Terkejut

4 1 0
                                    

   Happy Reading 😊

  Khai tidak ingin melihat Rigel terus bertengkar dengan ibunya  karena dirinya. Khai pun akhirnya pamit pada Karinda dan Rama juga Tiara.

  "Ya sudah kalau begitu, sering-sering main ke sini ya sayang," ucap Karinda sambil tersenyum, Khai pun menyusul Rigel yang pergi lebih dulu tanpa menunggu acara pamitan Khai pada kedua orang tuanya dan juga adiknya.

  "Kalau kak Rigel berbuat macam-macam sama kakak ipar pukul saja pakai sandal kak!" Seru Tiara membuat Khai terkekeh karena ucapan Tiara.

  "Senang kamu, keluargaku pada bela kamu?"

  "Eng-enggak kok, kata siapa biasa aja sih aku," bantah Khai padahal dalam hatinya merasa sangat senang karena keluarga  Rigel menyayanginya.

  "Udah cepat masuk kalau gak, aku gak akan anterin kamu pulang," Khai hanya mengangguk dan masuk ke dalam mobil.
  •

  •

  •

  Khai dan Rigel kini sudah berada di dalam mobil. Namun, hanya ada keheningan di dalam mobil itu. Sesekali Rigel melirik ke arah Khai, kadang ia menyunggingkan senyumnya karena baru kali ini ia satu mobil dengan Khai.

  "Nyetirnya yang fokus aku tahu, aku cantik tapi gak usah segitu kali liatin aku. Nanti kalau ada apa-apa bagaimana? Mana aku belum nikah lagi. Princess kan ingin nikah dengan pangeran impiannya," ucap Khai dengan gaya khasnya yang manja.

  "Berisik kamu! Kalau bicara bisa gak, kalau gak manja kayak gitu? Ilfil aku lihatnya dan bikin sakit kupingku dengarnya," Ucap Rigel sambil menatap lurus ke depan karena sedang menyetir.

  "Ah bodo amat, emangnya aku pikirin," sahut Khai sambil menatap keluar jendela mobil yang ada di sampingnya.

  "Manja banget sih kamu!" Ketus Rigel yang kini mulai fokus lagi menyetir mobilnya. Kini kembali hanya ada keheningan di dalam mobil. Tidak lama kemudian mereka sampai di rumah Khai. Rigel pun menghentikan mobilnya tepat di halaman rumah Khai.

  "Sudah sampai."

  "Hah sudah sampai ya? Kok cepat banget."

  "Kamu tidur dari tadi, dasar princess kebo tukang molor," cibir Rigel membuat Khai membelalakkan matanya.

  "Iihh ... Dasar dedemit gak lucu. Masa cantik-cantik begini di bilang princess kebo sih!"

  Khai tidak terima dengan apa yang Rigel katakan. Sambil melipat kedua tangan di dadanya dan mengerucutkan bibirnya, dia menatap tajam ke arah Rigel.

  "Hahaha ... kamu kalau sudah cemberut kayak gitu seksi banget. Ingin di cium aku ya, Khai sampai segitunya menatap aku. Sudah sana turun sebelum aku cium kamu secara paksa," ucap Rigel menggoda Khai.

  Khai langsung buru-buru turun dari mobil Rigel, kerena tidak ingin sampai apa yang Rigel katakan benar-benar dia lakukan.

  "Rigel kamu gak mampir dulu?" Tanya Khai dengan senyuman manisnya.

  "Apa yang kamu bilang tadi? Aku gak dengar," ucap Rigel.

  "Ckck ... Sayang banget genteng-ganteng tapi budeg," gumam Khai sambil menggelengkan kepalanya.

  "Kamu baru sadar kalau aku ganteng udah dari lahir, tapi aku gak budeg ya! suara kamu aja yang kekecilan volumenya. Padahal kamu sudah makan banyak," ucap Rigel membanggakan dirinya dan terus mengolok-olok Khai.

  "Udah ah, Khai capek ngeladenin dedemit kayak kamu. Jadi gimana dengan tawaran aku jadi mampir gak? Mumpung aku lagi baik nih," Ucap Khai kembali tersenyum.

MUARA CINTA KHAIDEEJAH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang