Happy Reading 😊
"Iya kayak ada yang mau nikahan? Emang siapa yang mau nikah di rumah sakit, Bun?" Sambung Rigel, bertanya pada ibunya karena ia juga merasa penasaran seperti Khai. Namun, sebelum ada yang menjawab nenek Rigel memanggil Rigel dan Khai untuk mendekat padanya.
"Rigel, Khai. Kemari sayang, nenek ingin bicara dengan kalian berdua," ucap nenek Rigel tanpa menunggu lama. Mereka berdua menghampiri nenek Hasna dan kini sudah berada di sampingnya.
"Iya, Nek. Nenek mau bicara apa? Tanya Rigel sambil menggenggam tangan nenek. Sementara Khai hanya memperhatikannya dengan berdiri di samping Rigel.
"Rigel, usia nenek hanya tinggal menghitung jam saja, Nak. Bahkan menit atau detik, jadi nenek ingin kamu dan Khai menikah sekarang juga. Jika kamu mau melihat nenek pergi dengan tenang dan bahagia," ucap nenek Hasna memohon pada cucunya Rigel dan Khai.
"Apa!!!" Seru Rigel dan Khai secara bersamaan karena sangat terkejut dengan keinginan nenek Hasna yang sangat tiba-tiba itu.
"Khai, Rigel. Pelankan suara kalian," protes Jihan.
"Sudahlah penuhi saja keinginan nenek kalian. Sekarang atau nanti sama saja, kalian akan tetap kami nikahkan," ucap Karinda.
"Ayolah, demi kebahagiaan nenek, kak Khai, kak Rigel. Kasihan nenek pasti nanti meninggalnya tidak tenang kalau kalian gak mengabulkan permintaan terakhir dari nenek," ucap Tiara yang ikut memohon pada Rigel dan Khai.
"Diam kamu anak kecil!" Bentak Rigel yang kini terlihat kesal.
"Jangan membentak adikmu Rigel! Ara benar kalau kamu menolak permintaan terakhir nenekmu dan sampai akhirnya dia meninggal, kamu pasti akan menyesal karena tidak mengabulkan permintaan terakhirnya," ucap Rama mencoba membuat Rigel berpikir ulang kalau dia sampai menolak keinginan neneknya.
Benar saja kini Rigel nampak berpikir, dia sangat terlihat bingung dan menatap Khai. Bagaimana pun dia tidak mau gadis yang ada di hadapannya menderita karena harus terikat dengannya.
"Khai mau kok, Nek. Demi nenek Khai mau melakukan apapun."
Akhirnya dengan yakin dan penuh keseriusan Khai mengatakan bahwa dia bersedia menikah dengan Rigel saat ini juga.
"Baiklah kalau dia setuju. Rigel juga setuju ini semua demi nenek."
Rigel menyetujui keinginan nenek Hasna. membuat senyum nenek Hasna mengembang, bukan hanya nenek Hasna yang tersenyum bahagia, semua keluarga dan orang yang ada di ruangan itu ikut bahagia atas keputusan yang Rigel dan Khai ambil.
Kedua keluarga saling berpelukan bahagia begitu pun ibu dari Rama, dia tersenyum karena akan menyaksikan pernikahan cucu laki-lakinya menikah dengan wanita yang sudah ia anggap cucunya sendiri.
Persiapan dilakukan penghulu akan menyiapkan semuanya, tinggal menunggu kedua mempelai yang kini tengah bersiap-siap.
Sebelumnya Rama meminta izin pada pihak rumah sakit untuk melakukan pernikahan di ruang rawat ibunya. Rama bersyukur karena pihak rumah sakit mengizinkan salah satu keinginan pasien yang kini sedang kritis.
Rigel kini sudah duduk bersama di hadapan penghulu. Sementara Khai baru saja datang dengan ditemani Jihan dan Karinda juga Tiara setelah sedikit di rias.
"Putriku memang cantik sekali iya kan, Nak Rigel? Dan sebentar lagi dia akan menjadi milikmu," bisik Galih yang melihat Rigel mencuri pandang kepada Khai.
"Iya Om, dia memang sangat cantik," jawab Rigel yang tidak sadar dengan jawabannya, sebab mengagumi kecantikan Khai yang sebentar lagi akan menjadi istrinya.
![](https://img.wattpad.com/cover/370974536-288-k333250.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MUARA CINTA KHAIDEEJAH
RomancePACAR ADALAH MUSUH! MUSUH ADALAH PACAR! Begitulah prinsip dua orang yang saling bermusuhan ini. Jika ada tempat di mana membenci dan membutuhkan dapat dirasakan secara bersamaan maka di sanalah Khai dan Rigel akan di tempatkan. Seperti Tom and...