Quality Time

3 1 0
                                    

        Happy Reading 😊

   "Teman yang tadi kirim pesan, dia bilang pulang duluan ada keperluan mendadak, ini es krim coklatnya buat adik manis," ucap Rigel sebab dia berencana akan memakan es krim di rumah bersama Khai.

  "Terima kasih Om," ucap gadis mungil dan manis itu.

  "Sama-sama, sayang. Oh ya, Ren. Maaf nih aku gak bisa lama-lama, soalnya tadi Bunda menyuruh aku untuk membelikan sesuatu buat dia jadi aku duluan ya, sampai bertemu besok bye," pamit Rigel pergi tanpa mendengar perkataan Renata dan membuat Renata kesal dan memutuskan untuk pulang.
  •

  •

  •

  Rigel kini sudah sampai di rumah, tentu saja tidak lupa membawakan pesanan Khai. Ice cream coklat spesial untuk Khai dan strawberry untuknya. Rigel membeli 15 buah cup es krim untuk persediaan dirinya dan Khai.

  "Bun, Khai sudah pulang belum?" Tanya Rigel sambil menyimpan beberapa buah cup es krim di kulkas.

  "Tumben pulang-pulang langsung nanya Khai? sudah tapi dia langsung ke kamarnya dan itu es krim banyak banget buat siapa saja?" Tanya balik Karinda yang melihat putranya membawa banyak es krim.

  "Memang gak boleh Bun, kalau nanyain Khai? Ya buat di makan Bun masa buat pajangan," jawab Rigel.

  "Kamu ini kalau bunda tanya pasti ada saja jawabannya," ucap Karinda yang menatap gemas pada putranya.

  "Hehehe, ya sudah Bun. Rigel mau ke kamar dulu mau kasih es krim pesanan Khai, tadi dia nitip es krim. Rigel sekalian ke minimarket jadi aku membeli es krim sekaligus buat stok. siapa tahu yang di rumah juga mau," jawab Rigel.

  "Ya sudah sana kasih, nanti es krimnya keburu mencair kasihan Khai. Nanti bingung makannya kalau es krimnya sudah mencair," ucap Karinda dan Rigel bergegas pergi ke kamarnya untuk menemui Khai yang sudah menunggu es krimnya. Akhirnya Rigel sampai di kamar. Ia melihat Khai sedang duduk di sofa sambil sebentar-sebentar tertawa kecil.

  "Kamu kenapa sayang, kayaknya senang banget?" Tanya Rigel  menghampiri Khai dan menjatuhkan bokongnya duduk di samping Khai dengan es krim di tangannya.

  "Ini loh suamiku, Vanya lucu banget lagi memberi hukuman pada Hendi karena tadi di kampus sudah bikin aku kesal. Lihat nih foto-fotonya lucu deh, wajah Hendi sampai kelihatan banget kalau dia takut sama Vanya, hahaha!"

  Melihat tawa Khai Rigel penasaran dan langsung melihat foto-foto Hendi yang dikirim oleh Vanya. Tiba-tiba Rigel tertawa saat melihat raut wajah Hendi saat di marahi oleh Vanya.

  "Hahaha ... tokek buntung takut juga ternyata sama Vanya. Aku kira gak, soalnya Hendi biasanya gak takut sama siapapun, ternyata takut juga dia sama pawangnya. Kayaknya bakalan seru nih besok di kampus. Oh ya, sayang ini es krimnya. ayo di makan nanti keburu mencair tidak enak."

  Rigel memberikan gelas khusus es krim dan langsung di sambut oleh Khai, mereka memakan es krim dengan perasaan senang.

  "Aku boleh mencoba punya kamu gak, yang? Kayaknya enak rasa coklat," ucap Rigel langsung mencicipi es krim kepunyaan Khai tanpa menunggu Khai menyodorkan es krimnya padanya.

  "Wah enak juga ya, kamu mau mencoba es krim punyaku gak?" Tanya Rigel sambil menyodorkan es krimnya. Khai pun mencoba es krim rasa strawberry kepunyaan Rigel, mereka terlihat sangat manis saat memakan es krim dan menikmati hari yang indah dengan makan es krim bersama. Tiba-tiba Khai dengan isengnya mencolek hidung mancung Rigel dengan es krim miliknya membuat Rigel terkejut dan menatap Khai.

  "Sayang, kamu ini nakal ya."

  Khai hanya terkekeh dan saat Rigel ingin membalas mencolek hidungnya dengan es krim strawberry yang dia pegang, Khai langsung menghindar dari Rigel sambil tertawa.

MUARA CINTA KHAIDEEJAH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang