39: Perasaan

698 67 27
                                    

AUTHOR POV

"Seseorang bisa menjadi lemah karena cinta." kalimat itulah yang menggambarkan keadaan Heeseung saat ini. Tak ada Lee Heeseung yang tegas dan kuat seperti dulu, tembok besar yang berusaha ia bangun bertahun-tahun akhirnya runtuh berkat seorang gadis yang diperebutkan oleh dua anggota dalam kelompoknya. Heeseung juga tidak mengerti, mengapa ia bisa tertarik denganmu bahkan rela melakukan apapun untukmu sampai harus bertengkar dengan Jay hanya untuk membelamu.

Heeseung tahu, alasan Jay memukulmu karena lelaki itu mengetahui segala hal yang kalian lakukan dari anak buahnya yang mengikuti kalian. Heeseung pikir, kehadiran Valerie dapat membantu Jay perlahan-lahan melepaskanmu. Namun ia salah, kehadiran Valerie saat ini malah akan membuat masalah yang ada semakin besar dan rumit saja. Heeseung tak tahu harus bagaimana menyelesaikan permasalahan ini. Semuanya hancur karena perasaan yang tak seharusnya ia rasakan padamu.

Lelaki itu terus memperhatikanmu dalam diam dari sofa di ujung ruangan, kamu sedang mengeringkan rambut di dalam kamar mandi yang terbuka dengan tangan yang bergetar hebat. Saking kuatnya getaran tersebut sampai membuatmu harus menghentikan kegiatanmu dan beralih melihat pantulan dirimu dari cermin besar di hadapanmu. Kamu berusaha menenangkan dirimu sendiri dengan memejamkan mata sambil menggenggam erat kedua tanganmu yang bergetar. Dirimu benar-benar berada di batas akhir ketahananmu.

Hati Heeseung menuntun tubuh lelaki itu untuk menghampirimu lalu memeluk tubuhmu dari belakang, tanpa sepatah katapun. Bibirmu bergetar hebat karena tak bisa lagi menahan kesedihan yang mendalam. Heeseung eratkan pelukan di tubuhmu saat merasakan dirimu yang mulai terisak karenanya.

"Semua salahku oppa." lirihmu begitu pelan namun tetap dapat Heeseung dengar. Keadaanmu saat ini telah bersih dengan mengenakan gaun berwarna merah dan wajah yang telah di-make up rapi namun rambutmu masih dalam keadaan setengah basah.

Kamu juga telah menceritakan tentang Jungwon yang mengusirmu dari kamarnya, sehingga Heeseung memintamu untuk tidur di kamar ini alih-alih memindahkanmu ke kamar salah satu anak buahnya. Heeseung hanya takut kamu melakukan hal-hal yang dapat mengancam keselamatanmu. Lelaki itu begitu mengkhawatirkanmu, terlebih setelah kamu melalui banyak cobaan hari ini.

Heeseung sebenarnya telah memikirkan jalan terbaik untuk membawamu keluar dari permasalahan ini, yaitu dengan menebusmu dari Jay. Heeseung akan melakukan apapun agar membuatmu lepas dari cengkraman Jay maupun Jungwon. Kedua orang itu hanya akan terus menyakitimu jika dibiarkan semakin lama.

Heeseung balik tubuhmu untuk menghadapnya, ia tangkup wajahmu menggunakan kedua tangannya, menyingkirkan helaian rambut yang menutupi wajahmu lalu menghapus air mata yang mengalir tanpa henti di wajahmu. Kamu menyadari ada air mata mulai menggenang di pelupuk mata Heeseung, membuatmu semakin merasa bersalah atas keadaan tersebut.

"Oppa akan menebusmu dari Jay, setelah itu kamu bisa menjalani kehidupanmu yang dulu tanpa terikat kami lagi." ucap Heeseung yang langsung kamu balas dengan gelengan kepala. Kamu tak ingin meninggalkan kehidupan ini, karena tak ada bedanya kehidupanmu disini maupun kehidupanmu yang dulu.

Kamu kesepian dan tak memiliki banyak orang yang dapat kamu andalkan. Kamu sudah merasa nyaman dengan kehidupan bersama kelompok ENHYPEN, walaupun kamu harus terus melayani kedua pemilikmu dan terus mendapatkan siksaan dari Jay tapi setidaknya, masih ada yang peduli denganmu seperti Heeseung saat ini. Kamu tak ingin meninggalkan orang-orang yang peduli denganmu. Kamu sangat membutuhkan mereka untuk melalui hari-harimu yang berat.

Perasaanmu bercampur aduk, antara sedih, takut kehilangan, merasa bersalah dan perasaan buruk lainnya saat mengetahui keinginan Heeseung tersebut. Kamu pikir lelaki itu juga ingin kamu pergi dari hidupnya, makanya ia rela menebusmu lalu melepasmu untuk kembali ke dalam lingkungan yang jahat, padahal niat Heeseung tidak seperti itu. Ia hanya ingin melepasmu dari orang-orang yang menyakitimu. Membuatmu tak bisa lagi menahan tangisan sampai menyesakkan dadamu.

CONSUMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang