Keesokan harinya..
Kamu tertawa pelan sebagai respon candaan yang anak buah Heeseung lontarkan saat menjaga dirimu di rumah sakit. Sementara, Heeseung harus pergi ke suatu tempat untuk menyelesaikan bisnisnya sekaligus membelikan ice cream mint choco yang telah pria itu janjikan padamu tadi malam.
"Benar, andai dia tak menggunakan tarian perut itu untuk menutupi jati dirinya, sudah tergoda aku dibuatnya!" canda anak buah Heeseung bernama Pak Seunghan. Saat ini, kamu sedang dijaga oleh Sooyoung dan lima anak buah Heeseung bertubuh besar. Lengkap dengan persenjataan yang mereka bawa khas bodyguard kelompok gangster pada umumnya.
"Coba kau tirukan gerakannya pak!" pinta salah seorang rekan Sooyoung bernama Hando, masih membicarakan topik yang sama. Disaat pak Seunghan sudah siap untuk menirukan tarian perut wanita jadi-jadian yang beliau ceritakan, pintu kamar rumah sakit ini terbuka dengan paksa.
Semua anak buah Heeseung refleks menodongkan senjata pada lelaki yang masuk secara paksa ke dalam kamar ini, namun setelah menyadari siapa lelaki itu, mereka langsung menurunkan senjatanya dan melihat ke arah Sooyoung
"Aku mau bicara dengan Y/n, empat mata! Keluarlah kalian!" pinta lelaki yang tak lain adalah Jay Park. Sooyoung yang sebelumnya telah diminta pada Heeseung untuk tidak membiarkan Jay Park maupun Jungwon bertemu denganmu refleks bangkit dari duduknya dan mencegah, "Maaf tuan, tapi Y/n tak-" belum selesai Sooyoung berbicara, Jay Park keluarkan pistol dari saku celananya lalu menodongkannya tepat ke dahi Sooyoung yang berdiri tegap menghalanginya.
Sontak membuat anak buah Heeseung yang lain ikut menodongkan senjata mereka pada Jay Park, namun dengan cepat anak buah Jay Park yang ikut masuk ke dalam ruangan ini balik menodongkan senjata api pada anak buah Heeseung.
"Aku pemiliknya dan aku tak segan membunuhmu serta rekanmu detik ini juga Sooyoung, keluar dari ruangan ini!" ancam Jay Park tak lupa dengan tatapan tajam khas elang yang siap mencabik tubuh mangsanya. Sooyoung yang ketakutan pun tetap berusaha melindungi mu dengan tak kunjung menyingkir dari hadapan Jay Park.
"Kau dengar aku, Sooyoung?" tanya Jay Park begitu mengintimidasi, membuatmu sangat merasa ketakutan sampai nekat mengingatkan wanita itu untuk mementingkan keselamatannya terlebih dahulu, karena biar bagaimana pun Jay Park memang pemilik mu dan kamu tak bisa terus menghindari lelaki itu. "Eonni tak apa, keluarlah!" pintamu, berusaha menahan rasa takut yang begitu memenuhi mu. Sadar atas ucapanmu, memancing Sooyoung menoleh ke belakang tepat ke arahmu yang mengulaskan senyuman tipis di wajahmu.
"Kalau terjadi sesuatu yang buruk, teriak saja, eonni menunggu di luar ya?" ucap wanita itu penuh pengertian. Setelah itu, Sooyoung berjalan meninggalkan ruangan tersebut dengan tak henti memberikan tatapan tajam pada Jay Park, sementara Jay juga menyuruh semua anak buahnya keluar dan hanya menyisakan kalian berdua di ruangan ini.
Setelah pintu tertutup dari luar, Jay mendekat ke arah kasur rumah sakit mu dengan memainkan pistol yang masih ia pegang di tangan kanannya. Tak ada senyuman yang terukir di wajahnya bahkan saat ia menyadari tubuhmu yang bergetar tak karuan, tak juga membuat lelaki itu merubah sikapnya menjadi lembut padamu.
Air matamu tumpah saat Jay bawa pistol yang ia pegang menuju dahi dan terus turun menuju perutmu yang masih terselimuti selimut rumah sakit, "Sepertinya aku memang tak bisa mengingatkan secara baik-baik kalau kau adalah milikku Y/n." ucap Jay sambil menekan pistolnya tersebut pada perutmu hingga memecah tangis penuh rasa takut darimu.
"Daddy, maafkan aku.." tanpa sadar, kamu memohon untuk meminta ampunan dari lelaki itu karena biar bagaimana pun kamu tahu lelaki ini sangat berbahaya.
"Tadi malam, aku menggunakan pistol ini untuk menghabisi mantan kekasihku, Valerie. Dia tak akan menganggu hubungan kita lagi, sayang." ungkap Jay Park yang hanya kamu jawab dengan anggukan kepala. Saking merasa takutnya kamu sampai tak bisa mengendalikan tarikan napasmu sediri. Dadamu sangat sesak dan Jay Park tak peduli akan keadaanmu tersebut.

KAMU SEDANG MEMBACA
CONSUME
Fiksi Penggemar[🔞] Kamu mengalami perundungan akibat kesalahan yang ibumu lakukan di masa lalu. Tak hanya menyakiti fisik hingga mentalmu, gadis perundung itu juga menjual mu ke sebuah pelelangan manusia yang membuatmu bertemu dengan anggota dari sebuah kelompok...