AUTHOR POV
Jay mengajak Heeseung, Sunoo, Sunghoon dan Jake masuk ke sebuah ruangan yang telah terdapat Valerie dalam keadaan terikat dengan penjagaan dari Seungcheol dan Sooyoung. Lelaki itu mengunci pintunya setelah mereka masuk, lalu mengambil kamera kecil sebagai barang bukti dari kejahatan yang Valerie lakukan untuk menjatuhkan kelompok mereka.
Keempat lelaki itu hanya menatap Jay penuh tanya sampai ia menjelaskan, "Dia ternyata masih berhubungan dengan Jungkook dan menempelkan kamera kecil ini pada dasimu hyung agar mereka dapat memenangkan perjudian hari ini. Namun, Y/n mengetahui rencana tersebut dan ia berhasil menggagalkan itu dengan mengambil kamera ini dari dasimu." jelas Jay lalu memberikan plastik berisikan kamera kecil itu pada Heeseung.
Beruntung, Jay masih bisa membedakan masalah pekerjaan dan masalah percintaan saat ini.
Heeseung terkejut dengan penuturan lelaki itu. Ia buka plastik tersebut lalu memperhatikan kamera yang Jay maksud. Detik itu juga, Heeseung langsung merusak kamera tersebut dan berjalan menuju Valerie yang telah dalam keadaan terikat di sebuah kursi.
Mulut wanita itu dilakban sehingga ia tak bisa mengatakan apapun untuk membela diri. Heeseung lepaskan lakban tersebut dengan paksa yang mampu membuat Valerie berteriak kesakitan.
"Dasar wanita tak tahu diri!!" setelah mengatakan itu, Heeseung layangkan tamparan keras ke wajah Valerie hingga membuatnya menangis tersedu-sedu.
"Oppa, maafkan aku. Aku terpaksa melakukan itu." seperti biasa, pihak yang bersalah pasti akan berpura-pura menjadi korban agar mendapatkan simpati dari musuhnya.
Heeseung telah habis kesabaran, ia ingin memukul wanita itu tapi setelah teringat denganmu, Heeseung tak jadi melakukannya dan melimpahkan semuanya pada Jay dengan perintah, "Bunuh dia, aku tak ingin melihat wajahnya lagi!" Setelah mengatakan itu Heeseung tendang perut Valerie hingga terjatuh ke belakang lalu meninggalkan tempat tersebut.
Sunghoon pun mendekat ke arah Jay lalu bertanya, "Kau ingin kembali dengannya setelah semua ini terjadi?" Dengan ekspresi mengolok khas seorang Sunghoon.
Jay pun menoleh ke arah Valerie yang hanya bisa menangis tersedu-sedu di bangku tersebut, "Siapa yang ingin kembali dengannya? Aku hanya ingin membantunya tapi ternyata niat baikku itu malah disalahgunakan olehnya!" jelas Jay. Sunoo pun ikut menghampiri lelaki itu diikuti Jake di belakangnya.
"Kalau dia, baru aku setuju jika dijadikan sasak tinju. Kau ingin mencobanya Jake?" tanya Sunoo yang langsung dijawab dengan semangat oleh lelaki itu.
"Lakukanlah hyung, setelah puas kabari aku biar aku bunuh menggunakan tanganku sendiri!" setelah mengatakan itu, Jay pergi dari ruangan tersebut tanpa memperdulikan Valerie yang terus memanggil namanya dan meminta ampun atas segala kesalahnnya.
Yang ada dalam pikiran Jay saat ini hanyalah dirimu, entah mengapa ia jadi sangat merindukanmu sehingga Jay biarkan saja Jake dan Sunoo melakukan penyiksaan sebelum ia habisi Valerie dengan tangannya sendiri.
Jay tak perduli dengan apapun lagi, bahkan saat beberapa momen manis mereka terlintas dalam benak Jay, ia berusaha menghapusnya karena begitu kesal dengan penghianatan yang Valerie lakukan. Jay juga kesal dengan dirinya sendiri yang harus dikhianati sampai dua kali oleh wanita itu.
Jika dirimu tak jujur mengenai penghianatan yang Valerie lakukan, mungkin saja kelompok mereka akan tumbang atas kekalahan. Sementara Jay pergi untuk mencarimu, Sunoo perintahkan beberapa anak buahnya untuk mengambil bungkus sasak tinju berukuran besar hingga mampu memasukkan tubuh Valerie ke dalamnya.
Setelah itu mereka seret sasak berisikan Valerie itu ke dalam ruangan khusus untuk berlatih tinju dan menggunakan sasak itu sebagai targetnya. Jake yang pertama kali mencobanya, memukul hingga menendang sasak berisikan Valerie itu begitu kuat tak perduli orang di dalamnya sudah berteriak kesakitan.
"Inilah definisi dikasih hati minta jantung lalu dijual kembali. Dasar wanita tak tahu di untung!! Bisa-bisanya dia mengkhianati kita untuk kedua kali!!" setelah mengatakan itu ia berikan lagi beberapa pukulan ke sasak itu. Diikuti Sunghoon dan Sunoo yang terlihat puas dengan kegiatan mereka.
