Let's start
♥️♥️♥️Gadis cantik bermata coklat pekat dan berbulu mata lentik yang tengah fokus membaca novelnya terkejut saat seseorang datang mengagetkannya. Sampai-sampai gadis dengan nama lengkap Khaideejah Artisya Najwa itu menjatuhkan buku novel yang dia sedang baca, wajah Khai terlihat sangat kesal lalu mengumpat saat melihat siapa yang mengagetkannya. Khai langsung memaki pria yang telah membuatnya sangat terkejut itu. Kalau saja dia memiliki riwayat penyakit jantung mungkin dia sudah terkena serangan jantung. Untung lah dia tidak mempunyai riwayat penyakit jantung.
"Shit! balik kamu dasar dedemit! Gimana kalau aku mati kena serangan jantung gara-gara ulah mu?" Teriak Khai. Lalu mengejar Rigel yang kini berlari setelah kini berhasil mengerjai Khai.
"Hahaha! kejar aku kalau bisa," sahut pria bernama Rigel Harsya Pradipta, sambil berlari dan sesekali menjulurkan lidahnya pada Khai lalu tertawa membuat, Khai semakin geram. Karena sudah geram pada tingkah Rigel, Khai mencopot sepatunya kemudian melemparkannya ke arah Rigel yang masih saja mengolok-oloknya.
Pletak! Sepatu kets Khai mendarat dengan sempurna di atas kepala Rigel, membuat Rigel meringis kesakitan.
"Aww ..." Pekik Rigel sambil memegangi kepalanya, dia menghentikan langkahnya lalu berbalik menatap tajam ke arah Khai.
"Hahaha! Mampus! Rasain lho, mamam tuh sepatu aku!" Bukannya takut Khai malah tertawa terbahak-bahak karena lemparannya mendarat tepat sasaran mengenai kepala Rigel.
"Makanya jadi cowok jangan jahil!" Lanjut Khai menatap Rigel tanpa belas kasihan.
"Gila kamu, ya?! Memang kepala ku apaan? Dasar cewek jadi-jadian!" Cetus Rigel yang kini masih mengelus-elus kepalanya akibat terkena lemparan sepatu.
"Rigel sama Khai berantem lagi," bisik beberapa mahasiswa yang melihat perdebatan antara Rigel dan Khai, yang sudah biasa bagi mereka.
"Eh, eh, apa kamu bilang? Cewek secantik ku kamu bilang cewek jadi-jadian? HEH! Dasar dedemit devil kamu! Kembaliin gak sepatu ku." Khai pun menatap ke arah Rigel. Lalu dengan langkah terpaksa Khai menghampiri Rigel. Tahu Khai akan menghampirinya, tiba-tiba Rigel tersenyum jahat.
"Cowok seganteng aku kamu katain dedemit? Aku idola cewek-cewek di kampus ini, kamu tahu?" Desis Rigel tak terima.
"Kamu tuh cewek jadi-jadian. Gak tahu apa kalau cewek-cewek pada ngantri sama aku?" Ujar Rigel dengan sombongnya, membuat Khai ingin tertawa terbahak-bahak karena kesombongan yang Rigel ucapkan.
"Ngantri apa, bang? Antri buat musnahin kamu dari muka bumi ini?"
Mendengar ejekan dari Khai membuat Rigel kesal, tapi dia langsung tersenyum saat menyadari bahwa sepatu gadis itu kini ada di tangannya.
"Kamu mau sepatu mu balik gak? Kalau mau ambil sini! Itu pun kalau kamu bisa."
Kini ucapan Rigel menghentikan tawa Khai. Mata indah Khai beralih menatap sepatunya yang berada di tangan rivalnya itu. Sambil kini memegang sepatu Khai, Rigel pun menyeringai, tentu saja Rigel tidak akan membuat Khai dengan mudah mengambil sepatunya itu."Balikin gak sepatu ku dedemit!" Wajah Khai sudah menunjukkan kekesalannya pada Rigel. Lalu Khai pun semakin mendekat pada Rigel. Namun, bukannya memberikannya, Rigel malah berlari kembali meninggalkan Khai yang semakin geram dengan tingkahnya.
"Jangan harap kamu mendapatkan sepatu kamu dengan mudah. Kalau bisa ambil sini!" Teriak Rigel yang kini sudah kembali berlari meninggalkan Khai yang masih terdiam di tempatnya.
"RIGEEL! jangan lari kamu, balikin sepatu ku, bajingan!" Khai sudah mulai geram berteriak sekuat tenaga, membuat orang-orang yang berada di sana menatap ke arah Khai. Mereka bingung dengan Khai yang tiba-tiba berteriak dengan sangat kencang. Khai pun akhirnya mengejar Rigel dengan kaki terpincang-pincang karena hanya memakai sepatu sebelah.
KAMU SEDANG MEMBACA
MUARA CINTA KHAIDEEJAH
RomancePACAR ADALAH MUSUH! MUSUH ADALAH PACAR! Begitulah prinsip dua orang yang saling bermusuhan ini. Jika ada tempat di mana membenci dan membutuhkan dapat dirasakan secara bersamaan maka di sanalah Khai dan Rigel akan di tempatkan. Seperti Tom and...