•89

4.8K 482 59
                                    

-HappyReading-

***

Randy tersenyum kemenangan saat melihat rakha yang tengah duduk di bangku paling belakang, berbeda dengan rakha yang tersenyum santai .

"Pak boss kok ngalah sih"ujar nio bertanya .

"Mengalah belum tentu kalah, gua cuman sedikit mau main main sama dia"jawab rakha Santai dengan setia menatap randy yang kini tengah menatap nya .

Flasback on.

Di parkiran sekolah sma Grananda, Randy yang masih kaget akan kejadian yang kedua matanya lihat itu seakan tak percaya, saat gista hanya diam tanpa ada pembelaan mengenai dirinya yang di lecehkan oleh laki laki itu .

"Lu kok diem aja sih sta, di lecehin sama dia"ujar randy bertanya pada gadis itu dengan sedikit benada tinggi .

Rakha menyimpan gista di belakang tubuhnya, ketidak sukaan rakha terhadap seseorang yang berucap dengan nada tinggi itu Mulai terlihat di gurat wajahnya, apa lagi seseorang itu melakukannya pada Gadis nya .

"Siapa lo Hah?Siapa lo berani beraninya bernada tinggi sama cwek gua?"ucap rakha bertanya dengan sorot mata tajam nya .

"Gua aja yang pacarnya gak pernah meninggikan suara sama cwek gua, dan lo seenaknya meninggikan suara lo itu sama dia, lo siapa bangsat"lanjutnya rakha dengam sedikit mendorong bahu randy .

Tersulut emosi membuat rakha hampir saja kehilangan kendali, mungkin jika gista tak menghentikannya di pastikan laki laki dihadapannya yang bagi rakha hanyalah seekor kutu sudah ia bunuh sekarang .

"By"Panggil gista lembut dengan mencekal pergelangan tangan rakha, mengusapnya lembut punggung suaminya itu .

"Udah yaa"pinta Gista pada rakha .

"No darling, he has to know who he's facing now."(Tidak sayang, dia harus tahu siapa yang dia hadapi sekarang).

"I know, but at least don't make you this angry."( Aku tahu, tapi setidaknya jangan membuatmu semarah ini).

Gista membawa rakha untuk pergi dari sana, membawanya ke taman belakang sekolah untuk memberikannya ketenangan .

"Tenangkan diri kamu dulu yaa"ucap gista pada rakha, kini keduanya berada di tempat yang sering mereka kunjungi di arena sekolah .

Gista memainkan surai rambut rakha dengan lembut, membuat rakha memejamkan kedua matanya, menikmatinya sentuhan gista yang membuat dirinya larut ."Pakmil lagi mode bulan, jadi satu satunya obat terampuh ya---".

"your lips"serobot rakha lalu membuka kedua matanya .

Rakha menatap wajah gista dengan posisinya, Gadis itu begitu tampak sempurna, Garis wajah gista yang nyaris sempurna itu membuat rakha enggan untuk menatap lainnya .

Keindahan wajahn yang di miliki gadis beraromakan vanilla itu membuat rakha selalu ingin menatapnya, apa lagi pada bibir ranum nya yang tebal berwarnakan merah cherry itu membuat rakha selalu ingin menikmatinya lagi dan lagi .

Rakha sedikit mengangkat tubuhnya, mengikisnya jarak dari kedua nya, "boleh?"tanya rakha lebih dulu pada gista .

Gista tersenyum simpul,"Mau bagaimana lagi, Aku adalah milikmu, jadi kamu berhak atas apa yang ada pada diriku"jawab gista membuat rakha tersenyum dengan hidung yang bersemu merah salting!!.

"Terima kasih"ucap rakha pada gista .

"Dan terima kasih juga sudah mau meminta pesertujuanku lebih dulu"balas gista membuat rakha mulai mendekati wajahnya .

MyBoy(Rakha)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang