Sebuah Insiden

13 1 0
                                    

  "Bun, kak Rigel kenapa? Tumben dia gak pecicilan dan gak ngomel-ngomel sama Ara. Biasanya dia ngomel-ngomel gak jelas sama Ara?" Tanya Tiara yang kini duduk disebelah Karinda.

  "Biasa kakakmu itu lagi kesal habis Bunda interogasi tadi, habisnya dia jahilin calon kakak ipar kamu lagi," jawab Karinda.

  "Kak Khai?" Tanya Tiara. Karinda pun hanya mengangguk sambil menikmati tehnya yang mulai dingin.

  Karinda, Rama, Galih, dan Jihan mereka bersahabat sejak SMA. Namun, persahabatan mereka tidak menurun pada putra dan putri mereka yaitu Rigel dan Khai. Mereka malah seperti Tom and Jerry yang hobinya bertengkar dan berdebat meski cuma gara-gara hal sepele. Mereka itu seperti musuh bebuyutan yang tidak akan pernah akur dan tidak mau kalah kalau sudah berdebat. Khai dan Rigel itu sama-sama keras kepala.

  *****

  Khai dan Vanya kini sedang duduk santai, kini mereka berada di ruangan kelas mereka. Namun, saat Khai dan Vanya asik becanda tiba-tiba suara gebrakan terdengar di meja dekat mereka, membuat mereka berdua terkejut.

  Brakk

  Rigel yang baru datang pun kembali mengagetkan Khai dan Vanya. Dengan menaruh kotak makanan di atas meja dengan kasar. Membuat Khai dan Vanya terkejut dan langsung menatap Rigel.

  "HEH! dedemit, apa-apaan sih? Bikin Inces kaget aja, nanti kalau Inces kena serangan jantung gimana? Emang mau gantiin jantung Inces. Hem?!"

  Khai berbicara namun dengan gaya jutek nya, sambil sesekali mengusap-usap dadanya.

  "Diam kamu dasar cewek jadi-jadian! Tapi ngomong-ngomong aku bersyukur sih kalau kamu serangan jantung terus meninggal, aku akan bilang good bye forever deh sama kamu. Aku senang karena kalau kamu meninggal, gak akan ada lagi cewek jadi-jadian yang cerewet dan reseh kayak kamu! Hidup ku pasti akan tenang dan bahagia banget, hahaha ..."

  Rigel tertawa terbahak-bahak membuat beberapa pasang mata menatap ke arahnya. Karena merasa aneh melihat Rigel tertawa terbahak-bahak.

  "Rigel, gak boleh kamu ngomong kayak gitu. Nanti kalau Tuhan dengar gimana?" Tegur Khai dengan raut wajah sedih yang dibuat-buat.

  "Bodo amat! Emang aku pikirin hahaha ..."

  Lagi-lagi Rigel malah tertawa terbahak-bahak.

  "Rigel iihh ... gak asik kamu! Mama tolong Khai Mah, Rigel ngezolimi Khai lagi hiks ... hiks ..."

  Khai kembali berakting dengan pura-pura menangis, tentu saja dengan gaya lucunya. Sementara Vanya hanya bisa melongo melihat perdebatan antara kedua temannya itu, Khai dan Rigel itu teman bagi Vanya tapi tidak bagi Khai, Rigel itu musuh bebuyutannya.

  "Udah ah, malas aku ngeladenin cewek jadi-jadian kebangetan kayak kamu! Tuh Bunda ku ngirim kue buat kamu, katanya sih aku di suruh minta maaf sama kamu. Tapi aku sih gak mau banget minta maaf sama kamu, masa seorang Rigel Harsya Pradipta yang tampannya melebihi Jungkook harus minta maaf sama cewek jadi-jadian kay _"

  "Kayak Lisa black pink," sambar Vanya kemudian kembali melongo karena ucapannya sendiri dan itu membuat Khai dan Rigel menatap tajam ke arah Vanya yang kini menutup mulutnya dengan kedua tangannya.

  "Vanya ...!" Seru Khai dan Rigel secara bersamaan saat mendengar apa yang Vanya ucapkan. Khai merasa sangat kesal karena Vanya menyamakan dengan Lisa, padahal menurutnya ia lebih cantik dari Lisa black pink.

  Pede sekali Khai.

  "Cie barengan manggilnya," ujar Vanya yang kini malah tertawa cekikikan.

  "Tutup tuh mulut mu, nanti lalat masuk lagi. Lagian Vanya kalau tertawa heboh sendiri!" Ketus Rigel yang kini terlihat kesal karena Vanya menertawakannya.

MUARA CINTA KHAIDEEJAH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang