Pemandangan Berbeda di Anniversary

5 1 0
                                    

  Karena memang dari kecil mereka suka sekali mencari masalah dan akan ribut meski hanya hal yang sepele. Waktu kecil awalnya mereka akrab, tapi gara-gara hal sepele Rigel menghabiskan es krim milik Khai dan tidak sengaja menjatuhkan boneka beruang milik Khai pemberian neneknya, ke dalam lumpur saat bermain di luar rumah dan bonekanya sulit untuk di bersihkan, dari situlah Khai sangat membenci Rigel. Meskipun Rigel sudah meminta maaf Khai tetap tidak mau memaafkannya, jadi akhirnya Rigel suka sekali menjahili Khai.

  "Eh, Jihan. Gimana kalau mereka kita jodohkan, kamu setuju kan?" Tanya Karinda pada Jihan pelan tapi masih cukup terdengar oleh Rigel dan Khai.

  "Enggak mau!" Seru Rigel dan Khai secara bersamaan. Namun, membuat Karinda dan Jihan juga Tiara tertawa mendengar kekompakan penolakan mereka.

  "Memang kenapa kak? Kak Khai kan cantik udah gitu baik terus pintar lagi, kurang apalagi coba? Kak Khai tuh bibit unggul loh, kak," ucap Tiara yang memuji Khai.

  "Aduh Tiara, kamu itu gak banget deh, terlalu berlebihan memuji dia. Justru reputasi kakakmu ini yang keren dan tampan bisa rusak nanti di kampus gara-gara dia! Gak ah pokoknya aku gak mau titik." Rigel menjawab dengan tegas.

  "Idiih pede sekali kamu bang. Siapa juga yang mau di jodohin sama dedemit macam kamu! Masa iya inces yang cantik kayak gini harus nikah sama Black Devil macam kamu, aku juga ogah banget kali!" Ketus Khai tidak mau kalah.

  "Haduh kalian berdua ini, terus aja kayak gitu! Jihan mendingan kita cek makanan aja yuk, buat acara nanti malam. Dari pada pusing lihat Rigel dan Khai yang gak pernah mau akur kayak anak kecil aja. Ara mau ikut Bunda sama tante Jihan gak? Atau mau lihat Tom and Jerry lagi kumat? Dan kalian sudah sana dilanjutin aja berantemnya terus kalau sudah lapar tinggal bilang, ngerti! Biar nanti kami siapkan makanannya," ucap Karinda seolah menyindir mereka, dan segera pergi ke dapur diikuti oleh Jihan dan Tiara.

  Sementara Rigel dan Khai kini mereka saling menatap tajam dengan penuh kekesalan setelah mendengar ucapan Karinda.

  "Kamu sih dedemit! Tuh mulut gak bisa di jaga kalau ngomong suka seenaknya aja," ucap Khai yang terlihat masih kesal.

  "Loh kok aku sih? Bukannya kamu yang kalau ngomong mulut gak pernah di filter dulu? Suka asal bicara aja!" Ketus Rigel sambil menatap sinis ke arah Khai.

  Karena kesal dengan ucapan Rigel, tiba-tiba aja Khai mengambil kotak tisu yang tidak jauh darinya kemudian melemparkannya ke arah Rigel.

  Pletakk

  Kotak tisu itu Khai lempar tepat mengenai kening Rigel.

  "Aww ...! Sakit Khai jidatku jadi memar! Kayaknya tangan kamu benar-benar perlu di rukiyah, biar gak seenaknya lempar-lempar barang ke kepala orang. Dasar cewek jadi-jadian, gimana kalau aku amnesia? Terus gak ingat sama keluargaku," ujar Rigel penuh drama sambil memegang keningnya yang baru saja terkena lemparan kotak tisu.

  "Enak kan dedemit? Mantap ya lemparanku langsung kena sasaran, emmm, kamu amnesia ya? Bodo amat emang aku pikirin. Maaf ya aku gak mikirin tuh! lagian lebay banget kamu, masa gara-gara di lempar kotak tisu bisa amnesia?"

  Setelah mengatakan itu tanpa mempedulikan Rigel yang sedang meringis kesakitan, Khai pun pergi meninggalkan Rigel diruang keluarga.

  "Eh, tunggu kamu cewek jadi-jadian! Kamu harus terima pembalasan dari aku Khai!" Seru Rigel yang langsung menyusul Khai yang sudah pergi lebih dulu meninggalkannya.

  "Mama, tante, tolong Khai mau dianiaya sama Rigel." Khai berlari ke dapur, tentu saja dengan Rigel yang masih mengejarnya.

  "Aduh nih anak pada ngapain sih? Kok main kejar-kejaran gini sih? Kayak film India aja," ujar Jihan yang terlihat pusing karena ulah Rigel dan Khai yang tidak mau berhenti kejar-kejaran.

MUARA CINTA KHAIDEEJAH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang