Gombalan Rigel

3 1 0
                                    

  Happy Reading 😊

  "Kamu juga berangkat kan, Ra. Emang kamu gak mau berangkat ke sekolah?" Ucap Rigel.

  "Ya ampun Ara sampai lupa. Ya sudah Bun, Yah. Ara berangkat sekolah dulu," pamit Ara mencium pipi ayah dan ibunya. Setelah itu Tiara langsung menyusul kakaknya yang lebih dulu pergi.

  "Enggak ada anak-anak, rumah jadi sepi ya, Mas," ucap Karinda sambil membereskan bekas sarapan.

  "Iya, mau bikin dede lagi gak, Yang?" Tanya Rama dengan senyum menggoda.

  "Aduh Mas, kita sudah tidak pantas punya baby lagi. Bagaimana kalau kita suruh Rigel dan Khai saja kasih kita baby?" Tiba-tiba Karinda memberi saran pada suaminya.

  "Suruh mereka buatkan kita cucu, caranya? Kamu tahu sendiri kan, mereka itu gak akur. Mereka menikah karena permintaan dari ibu, jadi pernikahan mereka pernikahan darurat dan keterpaksaan sayang, pasti akan sangat sulit kecuali, kalau mereka sudah saling cinta," ucap Rama sambil tersenyum pada istrinya agar tidak tersinggung dengan apa yang ia katakan.

  "Cinta? Itu sih kelamaan Mas, keburu ubanan kita. Aku takutnya kalau mereka menemukan pasangan yang menurut mereka cocok dan mereka memutuskan untuk pisah bagaimana? Oh ya, bagaimana kalau kita suruh mereka pergi honeymoon, kayaknya mereka butuh liburan siapa tahu dengan kebersamaan mereka berdua tanpa kita dan Tiara mereka bisa cepat akrab. Kalau bulan madu ke Paris, bagaimana? Atau ke Australia bagaimana?" Tanya Karinda sambil tersenyum pada suaminya.

  "Ide bagus sayang, nanti Mas siapkan dulu semuanya. Mas akan kirim mereka ke negara yang ada menara Eiffelnya," ucap Rama yang langsung menyetujui ide istrinya itu.

  "Paris maksud, Mas?" Tanya Karinda dan Rama langsung mengangguk dengan semangat.

  "Ya sudah kalau begitu. Mas mau ke kantor dulu, sekalian pergi cari tahu biro jasa yang bisa kasih paket honeymoon lengkap dan romantis," Ucap Rama antusias, kemudian pamit untuk pergi ke kantor, tidak lupa ia mencium kening istri tercintanya itu.

  "Hati-hati ya, Mas. Jangan ngebut bawa mobilnya," ucap Karinda mengingatkan suaminya yang sudah berada di ambang pintu.

  "Oke sayang," sahut Rama masuk ke dalam mobil dan melajukan mobilnya menuju ke kantor.

   *****

  Khai baru saja sampai di kampus, dia sadar kini statusnya adalah seorang istri, dan ia harus bisa menjaga rahasia jangan sampai anak-anak kampus tahu tentang status barunya. Dia celingak-celinguk memastikan bahwa belum ada orang di kelasnya.

  Namun, saat ia berjalan untuk masuk ke kelasnya, tidak sengaja Khai menabrak seorang gadis yang tidak dia lihat di dekat pintu karena tadi dia masuk terburu-buru.

  "Aww ..." Pekik gadis itu sambil memegangi bahunya.

  "Ups, maaf nona aku tidak sengaja," ucap Khai meringis karena merasa tidak enak pada gadis itu.

  "Mahasiswa baru ya?" Tanya Khai karena merasa asing dengan wajah gadis itu dan dia belum pernah lihat di kampusnya, apalagi di kelasnya.

  "Iya, kenalkan namaku Renata Ratimaya," ucap gadis itu yang ternyata bernama Renata Ratimaya.

  "Khaideejah Artisya Najwa, panggil saja Khai," sahut Khai singkat.

  "Oke, Khai masuk kelas ini juga ya?" Tanya Renata dengan tersenyum manis pada Khai.

  "Iya, kamu juga ya?" Tanya balik Khai.

  "Iya, jadi kita satu kelas ya? Kalau begitu mohon bimbingannya ya, Khai," ucap Renata dengan senyuman yang tidak luntur dari bibirnya. Dia senang karena begitu bahagia masuk di kampus baru, dia langsung mendapat teman baru.

MUARA CINTA KHAIDEEJAH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang