50: Kamera

1.3K 72 8
                                    

Waktu telah menunjukkan pukul sembilan malam saat Heeseung elus rambutmu yang sedang tertidur nyenyak dalam posisi memeluk boneka pemberiannya. Sebenarnya Heeseung ingin sekali tidur lebih awal untuk menemani malam panjangmu, namun bisnis yang ia pimpin tak mungkin Heeseung terlantarkan begitu saja.

Setelah mencium puncak kepalamu penuh kasih sayang, Heeseung keluar dari kamar tersebut menuju sebuah ruangan yang akan mereka gunakan untuk rapat bersama. Ada keenam petinggi ENHYPEN yang telah hadir dalam ruangan tersebut, lengkap dengan beberapa anak buah mereka yang siap memaparkan ide untuk kemajuan bisnis bersama.

Namun, belum satu jam Heeseung berada jauh darimu, lelaki itu menampilkan gelagat yang sangat tak tenang walau dua orang yang sangat ia takutkan menganggu dirimu sedang fokus pada pekerjaan mereka di depan matanya.

Heeseung rindu padamu dan hasrat itu begitu menggebu-gebu hingga di batas yang tak bisa Heeseung tahan lagi sensasinya. Heeseung tak peduli, ia ambil handphone miliknya lalu membuka aplikasi yang terhubung langsung ke kamera tersembunyi di kamar kalian. Tak peduli, walau salah seorang anak buahnya sedang memaparkan rencana bisnis untuk kelompok mereka kedepannya.

Heeseung lihat dari beberapa angle yang menunjukkan dirimu masih tertidur nyenyak bahkan dalam posisi yang sama saat Heeseung tinggalkan. Sedikit membuat hati Heeseung tenang dan semenjak itu aplikasi tersebut tak kunjung tertutup di handphone miliknya. Walau telah berusaha Heeseung fokuskan perhatiannya pada pekerjaannya. Mata lelaki itu sesekali memastikan keadaanmu pada kamera tersembunyi yang terpasang pada beberapa barang miliknya.

Sunghoon yang duduk tepat di samping Heeseung pun hanya bisa menggelengkan kepalanya saat tak sengaja menangkap basah Heeseung yang terus memperhatikan dirimu dari tayangan kamera tersembunyi itu. "Aku baru sadar, kenapa kau meminta dibelikan kamera tersembunyi sebanyak 20 pcs di Thailand hyung!" bisik Sunghoon berusaha se-pelan mungkin agar tak didengar orang lain selain mereka.

Heeseung yang mendengar ucapan Sunghoon hanya bisa tertawa pelan, "Siapa bilang 20? Aku membelinya lebih banyak dari itu!" jawab Heeseung terkesan bangga pada obsesinya yang bahkan lebih mengerikan dari Jungwon. "Berapa banyak, hyung?" tanya Sunghoon begitu penasaran. Heeseung tersenyum lalu menunjukkan secara langsung aplikasi tersebut pada Sunghoon.

Sempat Sunghoon perhatikan sebentar jumlah tayangan kameranya sebelum ia menyadari betapa mengerikannya lelaki tenang macam Heeseung, "30 kamera? Banyak sekali hyung!" begitu terkejut. Sementara Heeseung hanya tertawa pelan sebelum melayangkan pertanyaan pada anak buahnya. Heeseung terus berusaha memfokuskan diri pada pekerjaannya sambil sesekali memantau dirimu hingga perlahan kamu mulai mengubah posisi berbaring mu menjadi terlentang. Sangat bertepatan dengan rapat yang selesai mereka laksanakan.

Bukannya merespon salam dari anak buahnya, Heeseung malam bergumam pelan sambil memperhatikan terus handphone miliknya, "Cup cup cup!" persis seperti seorang ayah yang sedang menenangkan putri kecilnya yang bermimpi buruk. Sadar atas tingkah random yang terus ia lakukan saat bersamamu membuat Heeseung tertawa pelan.

Sementara Jay Park dan Jungwon tinggalkan begitu saja ruangan tersebut tanpa berpamitan pada siapapun. Jake yang sedari tadi juga memperhatikan Heeseung pun berkata, "Semenjak Heeseung hyung berhasil menebus Y/n, hyung lebih ceria dan lebih banyak tertawa dari biasanya ya?" niat hati ingin menggoda Heeseung dan godaan itu sukses membuat wajah Heeseung perlahan memerah dengan senyuman yang semakin lebar.

"Kau benar, bahkan setelah 9 tahun lebih kita bersama. Baru kali ini aku melihat Heeseung hyung yang terus tersenyum bahagia. Kau sepertinya sangat menyukai Y/n ya hyung?" tanya Sunghoon menimpali ucapan Jake.

Sunoo yang sedari tadi fokus pada handphone miliknya pun ikut bergabung dalam pembahasan ini, "Hyung, jaga Y/n dengan baik. Kalau bisa setelah sampai di Korea, kau bawa Y/n sejauh mungkin dari Jay Park dan Jungwon!" pinta lelaki itu begitu serius.

CONSUMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang