38: Brutal

1.2K 61 7
                                    

AUTHOR POV

Jay layangkan pukulan bertubi-tubi ke wajahmu hingga ujung bibirmu berdarah dan pipimu semakin membiru dibuatnya. Padahal, memar yang ia ciptakan pasca menghukummu saja belum sembuh, tapi lelaki itu malah menambah luka baru di wajahmu hingga membuat wajah bagian kirimu bengkak.

Kamu hanya bisa memohon dan terus berusaha melepaskan diri dari lelaki itu, kegaduhan pun mulai terdengar dari balik pintu kamar Jay. Semua orang berusaha menghentikan lelaki itu karena mereka dapat mendengar jelas suara pukulan yang sangat keras dan teriakan kesakitan darimu dalam kamar tersebut.

"Jay!! Buka!!" Itu Heeseung yang berusaha membuka pintu tersebut. Ia bahkan sampai meminta kunci cadangan kepada petugas hotel namun Jay telah mengunci pintunya manual menggunakan kaitan dari dalam.

"Kau milikku sayang, aku yang mengeluarkan banyak uang untukmu lalu kenapa kamu malah mencium Heeseung, apa dia memaksamu?" tanya Jay setelah puas melampiaskan seluruh kekesalannya padamu.

Lelaki itu masih menghimpit tubuhmu sambil menahan wajahmu untuk terus menatap matanya. "Tidak, Heeseung oppa tidak memaksaku daddy. Maafkan aku, aku janji tidak akan mengulanginya lagi.. " lirihmu dengan air mata yang tak bisa berhenti mengalir.

Sadar ciuman itu atas keinginan dirimu juga, Jay cekik lehermu begitu kuat menggunakan kedua tangannya hingga membuat matamu memutar ke atas. Cukup lama Jay cekik lehermu tersebut hingga membuatmu perlahan kehabisan napas. Kamu tak bisa memberontak saking lemasnya kamu mulai mengeluarkan suara seperti orang yang hampir menemukan ajal sebelum Jay lepaskan cekikannya dan membiarkan tubuhnya jatuh ke lantai kamarnya.

Jay berjalan mundur untuk menjauh dari tubuhmu, "Keluar!" perintah lelaki itu secara tiba-tiba. Bahkan terlihat tak peduli saat kamu hanya bisa terduduk lemas di lantai.

"Keluarlah sebelum aku memukulmu lagi!!" bentak Jay yang langsung kamu turuti. Dengan tangan yang bergetar kamu berusaha mencari tumpuan untuk bangkit dan membuka pintu ruangan. Setelah pintu itu terbuka dari luar dan menampilkan semua anggota Enhypen tengah berada di depan pintu kecuali Jungwon.

Heeseung yang emosi melihat dirimu babak belur karena Jay pun berniat masuk untuk memukul lelaki itu. "Yak!! Keparat!! Kenapa kau memukulnya?!!" Heeseung begitu dipenuhi amarah hingga dengan mudahnya melepaskan Jake, Sunghoon dan Sunoo yang menahannya. Kamu pun hampir limbung jika tidak ditahan oleh Jake di depan pintu tersebut. Berusaha kamu tarik napas serakus mungkin hingga rasa takut semakin memenuhimu setelah menyadari keberadaan Valerie di dekatmu.

"Oh tuhan, kasihan sekali." wanita itu berpura-pura baik padamu namun perhatianmu hanya tertuju pada perkelahian Heeseung dan Jay di dalam kamar miliknya. Jay tersungkur ke lantai dengan wajah yang berlumuran darah karena dipukul secara membabi buta oleh Heeseung. Semua orang berusaha melerai mereka dan kamu pun memberanikan diri melakukan hal yang sama.

"Wae? Kau menyukai gadisku hyung? Kenapa kau memanfaatkan kesempatan atau kau hanya ingin merasakan tubuhnya? Aku tahu kau menginginkannya!!" Jay pun tak akan terima begitu saja setelah dipukul oleh Heeseung, ia layangkan satu pukulan ke wajah Heeseung namun tak terlalu berpengaruh apapun pada lelaki itu.

Heeseung yang semakin habis kesabaran pun ingin memukul Jay lagi sebelum kamu datang dengan langkah yang gontai untuk memohon padanya, "Heeseung oppa, tolong hentikann.." lirihmu sukses membuat Heeseung dapat mengontrol emosinya, namun tidak dengan Jay.

"Yak, Y/n!! Kau milikku kenapa kau malah menahan Heeseung hyung?!!" kesal Jay ingin meraihmu namun dengan cepat kamu menghindar darinya. Kamu begitu ketakutan sehingga berlindung di balik tubuh Jake.

"Apa kau membelinya untuk menyakitinya seperti ini? Dia bukan sasak tinju yang bisa kau pukul kapan saja Jay!!" Sunoo akhirnya berani mengutarakan semua kekesalan yang berusaha ia pendam.

CONSUMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang