48: Obsesi

934 73 15
                                    

Suasana di luar begitu kacau terutama setelah terdengar suara tembakan senjata api dari dalam kamar rawatmu. Sooyoung dan keempat anak buah Heeseung begitu khawatir atas keadaanmu, terutama setelah mereka dengar secara langsung teriakanmu yang memanggil nama Jay dalam ruangan tersebut.

Sooyoung ingin sekali memaksa masuk untuk menyelamatkanmu, namun anak buah Jay Park terus mengancam semua orang yang ingin masuk ke ruangan tersebut, temasuk perawat yang memiliki wewenang secara langsung untuk memeriksa keadaanmu. Tak ada yang bisa menembus barikade yang anak buah Jay Park buat dan kenyataan itu malah membuat Sooyoung semakin merasa marah. Ia telah meminta seorang rekannya untuk menghubungi Heeseung secara diam-diam dan lelaki itu dalam perjalanan kembali ke rumah sakit ini.

Lapor polisi? Tentu tak akan berpengaruh banyak karena kota ini merupakan kota bebas kejahatan. Ada banyak sekali anggota gangster yang berkeliaran dan kejadian mengerikan seperti ini bukanlah kali pertama terjadi di rumah sakit tempatmu di rawat. Para perawat hanya bisa mengingatkan untuk tidak melakukan hal impulsif, sementara salah seorang anak buah Jay bernama Jungdae terus berusaha menenangkan Sooyoung yang mereka tahan tubuhnya.

"Tenanglah! Bos Jay tak akan melukai gadis itu. Tak usah berlebihan, aku yakin beliau hanya memberikan tembakan peringatan untuk Y/n!" ucap Jungdae yang langsung dibalas Sooyoung dengan air ludah yang mengenai wajahnya. "Cuih! Kau sama saja dengan bosmu! Maniak! Bisa-bisanya dia mengancam orang tak berdaya seperti Y/n!" amuk Sooyoung tak bisa lagi menahan amarahnya, karena biar bagaimana pun Sooyoung lah yang diperintahkan secara langsung oleh Heeseung untuk menjaga dirimu.

Jungdae yang tak terima atas perlakuan kasar Sooyoung pun menampar wajah wanita itu begitu kuat, "Aku hanya mengikuti perintah bosku, bangsat! Sama seperti kau menuruti perintah bosmu itu!" Jungdae balas meludah tepat ke wajah Sooyoung yang ia remas.

Sooyoung yang tak terima pun hanya bisa menatap Jungdae penuh rasa dendam hingga pintu kamarmu akhirnya terbuka secara perlahan. Jay Park muncul dari balik pintu ruangan lalu memerintahkan, "Lebih baik, kalian semua kembali ke hotel! Jungdae, kau masuk ke dalam! Bantu saya menjaga Y/n!" terlihat lebih tenang dari sebelumnya, padahal semua anak buah kelompok ENHYPEN dapat dengan jelas mendengar suara tembakan dari dalam kamar itu.

"Kau apakan Y/n?!" tanya Sooyoung bahkan tanpa embel-embel yang mewakili rasa hormatnya pada Jay Park. Sukses mengembangkan senyuman remeh di wajah Jay Park, "Bukan urusanmu, Sooyoung." begitu singkat dan tak membuat Sooyoung puas atas jawabannya.

Setelah memberikan perintah itu pada anak buahnya, Jay Park kembali masuk ke dalam kamar rawat mu diikuti Jungdae yang ia tugaskan untuk menjaga kalian berdua dalam ruangan tersebut.

Sooyoung pun mulai ditarik paksa untuk meninggalkan rumah sakit ini, sementara dirimu akhirnya terbangun dari pingsan mu. Tak begitu lama, hanya beberapa menit saja, namun efek yang ditinggalkan begitu terasa sampai membuat kepalamu pusing bukan main.

Jay pun mendekat ke arahmu lalu mendudukkan diri pada sebuah kursi yang berada di dekat kasurmu. Senyuman terukir manis di wajah Jay, seolah tak ada rasa penyesalan sedikitpun dalam dirinya, padahal kamu dapat mengingat dengan jelas apa saja yang Jay Park lakukan demi mempertahankanmu.

Air mata tanpa sadar kembali mengalir membasahi wajahmu, namun kamu sama sekali tak berniat menatap mata Jay Park yang terus memperhatikanmu. Perlahan, lelaki itu mendekat guna mengecup dahimu pelan, jemari tangannya mengusap air mata yang terus mengalir membasahi wajahmu. Sebelum melayangkan pertanyaan yang mampu membuatmu mematung seribu bahasa.

"Kau mencintaiku Y/n?" tanya Jay yang tidak kamu respon awalnya. Namun, Jay memang tak pantang menyerah, lelaki itu bawa wajahmu menoleh ke arahnya dengan meremas pipimu kuat, "Tatap mata lawan bicaramu!" Jay menegur sikapmu yang masih saja terasa sangat kaku padanya. Kamu yang ketakutan pun langsung menuruti pinta Jay untuk menatap matanya, "Aku tanya sekali lagi, kau mencintaiku Y/n?" Jay ulangi pertanyaan tersebut.

CONSUMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang