AUTHOR POV
Waktu telah menunjukan pukul satu dini hari. Kamu telah mencoba peruntungan di berbagai macam mesin slot dan sukses mendapat jackpot sebanyak lima kali dengan total uang yang berhasil kamu bawa pulang sebesar 300.000 usd.
Sekarang, waktunya untuk kamu menjalankan misi rahasia karena sebentar lagi Heeseung akan memulai perjudian blackjack dengan mempertaruhkan uang yang sangat banyak. Lawan judi Heeseung juga telah dipastikan adalah mantan anggota ENHYPEN bernama Jeon Jungkook.
Kamu terus memperhatikan Heeseung dari kejauhan sambil menunggu Valerie menjalankan misinya.
Tak perlu menunggu lama, saat Jungkook beserta anak buahnya masuk ke dalam ruangan judi tersebut, Valerie langsung datang menghampiri Heeseung. Kamu pun mendekati mereka sambil mendengarkan percakapan di antara keduanya.
Tak lupa dengan banyak sekali penjagaan di antara lelaki itu, semua perhatian mereka tertuju pada Valerie yang mulai bersikap seolah-olah ia dekat dengan Heeseung.
"Oppa akan melawan Jungkook? Shit!! Berjuanglah oppa, kalahkan dia!!" sambil mengatakan itu, Valerie berusaha mendekati Heeseung lalu memperbaiki posisi dasi lelaki itu.
Tak terlihat apapun dari kejauhan sehingga kamu tak tahu apakah kamera yang mereka maksud sudah tepasang di dasi Heeseung atau tidak. Tanpa disangka, Heeseung dengan cepat melepaskan tangan Valerie di bajunya lalu berkata, "Jangan sentuh aku, pergilah!".
Mendengar Heeseung yang mengusirnya, Valerie pun menjadi kesal lalu pergi dari ruangan itu diikuti Seungcheol dan beberapa anak buah lainnya. Mereka bertugas menyekap Valerie di sebuah kamar setelah ia pikir berhasil menjalankan aksinya.
Tanpa kamu sadari, Heeseung sedang memperhatikanmu saat ini. Tak ada anggota ENHYPEN yang lain karena mereka sibuk dengan tugasnya masing-masing, setelah selesai barulah mereka bisa menyaksikan perjudian yang dilakukan Heeseung saat ini.
Dengan senyuman manis kamu tarik tangan Heeseung memasuki sebuah lorong menuju kamar mandi yang berada di dalam ruangan tersebut. Kamu sadar benar sedang diawasi oleh seorang anak buah Jay sehingga kamu tak bisa berlama-lama dalam menjalankan misi tersebut.
"Kau baik-baik saja? Apa Jay menyakitimu lagi?" tanya Heeseung saat dirimu mendorongnya agar bersender pada tembok ruangan. Kamu mendekat ke arah lelaki itu dengan pandangan yang fokus mencari keberadaan kamera yang Valerie pasangkan. Kamu tak melihat apapun karena suasana di dalam ruangan itu sangatlah remang dan lumayan ramai.
"Aku baik-baik saja oppa, semangat yaa! Aku akan selalu berada di samping oppa nanti!" Kamu memberanikan diri merapikan dasi Heeseung tersebut sambil terus mencari keberadaan kamera yang Valerie pasangkan hingga kamu tak sengaja melihat kelipan cahaya yang sangat mungil dan tak terlalu terlihat jika tidak diperhatikan dengan seksama.
Kamu sentuh kelipan itu lalu kamu cabut sebuah alat yang sangat mungil dan tertancap pada dasi Heeseung. Bentuknya mirip seperti jarum pentul namun besi yang menancap tidak terlalu panjang sehingga mudah sekali hilang dan tidak terlihat oleh siapapun.
"Bagus agar oppa semakin semangat." Heeseung angkat wajahmu agar tatapan kalian dapat bertemu. Keadaan lorong yang lumayan ramai memaksa tubuhmu menempel pada tubuh Heeseung di hadapanmu. Kamu berusaha mengambil sebuah plastik yang kamu simpan di saku dress-mu.
"Sudah berdoa?" tanyamu namun Heeseung malah tertawa lalu menjawab, "Untuk apa berdoa sebelum melakukan dosa?" Betul juga, tapi jika kamu masih percaya akan adanya tuhan, tak ada salahnya berdoa.
"Tak papa oppa, ayo lakukan bersama." ajakmu setelah berhasil memastikan alat tersebut masuk ke dalam plastik bening lalu memasukkannya kembali ke dalam saku dressmu.

KAMU SEDANG MEMBACA
CONSUME
Fanfiction[🔞] Kamu mengalami perundungan akibat kesalahan yang ibumu lakukan di masa lalu. Tak hanya menyakiti fisik hingga mentalmu, gadis perundung itu juga menjual mu ke sebuah pelelangan manusia yang membuatmu bertemu dengan anggota dari sebuah kelompok...