"""""""""'"""""""""'
Jay mengetuk pintu kamar Jungwon namun tiba-tiba Heeseung keluar dari kamarnya lalu berjalan menghampiri Jay. "Dimana Y/n? Aku ingin berterima kasih padanya." tepat setelah Heeseung mengatakan itu, pintu kamar Jungwon terbuka dan menampilkan lelaki itu yang telah menggunakan pijama miliknya dalam keadaan kamar yang gelap, bersiap untuk tidur.
"Dimana Y/n?" tanya Jay. Jungwon hanya menjawab dengan gelengan kepala karena begitu mengantuk saat ini. Jay pun masuk dengan paksa ke dalan kamar lelaki itu lalu menyalakan lampu ruangan. Tak ada siapapun di dalamnya, membuat lelaki itu sedikit kalang kabut.
"Dimana Y/n? Dia tadi menemuimu kan?" tanya Jay lagi, meminta penjelasan pada Jungwon yang begitu mengantuk. Heeseung pun hanya bisa menunggu di depan kamar lelaki itu dalam diam.
"Iya, tapi aku menyuruhnya untuk pergi di depan hotel!" jawab Jungwon begitu santai, membuat Jay tak habis pikir. Ia tarik kerah baju Jungwon, "Apa maksudmu brengsek? Dia tak ada dimanapun!!" desak Jay agar Jungwon menjelaskan lebih detail mengenai hal itu.
"Aku terakhir bertemu dengannya di depan hotel, setelah itu aku tak tahu lagi keberadaanya. Bukankah dia bersamamu hyung?!" Jungwon malah bertanya balik.
Sontak membuat Jay keluar dari kamar lelaki itu, mengambil handphone miliknya untuk menelpon salah satu anak buahnya. "Cari Y/n di seluruh penjuru hotel sampai kasino tadi!! Cepat!!".
Setelah memerintahkan hal itu pada anak buahnya, Jay pun ingin pergi ke suatu tempat namun Heeseung menahannya, "Valerie berniat menjual Y/n lagi ke pelelangan manusia! Aku takut mereka menculiknya, hyung!!" tanpa sadar Jay mengutarakan ketakutan yang ia rasakan atas hilangnya kabar darimu saat ini.
Heeseung pun bergegas menghubungi salah satu temannya yang berkerja di pelelangan barang dan meminta kontak untuk menghubungi kantor pelelangan manusia yang berada tak jauh dari pelelangan barang tersebut.
Jungwon, terdiam untuk sesaat. Ia baru menyadari situasi setelah mendengar Heeseung mengatakan, "Apakah ada gadis yang ingin dilelang bernama Y/n, ya berkulit putih, asia, berambut panjang warna cokelat!" setelah bertanya akan hal itu, Heeseung sedikit berlari menuju lift ruangan sedangkan Jungwon bergegas mengganti pakaiannya.
Jika memang dirimu diculik untuk dijual kembali di pelelangan oleh kelompok Jungkook maka Jungwon tidak akan pernah memaafkan dirinya sendiri.
Seketika, bayangan dirimu sedang menangis hingga berlutut di hadapan Jungwon pun kembali terlintas dalam benak lelaki itu.
Ia sebenarnya tak ada niatan menyakitimu namun Jungwon merasa begitu kecewa hingga tak bisa mengendalikan dirinya sendiri. Ego yang tinggi begitu mengendalikannnya dan tak puas walau sudah melihat dirimu kacau atas tindakannya. Jungwon kenakan baju beserta jaket berbahan leather di tubuhnya, lalu ia keluar dari kamar untuk ikut mencari keberadaanmu.
""""""""""""""""""""""""'
Di ruangan yang gelap, dirimu duduk dalam kondisi terikat di sebuah bangku dalam keadaan yang babak belur dan terlecehkan. Kamu pejamkan mata, namun kilasan ingatan saat tiga orang yang menculikmu itu memukul wajah hingga sekujur tubuhmu pun terus terbayang dalam ingatanmu.
Air matamu telah habis karena terlalu banyak menangis seharian ini. Kondisi wajahmu bahkan bertambah parah dengan luka serta memar baru yang mereka ciptakan.
Kondisi kejiwaanmu benar-benar terguncang hingga sebuah lampu yang berada di atas kepalamu tiba-tiba menyala, memaksamu membuka kedua atensimu dan mendapati ada seorang lelaki bertubuh kekar yang telah berdiri tepat di hadapanmu. Lelaki itu berjalan menghampirimu sambil menarik sebuah kursi besi.
"Jadi ini permata baru dalam kelompok ENHYPEN? Salam kenal, aku Jungkook mantan anggota kelompok itu."
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
CONSUME
Fiksi Penggemar[🔞] Kamu mengalami perundungan akibat kesalahan yang ibumu lakukan di masa lalu. Tak hanya menyakiti fisik hingga mentalmu, gadis perundung itu juga menjual mu ke sebuah pelelangan manusia yang membuatmu bertemu dengan anggota dari sebuah kelompok...