Happy Reading☺️
"Aku ngantuk," ucap Khai sambil melirik ke arah Rigel yang tengah bersandar di sofa sambil memejamkan matanya.
"Ya sudah, tidur saja kalau kamu ngantuk kenapa bilang sama aku."
"Dedemit, kenapa gak peka sih! ya udah aku tidur di lantai saja," ucap Khai yang kini terlihat berdiri kemudian mengambil selimut juga bantal dan membentangkan selimut di lantai kemudian berbaring di sana. Rigel yang melihat itu mengerutkan keningnya dan menatap Khai yang kini sudah terbaring di lantai.
"Hei, kenapa tidur di lantai? kalau Bunda sampai tahu bisa di bantai aku di kira nyiksa kamu," ucap Rigel yang melihat Khai menggelar selimut di lantai dan sudah berbaring di sana.
Khai bangun dan duduk sambil menatap Rigel, yang saat ini juga sedang menatapnya.
"Habis aku bingung mau tidur di mana? Kamu sih gak peka!" Ketus Khai yang kini menatap Rigel.
"Kamu tidur aja di ranjang, biar aku tidur di sofa. Aku bukan suami yang kejam yang biarin istrinya tidur di lantai atau di sofa," sahut Rigel yang kini mengambil selimut dan bantal untuk tidur, dan berbaring di sofa.
Melihat itu Khai sedikit terharu dengan apa yang Rigel lakukan, dia sekarang berbaring di ranjang dan menatap Rigel yang sudah berbaring di sofa dan memejamkan matanya.
"Prince dedemit yakin mau tidur di sofa? Nanti kalau kedinginan gimana?" Tanya Khai.
"Iya, apa kamu mau aku tidur dengan kamu di ranjang? Emang kamu udah siap berbagi ranjang dengan aku? Princess dedemit," Goda Rigel sambil mengedipkan sebelah matanya.
"Oh, em, ji, hello, iiiih .... ogah banget aku, gak mau. Masa tidur sama dedemit gak banget deh, iih ...!"
"Oh ya, Rigel, tentang pernikahan kita. Aku mohon jangan beri tahu siapapun termasuk Hendi," lanjut Khai yang kini kembali menatap Rigel yang sudah berbaring di sofa.
"Baiklah, aku juga rugi kalau sampai semua orang di kampus tahu, bisa hilang popularitas aku sebagai cowok jomblo yang ganteng, nanti cewek-cewek bisa berhenti ngejar-ngejar aku dengan gelar most wanted boy di kampus bakalan luntur, sudah aku ngantuk, sudah tidur kamu nanti besok kesiangan," ucap Rigel sambil kembali memejamkan matanya.
"Dasar kamu dedemit bikin aku kesal mulu nyebelin banget sih!"
Khai langsung berbaring membelakangi Rigel karena sangat kesal pada suaminya. Sementara Rigel tersenyum sambil menatap punggung gadis yang saat ini sudah menjadi istrinya.
Istri? Ya, Rigel saat ini sadar kalau ia sudah menjadi suami dari perempuan yang selalu dia jahili selama ini.
Rigel memejamkan matanya dengan senyuman yang mengembang di bibirnya. Begitu pun dengan Khai ia memejamkan matanya karena memang sudah mengantuk. Akhirnya Rigel dan Khai terlelap dengan mimpinya masing-masing.
••
•
Pagi-pagi sekali Rigel sudah bangun, dia bergegas pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Namun, saat ia telah selesai membersihkan diri, ia melihat Khai yang masih tertidur pulas. Setelah Rigel selesai merapikan diri, ia membangunkan Khai dengan nada pelan tapi karena kesal, Khai tidak bangun juga. Rigel berteriak agar istrinya itu bangun dari lelap tidurnya.
"Woiii ... kebo bangun sudah siang, kamu mau ke kampus gak!" Teriak Rigel sambil menarik selimut Khai.
"Hoam ... jam berapa ini? Kenapa masih pagi sudah teriak-teriak," ucap Khai yang menarik kembali selimutnya dan tertidur lagi, membuat Rigel bingung dan kesal melihat tingkah Khai saat di bangunkan dari tidurnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MUARA CINTA KHAIDEEJAH
RomancePACAR ADALAH MUSUH! MUSUH ADALAH PACAR! Begitulah prinsip dua orang yang saling bermusuhan ini. Jika ada tempat di mana membenci dan membutuhkan dapat dirasakan secara bersamaan maka di sanalah Khai dan Rigel akan di tempatkan. Seperti Tom and...