Tubuhmu terus bergetar walau telah beberapa menit berlalu sisa permainan Heeseung yang luar biasa. Tak ada tempat untukmu melanjutkan malam di kamar ini karena sofa, kasur, bahkan lantai kamar sangat basah oleh cairan cinta kalian yang bercampur menjadi satu. Ini kali pertama Heeseung melakukan seks hingga dini hari, biasanya lelaki itu akan berhenti setelah merasakan dua hingga tiga kali pelepasan. Namun saat bersama dirimu, Heeseung merasa tak kunjung puas.
Lelaki itu ingin kamu mendesah kan namanya terus menerus, berada di dalam tubuhmu yang amat sempit terasa, mencium bibir manismu yang memabukkan, hingga terus merasakan cairanmu yang memaksa keluar saat Heeseung tak bisa menghentikan hentakan tubuhnya. Seolah tenaga Heeseung terisi kembali berkat merasakan pelepasan bersamamu.
Heeseung benar-benar mewakili definisi lelaki dewasa yang kekar dan bernafsu amat besar. Namun, kamu sama sekali tak keberatan atas kenyataan tersebut. Kamu malah menyukainya dan begitu menikmati setiap momen manis yang Heeseung ciptakan demi memuaskan kalian berdua. Bahkan, setelah lelaki itu berkata kalau ia telah lelah, Heeseung tak kunjung mengeluarkan miliknya dari dalam tubuhmu dan menyingkir dari kasur yang basah ini. Seolah lelaki itu tak rela lepas dari sangkarnya begitu saja.
"Sayang? Kita pindah kamar dulu ya? Soalnya kasurnya basah, nanti kamu tak bisa istirahat dengan tenang." ucap Heeseung setelah puas mencium bibirmu selama beberapa menit setelah pelepasan dahsyat yang ia rasakan. Kamu jilat sebentar bibirmu yang terasa kebas lalu mengelus dada Heeseung di hadapanmu.
Senyuman terukir di wajah kalian berdua, terutama saat Heeseung akhirnya mau menyingkir dan melepaskan tautan tubuh kalian. Cairan mengalir deras dari milikmu yang mulai bertambah ukurannya mengikuti penis Heeseung yang besar. Namun, saat kamu berencana turun dari kasur ini dan melangkah menuju kamar mandi, perutmu terasa sakit sekali.
Heeseung tuntun langkahmu menuju kamar mandi tersebut untuk membersihkan tubuh kalian masing-masing. Setelah kalian mengenakan pakaian tidur yang nyaman, Heeseung ajak kamu keluar dari kamar menuju kamar baru yang sengaja lelaki itu buka hanya untuk mengistirahatkan diri pasca melakukan sesi bercinta yang panjang bersamamu.
Tepat setelah kalian keluar dari kamar tersebut, kamu merengek sambil menggoyangkan tangan Heeseung yang menggenggam tanganmu erat.
"Oppa, perutku sakit sekali!" keluhmu, sempat menghentikan langkah Heeseung untuk memperhatikanmu. Heeseung pikir kamu hanya merasakan sakit biasa pasca permainan panjang yang kalian lakukan karena kamu sudah berusaha menahan rasa sakit itu sejak tadi. Namun, semakin dibawa berjalan semakin terasa pula sakitnya hingga membuat tubuhmu bergetar tak karuan.
"Di bagian mana sayang?" tanya Heeseung begitu perhatian. Lelaki itu tanpa sadar mendorong tubuhmu agar bersandar pada dinding kapal untuk mengangkat wajahmu. Tatapanmu bahkan tergambar sangat lemah bagi Heeseung dengan air mata yang perlahan menggenang di pelupuk matamu.
"Disini," kamu bawa tangan Heeseung menuju perut bagian bawah dekat pusarmu. Tepat di bagian terdalam yang dapat Heeseung jangkau menggunakan miliknya yang amat kekar.
"Oppa terlalu kasar ya mainnya, tadi?" sadar atas penyebab rasa sakitmu, Heeseung lontarkan pertanyaan tersebut dengan ekspresi wajah yang sangat merasa bersalah. Jangan lupakan tangan Heeseung yang mengelus bagian perutmu begitu lembut seolah ingin mengambil rasa sakit itu darimu.
"Aku suka jenis permainan oppa yang intens dan penuh gairah. Tapi penis oppa besar dan panjang sekali, jadi masuknya memang lebih dalam dari biasanya." jelasmu memancing Heeseung menoleh ke arah kanan dan kiri tempat kalian berada agar tak terdengar oleh siapapun. Setelah memastikan tak ada siapapun di sekitaran kalian.
"Oppa pikir, kau suka yang mentok begitu. Maaf ya, nanti kamu minum obat pereda rasa nyeri dulu sebelum tidur." setelah mengatakan itu, Heeseung turunkan sedikit tubuhnya lalu menyingkap baju tidurmu setengah untuk melayangkan kecupan singkat di bagian perutmu yang sakit, setelah itu Heeseung kecup puncak kepalamu dan berhenti di bibir manismu.

KAMU SEDANG MEMBACA
CONSUME
Fanfiction[🔞] Kamu mengalami perundungan akibat kesalahan yang ibumu lakukan di masa lalu. Tak hanya menyakiti fisik hingga mentalmu, gadis perundung itu juga menjual mu ke sebuah pelelangan manusia yang membuatmu bertemu dengan anggota dari sebuah kelompok...