53: Kesempatan Terakhir

1K 70 10
                                    

Kring! Kring!

Dering handphone membangunkanmu dari tidur panjangmu. Dengan mata yang masih tertutup, kamu raih handphone yang berada di atas nakas lalu mengangkat panggilan yang masuk. Kamu tak sempat melihat nama penelpon karena perhatianmu begitu fokus pada ketidakhadiran Heeseung di kasur ini. Kamu merasa sedih dan kesal, itulah sebabnya kamu sempat berdecak kasar sebelum menjawab, "Hallo?" dengan suara yang bergetar.

"Y/n, kau dimana?" kamu terkejut setelah menyadari seseorang yang menelpon mu adalah laki-laki. Kamu lihat nama yang terpajang pada panggilan tersebut, detik itu juga kamu paksa kesadaranmu kembali secara penuh walau rasa kantuk begitu hebat menguasai mu.

Kamu telan ludahmu dengan susah sebelum menjawab, "A-aku sedang berada di luar negeri. Ada apa, Riki?" tanyamu balik. Berusaha untuk terlihat biasa saja, padahal ada perasaan tak enak yang mengganjal.

"Pantes, kau tak membalas pesanku sejak beberapa hari yang lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pantes, kau tak membalas pesanku sejak beberapa hari yang lalu. Kenapa kau tak cerita padaku, Y/n? Aku bisa kembali ke Korea untuk membantumu menghabisi mereka!" tanya Riki semakin membuatmu bingung. Berusaha kamu telaah maksud ucapan lelaki bernama lengkap Nishimura Riki itu, walau pikiranmu terasa begitu kosong.

Kamu terdiam untuk berpikir sejenak sebelum akhirnya bertanya balik, "Maksudmu apa?" sambil mengusap wajahmu kasar.

"Mafia, Kyungri, Saena, dan pelelangan!" Niki sebutkan semua kata kunci tersebut, memancing dirimu bangkit untuk mendudukkan diri di atas kasur ini. Jantungmu berdegup sangat kencang seiring perasaan tak nyaman yang semakin hebat kamu rasakan.

Berbagai pertanyaan mulai memenuhi pikiranmu saat ini.

"Y/n, aku bisa membantumu melepaskan diri dari mafia-mafia itu." sudah kamu duga, Riki akan mengatakan hal tersebut padamu. Membuatmu tertawa pelan sambil mengubah posisi dudukmu menjadi di pinggir kasur ini.

"Riki, sudahlah. Jangan membuatmu bingung! Kau muncul secara tiba-tiba setelah setahun mengambil cuti kuliah tanpa memberiku kabar dan sekarang kau berlagak seperti pahlawan kesiangan! Kau tak tahu apa yang aku lalui selama ini-" belum selesai kamu mengutarakan isi hatimu mengenai teman kampus yang pernah mengisi hari-harimu tersebut.

"Aku tahu Y/n, kau berpacaran dengan Saena, kau dirundung oleh Kyungri atas kesalahan ibumu, bahkan kau sampai digebukin dan dijual pada pelelangan manusia oleh wanita sialan itu! Aku tahu semua kisahmu dari orang lain, Y/n. Padahal aku sudah memintamu untuk menceritakan semua hal padaku!" Riki utarakan semua kenyataan yang tak saharusnya Riki ketahui dengan mudah. Semakin membuat perasaanmu tak enak dan jantungmu yang semakin berdegup kencang. Kamu hanya belum siap menghadapi kejutan di siang hari yang indah ini.

"Sungguh, kau sangat lucu! Kau memintaku untuk bergantung padamu, tapi kau bahkan tak memberiku kabar atas kepulanganmu ke Jepang!" kamu yang tak terima atas rasa kecewa Riki pun balik mengutarakan rasa kecewamu padanya.

"Aku memberi kabar, Y/n! Tapi kau hanya membaca pesan dariku lalu memblokir kontakku!" ucap lelaki itu semakin membuatmu bingung. Rasanya, tak ada perasaan segan lagi yang kamu rasakan padanya karena dahulu kamu menyukai Riki dengan sangat.

CONSUMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang