"Kamu itu ya cewek paling nyebelin seantero jagat raya tahu gak? Udah ku tolongin bukan bilang makasih, malah marah-marah sama aku. Emang dasar ya kamu itu benar-benar cewek jadi-jadian gak punya ahlak dan super duper paling nyebelin!" Rigel terlihat sangat kesal kali ini.
"RIGEEL! Udah kan marah-marahnya, kalau udah aku boleh pergi kan? Lagi lapar nih jadi aku malas ngeladenin Black Devil yang lagi marah-marah," ucap Khai lalu pergi dengan menggandeng tangan Vanya tanpa merasa bersalah sedikit pun. Khai dan Vanya menuju ke kantin meninggalkan Rigel yang masih terlihat emosi. Sedangkan Rigel, dia malah diam menatap kepergian Khai bersama sahabatnya meninggalkan dirinya yang masih ingin meluapkan emosi pada Khai.
"Benar-benar ya tuh cewek! gak ada akhlak banget, udah gitu gak tahu terima kasih lagi. Kalau tahu kayak gitu tadi aku biarin aja dia jatuh," gerutu Rigel yang kini masih terlihat kesal pada Khai.
••
•
Sementara itu kini Khai dan Vanya sedang duduk di kantin sambil menikmati makan siang mereka. Namun, Rigel yang baru saja datang, dia langsung duduk dihadapan Khai dan mengambil makanan yang sedang di nikmati oleh Khai.
"Enak banget kamu ya! Bukan bilang makasih sama aku, ini malah asik makan-makan sama temannya disini. Dasar cewek jadi-jadian gak punya akhlak!" Ketus Rigel sambil melahap makanan Khai yang dia ambil tanpa rasa bersalah sedikitpun, membuat Khai menatap Rigel dengan sinis.
"Ih ...! Si dedemit mah gitu, masa makanan Inces diambil sih, terus Inces makan apa dong?" Tanya Khai kembali dengan nada bicaranya yang manja sambil menopang dagunya dan menatap Rigel yang sedang memakan makanan miliknya.
"Kenapa? Gak suka kamu? Anggap aja ini sebagai ucapan terima kasih kamu ke aku, karena tadi aku sudah nolongin kamu, dan kamu belum berterima kasih sama aku. Tapi kalau gak suka ya udah nih, aku balikin makananmu."
Rigel menyodorkan makanan milik Khai yang sudah ia makan sebagian, lalu dia meminum jus semangka milik Khai sampai habis tidak tersisa. Melihat itu Khai hanya diam sambil memperhatikan ulah Rigel dengan wajah yang sudah diliputi emosi.
"Ya ampun gelasnya bocor ya?" Tanya Rigel, sambil mengangkat gelas yang sudah kosong dan menelitinya, dengan memasang wajah polosnya.
Pletakk
Tiba-tiba pukulan mendarat lagi di kepala Rigel, membuat cowok itu meringis kesakitan.
"Aww ..., Sakit Khai! Tuh tangan ajarin sopan santun dong biar gak asal pukul kepala orang!" Ketus Rigel sambil mengusap-usap kepalanya, dan kemudian menatap Khai dengan penuh kekesalan.
"Bodo amat emang aku pikirin. Itu itung-itung buat bayarannya, karena kamu udah memakan makanan dan minuman aku tadi. Dasar Black Devil seenaknya aja kamu makan makanan dan minum jus aku!" Omel Khai dengan ketus setelah itu Khai pun pergi meninggalkan Rigel dan Vanya.
"Rigel yang sabar ya," ucap Vanya mencoba menenangkan Rigel yang kini nampak emosi.
"Ah, reseh kamu pergi sana!" Usir Rigel yang kini terlihat makin kesal.
"Ya udah Vanya pergi dulu ya? Bye Rigel. Khai tunggu ...!" Teriak Vanya yang masih di dekat Rigel dengan suara cemprengnya. Membuat Rigel menutup telinganya karena suara cempreng milik Vanya. Sedangkan Vanya setelah berteriak seperti itu, ia langsung pergi dari hadapan Rigel, tanpa mempedulikan Rigel lagi.
"Gila tuh cewek suaranya kalau teriak kayak toak masjid aja, bikin kuping ku sakit." Gumam Rigel.
Rigel pun pergi meninggalkan kantin menuju kelasnya.*****
"Mah, Khai pulang ...!" Seru Khai. Namun, kali ini tidak ada sahutan dari Mamanya. Tapi saat masuk ke dalam rumahnya Khai dibuat bingung karena rumahnya sudah di hias dengan indah.
KAMU SEDANG MEMBACA
MUARA CINTA KHAIDEEJAH
RomancePACAR ADALAH MUSUH! MUSUH ADALAH PACAR! Begitulah prinsip dua orang yang saling bermusuhan ini. Jika ada tempat di mana membenci dan membutuhkan dapat dirasakan secara bersamaan maka di sanalah Khai dan Rigel akan di tempatkan. Seperti Tom and...