AUTHOR POV
"Apa kamu bahagia bersama mereka Y/n? Aku bisa membantumu melunasi uang itu."
Saena sungguh baik dan sangat mencintaimu, namun kamu malah merutuki kebodohannya itu.
Tanpa pikir panjang, kamu menjawab "Bahagia, mereka memperlakukanku dengan sangat baik". Tak ada keraguan dalam ucapan maupun ekspresi wajahmu. Membuat Saena memutar bola matanya kesal, ia tak habis pikir denganmu yang benar-benar sudah berubah menjadi seperti orang lain baginya
Jay Park tersenyum tipis, ia melihat ada kekesalan dan perasaan tak terima dari Saena saat kamu lebih memilih mereka ketimbang dirinya. "Walaupun kamu bisa menebusnya, kami tidak akan melepaskan Y/n begitu saja, Saena-ssi. Dia milik kami sampai kapanpun." ujar Jay Park. Membuat Saena mendengus kesal lalu meminta, "Bolehkah aku berbicara dengan Y/n sebentar, ahjussi? Hanya berdua saja?" tanya Saena masih berusaha sopan kepada orang yang lebih tua darinya itu.
"Bicaralah, saya tidak akan meninggalkan Y/n sendirian!" jawab Jay begitu tegas. Saena memejamkan matanya, berusaha menahan gejolak dalam dirinya yang ingin memaki Jay. Saena juga tak habis pikir dengan keadaanmu yang jauh lebih terpuruk dari yang ia bayangkan sebelumnya.
Dengan ragu, Saena meraih tanganmu di atas meja tersebut. Memaksa kalian untuk saling bertukar tatapan yang membuatmu risih, namun kamu tak ingin menyakiti hatinya lagi. "Aku tak tahu kalau kamu harus melalui semuanya sendirian. Kenapa kamu tak cerita denganku sebelum Kyungri menjebakmu? Aku bisa menemanimu, kapan pun dan dimana pun saat kamu membutuhkan bantuanku!" Saena berusaha mengutarakan seluruh isi hatinya padamu. Ia sangat kecewa karena kamu terus memendam semuanya sendirian. Saena merasa tak berarti bagimu tapi wanita itu sangat mencintaimu. Ia rela melakukan apapun untukmu termasuk membantu penebusanmu.
"Maafkan aku Saena." hanya kata-kata itu yang dapat kamu ucapkan pada Saena. Perasaanmu bercampur aduk, antara sedih, terkejut, takut, dan merasa bersalah atas semua yang telah kamu lakukan pada wanita itu.
"Kamu tahu, aku sangat mencintaimu kan?" tanya Saena yang langsung kamu jawab dengan anggukan kepala. "Jangan tinggalkan aku. Aku bisa membantumu mengganti uang mereka." pinta Saena, ia tak perduli dengan apapun, termasuk keberadaan Jay dan kenyataan pahit yang harus kalian berdua lalui. Tanpa sadar, air mata mengalir membasahi wajah Saena.
"Saena, terima kasih karena telah menjadi bagian penting dalam hidupku. Aku bukan yang terbaik untukmu jadi aku harap kamu dapat menemukan seseorang yang lebih mencintaimu ketimbang aku. Aku juga tak bisa meninggalkan pemilikku. Mungkin ini sudah jalanku. Maafkan aku dan tolong jangan lakukan apapun untuk menyelematkanku karena aku tak ingin menempatkanmu dalam masalah yang lebih besar, sudah cukup kamu terus menjadi sasaran kebencian banyak orang. Aku tak ingin kamu terluka Saena karena kamu sangat berarti bagiku. Maafkan aku, maaf kita harus mengakhiri hubungan ini. Aku harap kamu mengerti." tangis Saena pecah seiring tangisanmu juga ikut pecah karenanya. Saking tak terimanya Saena dengan kenyataan ini, ia sampai nekat mengajakmu kabur dari Jay dan menciptakan keributan di rumah makan itu.
Beberapa anak buah ENHYPEN berusaha menahan Saena yang mengamuk karena ingin membawamu kabur bersamanya, sedangkan Jay langsung mengamankanmu ke suatu bilik yang berada di dekat dapur rumah makan ini. Jay peluk tubuhmu yang bergetar hebat seiring tangisan yang semakin kencang terdengar.
"Gwenchana.." ujar Jay berusaha menenangkanmu. Jay dapat merasakan kesedihan yang mendalam dalam tangisanmu kali ini. Tak hanya karena Saena yang sangat mencintaimu, kamu merasa kehilangan seseorang yang telah menjadi tempat ternyaman dalam hidupmu. Seseorang yang selalu ada untukmu, memberikan perhatian dan kasih sayang yang belum pernah kamu rasakan dari siapapun sebelumnya. Biar bagaimanapun, sosok Saena sangatlah berarti bagimu, terlepas dari hubungan menyimpang yang kalian lakukan sejak lama.
"Daddy, aku mohon maafkan Saena dan tolong jangan sakiti dia." pintamu saat menyadari Saena yang terus mengamuk dan mengatakan hal buruk tentang Jay serta anak buahnya.
Kamu sadar, Saena bukanlah pribadi yang mudah dikasih tahu sehingga kamu memaklumi reaksi berlebihannya itu. Apalagi untuk hal sensitif mengenai hubungan asmara kalian. Saena bukanlah seorang peduli dengan omongan orang sekitar dan hanya berpegang teguh pada pendiriannya walaupun bertentangan dengan norma dan agama.
"Yang penting kamu sudah menyelesaikan masalahmu dengan benar. Terlepas dari terimanya Saena atau tidak dengan keputusanmu itu." ujar Jay semakin membuatmu merasa berharga. Jay telah melakukan banyak hal untukmu termasuk membantumu menyelesaikan permasalahanmu satu per satu.
"Terima kasih, daddy." hanya itu yang bisa kamu ucapkan untuknya. Kamu menghambur ke dalam pelukan Jay lagi, kamu mulai merasakan kenyamanan dalam pelukan Jay. Tak hanya nyaman, kamu merasa aman saat berada di dekatnya dan perasaan ini belum pernah kamu rasakan sebelumnya. Sosok seperti dialah yang sangat kamu butuhkan sedari dulu.
"Kita makan dulu baru pulang ya. Malam ini, daddy mau kamu tidur di kamar daddy." ujar Jay saat bibi penjual memasuki bilik tersebut untuk mengantarkan makanan yang Jay pesan melalui anak buahnya yang berada di luar.
"Lalu Saena?" tanyamu, mulai menyadari kalau tak terdengar amukan lagi dari wanita itu.
Kringgg!
Tiba-tiba, handphone milik Jay berdering. Lelaki itu rogoh kantung celananya lalu mengangkat panggilan tersebut dengan sopan.
"Ne, Hyung?" lelaki yang menelpon Jay tersebut adalah Heeseung yang merupakan pemimpinan teratas dalam kelompok kriminal bersejata, ENHYPEN.
"Y/n bersamamu? Bawa dia ke pelabuhan, kita harus pergi sekarang!" Kamu dapat mendengar percakapan mereka walaupun Jay tidak menyalakan speaker dalam panggilan tersebut.
TBC

KAMU SEDANG MEMBACA
CONSUME
Fanfiction[🔞] Kamu mengalami perundungan akibat kesalahan yang ibumu lakukan di masa lalu. Tak hanya menyakiti fisik hingga mentalmu, gadis perundung itu juga menjual mu ke sebuah pelelangan manusia yang membuatmu bertemu dengan anggota dari sebuah kelompok...