Happy Reading 😊
"Auw, Khai sakit tahu untung saja cinta dan sayang, kalau gak_"
"Kalau gak apa?" Tanya Khai dengan ketus saat memotong perkataan Rigel.
"Enggak kok, gak apa-apa, sayang." Rigel yang melihat tatapan tajam dari istrinya itu tidak mau menambah masalah. Rigel kini mengelus-elus kepalanya yang sakit akibat lemparan istrinya tadi.
"Sakit ya? Maaf ya, emang sengaja," ucap Khai sambil tertawa.
"Ah, gak asik kamu. Sudah ah aku mau mandi saja." Rigel beranjak dari tempat tidurnya dan mengambil handuk lalu menuju kamar mandi.
Tunggu
Khai tiba-tiba berteriak, membuat Rigel menghentikan langkahnya dan berbalik menoleh ke arah Khai sambil mengerutkan keningnya.
"Apa lagi sih, kan di suruh cepat katanya takut kesiangan. Jangan bilang kalau kamu berubah pikiran mau kasih kiss morning sama suamimu yang tampan ini," ucap Rigel.
"Stop bicara gak jelas aku cuma mau ingatkan, nanti kalau sudah di kampus kamu jangan panggil aku sayang cukup di rumah saja panggil sayangnya." Khai mengingatkan Rigel kembali sambil menjatuhkan bokongnya di sofa dan menyalakan ponselnya dia mulai mengirim pesan singkat pada Vanya untuk memberitahu kalau dia hari ini akan masuk kuliah.
"Aku kira mau kasih kiss morning, berat banget persyaratannya. Tahu begitu mending cuti terus biar istriku gak marah dan manja-manja terus sama aku," gumam Rigel untungnya Khai tidak mendengar gumamannya sebab bila mendengar bisa gawat nanti semakin panjang omelan istrinya itu. Rigel jadi menyesal karena tidak mengumumkan pernikahan mereka malah meminta istrinya untuk menyembunyikan status baru mereka. Sekarang akhirnya dia menyesalinya. Rigel segera masuk ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya, sementara Khai sedang asik dengan ponselnya berchat ria dengan Vanya.
"Kak Khai, kak Rigel. bunda nyuruh turun buat sarapan," ucap Tiara yang sudah berdiri di depan pintu kamar kakaknya dan melihat Khai yang sedang asik dengan ponselnya.
"Kak Khai lagi apa sih?" Tanya Tiara yang sudah duduk di sampingnya, sontak membuat Khai terkejut karena baru menyadari adik iparnya sudah duduk di sampingnya.
"Ara! Kamu itu bikin kaget kakak saja," ucap Khai yang dibalas cengiran oleh Tiara.
"Maaf kak habis kak Khai serius banget sih main ponselnya, sampai-sampai Ara manggil saja kakak gak dengar. Kak Rigel, mana kak? Apa masih mandi?" Tanya Tiara yang memang tidak melihat kakaknya.
"Iya kak Rigel masih mandi, mungkin sebentar lagi juga selesai," jawab Khai sambil tersenyum pada adik iparnya itu.
"Dasar pemalas, istrinya sudah cantik begini kak Rigel baru mandi. Oh ya kak, hari ini kakak dan kak Rigel mulai kuliah lagi kan? Kata bunda suruh cepat turun, biar sarapan sama-sama," ucap Tiara yang mengutarakan pesan dari Bundanya.
"Iya, Ara sebentar lagi kakak dan kak Rigel turun. Soalnya kata teman kakak kelasnya di mulai jam 09:00, jadi harus berangkat pagi-pagi," ucap Khai.
"Iya kak. Ya sudah Ara juga mau siap-siap dulu. Mau mempersiapkan keperluan sekolah, Ara." Tiara pun keluar dari kamar kakaknya dan menuju kamarnya.
Tidak lama setelah Tiara pergi, Rigel keluar dari kamar mandi dengan hanya memakai handuk yang di lilitkan di pinggangnya.
Aaaa ....!
Tiba-tiba Khai berteriak sambil menutup mata dengan kedua tangannya.
"Ada apa? Kenapa kamu teriak, Khai?" Tanya Rigel yang kini dibuat kebingungan oleh Khai.
KAMU SEDANG MEMBACA
MUARA CINTA KHAIDEEJAH
RomansaPACAR ADALAH MUSUH! MUSUH ADALAH PACAR! Begitulah prinsip dua orang yang saling bermusuhan ini. Jika ada tempat di mana membenci dan membutuhkan dapat dirasakan secara bersamaan maka di sanalah Khai dan Rigel akan di tempatkan. Seperti Tom and...