dalam hidupmu.

Tiba-tiba, Heeseung ambil handphone miliknya yang berada di nakas lalu memperlihatkan sesuatu padamu.

"Kau lihat video ini? Apa masih ada lelaki yang mau bersamamu setelah video ini tersebar luas? Pikirkan saja, jadilah gadis yang baik atau aku sebarkan video ini dengan mudahnya?!!" ancam Heeseung tak berhasil melunturkan rasa amarah dan kecewa yang kamu rasakan.

"Sebarkan saja, aku tak peduli!! Sejak awal hidupku memang sudah hancur!" dengan berani, kamu lawan balik Heeseung dengan segala kegilaannya.

"Pikirkan dengan matang, Y/n." Bukannya bersemangat, Heeseung malah terlihat ragu saat ingin menggertak dirimu menggunakan video mesum yang diam-diam Heeseung rekam menggunakan 30 kamera tersembunyi miliknya dalam ruangan tersebut.

"Sebarkan saja pembunuh keparat!" teriak mu begitu kencang, saking kencangnya sampai mengguncang kasur tersebut atas perlawanan yang terus menerus kamu berikan.

Sadar atas dirimu yang begitu keras. Heeseung tekan tombol kirim di handphone milikmu lalu membuka semua ikatan di tubuhmu tanpa sepatah katapun. Kamu sempat memaki Heeseung untuk kesekian kalinya, hingga kamu menyadari Heeseung benar-benar mengabulkan ancamannya.

"Oppa tarik pesan itu!! Kenapa  kau mengirimnya menggunakan handphoneku, sialan!!" sikapmu yang sebelumnya terlihat mengutuk seluruh kegilaan Heeseung pun perlahan mulai berubah menjadi kalang kabut.

Sementara Heeseung yang merasa menang pun perlahan berjalan menuju sofa dan langsung diikuti dirimu yang begitu ketakutan.

"Begitukah caramu meminta tolong, Y/n?" tanya Heeseung sambil melebarkan kakinya penuh sikap angkuh dan keras kepala di atas sofa miliknya.

"Ku mohon oppa.." pintamu. Walau terus terjadi pergolakan hebat dalam dirimu saat mengatakan itu pada lelaki yang telah menghancurkan hidup orang yang kamu sayangi.

"Cium kakiku,"

Tunggu dulu!

"Tapi-"

Kamu begitu terkejut atas pinta lelaki itu. Bukankah kemarin Heeseung juga yang melarangmu merendahkan dirimu sendiri? Lalu sekarang, kenapa ia malah memintamu melakukan hal tersebut padanya?

"Cium kakiku dan meminta maaflah karena telah bersikap labil atas pilihan hidupmu!"

TBC

COBA JUJUR, KALIAN SUKA ENDING WITH HEESEUNG ATAU BERSAMA JUNGWON DAN JAY? KOMEN YA!

CONSUMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang