Kehangatan Keluarga

10 1 0
                                    

      Happy Reading 😊

   "Bagaimana keadaan kamu, Khai?" Tanya Evan setelah mereka duduk hanya berdua saja sambil memperhatikan Jasmine yang tengah bermain perosotan.

  "Baik, kamu sendiri bagaimana hasil seminarnya?" Khai balik bertanya sambil sesekali menyuapkan es krim ke mulutnya.

  "Memuaskan, banyak sekali pelajaran yang aku petik saat berada di desa terpencil."

  "Bagaimana keadaan suamimu?" Lanjutnya dengan memberikan pertanyaan pada Khai.

  Mendengar pertanyaan Evan, Khai hanya tersenyum tipis. Dia bingung harus mengatakan apa pada Evan karena dia belum siap menceritakan semua yang terjadi sekarang dalam rumah tangganya. Terlebih perihal Rigel yang tidak mengingatnya maupun putrinya karena Rigel amnesia.

  "Kenapa diam?" Tanya Evan saat melihat Khai malah terdiam.

  "Ak - aku, suamiku dia-"

  "Aku tahu suamimu mengalami amnesia kan?"

  Mendengar perkataan Evan membuat Khai terkejut, dia bingung bagaimana pria itu tahu tentang suaminya.

  "Kamu pasti bingung ya? Kenapa aku bisa tahu tentang keadaan suami kamu? karena yang menangani suamimu temanku dan sebenarnya suamimu itu -"

  "Tidak amnesia," sambung seorang pria yang kini berada di belakangnya membuat Khai menoleh dan dia kembali terkejut saat melihat siapa yang kini berada di belakangnya itu.

  "Ma - maksud Mas apa? Jadi Mas berbohong sama aku dan pura-pura tidak mengenal putri kita." Mata Khai mulai berkaca-kaca karena apa yang sudah suaminya lakukan dengan pura-pura amnesia.

  Melihat istrinya seperti akan menangis Rigel langsung memeluknya dan mencoba menenangkannya.

  "Mas jahat, kenapa buat aku dan Jasmine sedih. Aku sudah mengira kalau mas gak akan ingat lagi sama aku sama Jasmine juga hiks ..." Khai menangis sesenggukan dalam pelukan Rigel.

  "Maaf kan Mas ya, tadinya Mas mau buat kejutan di anniversary kita tapi mendengar cerita Mama dan papa aku jadi tidak tega dan makasih bro karena sudah mau bantu aku."

  "Sama-sama bro, ya sudah, aku pergi dulu karena tugas aku sudah selesai," ucap Evan. Rigel pun mengangguk dan tersenyum tipis, sebelum pergi Evan menemui Jasmine untuk berpamitan. Gadis kecil itu kini sedang asik bermain perosotan dengan teman barunya.

  "Kak, Om mau pulang dulu ya. Mama kakak sudah nungguin loh, dia juga mau pulang." Evan menghentikan permainan gadis kecil itu lalu memangkunya.

  "Yah, kok pulang sih Om. Katanya mau main ke lumah Oma, mau main sama kakak." Jasmine terlihat sedih.

  "Besok ya sayang, sekarang kakak lihat itu," tunjuk Evan ke arah kedua orang tuanya yang tengah menatapnya dengan tersenyum pada putri kecil mereka.

  "Papa."

  "Iya, sekarang papa kakak sudah sembuh dan bisa main bareng kakak lagi kalau mau main sama Om besok saja ya, sayang soalnya Om ada operasi empat jam lagi. Jadi kalau cuma main sebentar Om gak puas." Mendengar perkataan Evan  Jasmine mengangguk dan tersenyum lalu Evan menurunkan Jasmine dan gadis kecil itu langsung berlari ke arah kedua orang tuanya dengan semangat.

  "Papa sudah sembuh?" Tanya Jasmine saat gadis kecil itu berada di hadapan kedua orang tuanya. Sedangkan Evan sudah pergi setelah mengantarkan Jasmine pada Khai dan Rigel.

  "Sudah sayang, jadi Papa yang jemput kamu ke sini." Rigel berkata sambil berjongkok di hadapan putri kecilnya.

  "Asik belalti bisa menemani kakak main dong?" Tanya Jasmine sambil tersenyum sangat manis pada ayahnya. Rigel pun mengangguk dan membalas senyuman putrinya.

MUARA CINTA KHAIDEEJAH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang