Kumpul Keluarga

5 1 0
                                    

    Happy Reading 😊

    "Oke kalau memang begitu, jadi sekarang Vanya akan jagain Khai dan calon keponakan Vanya," ucap Vanya tersenyum lebar  sambil mengelus perut Khai yang masih rata.

  "Makasih Van, kamu memang sahabat terbaikku," ucap Khai sambil memeluk Vanya. Setelah berpelukan, Vanya menoleh ke belakang dan menatap Renata dengan tatapan sinis.

  "Heh, Ren! Sekarang sudah tahu kan, Rigel itu sudah punya Khai jadi awas ya, jangan dekati Rigel apalagi nempel-nempel sama Rigel. Soalnya Rigel sudah punya istri, jadi kalau gak mau di bilang pelakor jauh-jauh deh dari Rigel, mengerti kamu!" Ketus Vanya membuat Renata mendengkus kesal karena ucapan Vanya.

  "Vanya jangan ngomong begitu, gak baik tahu. Maafin Vanya ya, Ren," ucap Khai. belum selesai Khai meminta maaf pada Renata dosen pun datang dan Renata masih terlihat kesal pada Vanya. Dia menatap Vanya yang kini terus tertawa kecil bersama Khai. Renata kembali mendengkus kesal karena terus terang dia merasa iri pada Khai dan Vanya yang selalu terlihat akrab.

  Sementara itu di kelas Rigel, dia menjelaskan semuanya pada Hendi, dan akhirnya mereka kini kembali berbaikan sama seperti Vanya dan Khai.

  "Kamu harus menjaga Khai baik-baik, Rigel. Kalau kamu tidak menjaga Khai dengan baik bisa-bisa Khai diambil sama Evan, kamu mau. Ingat mulai sekarang jaga jarak sama Renata, kayaknya Khai cemburu banget kalau kamu dekat-dekat sama Renata," ucap Hendi memperingatkan Rigel.

  "Siap bos," jawab Rigel dan kini mereka tertawa bersama.

  "Aku benar-benar gak nyangka sebentar lagi kamu akan menjadi bapak bro, dan aku pastikan aku akan menjadi Om muda," ucap Hendi dengan senyum yang mengembang di bibir tipisnya.

  "Iya aku juga gak nyangka kalau sebentar lagi aku akan menjadi seorang ayah, dan aku akan menjadi ayah muda. Beruntung kuliah aku tinggal 3 bulan lagi dan kita akan segera di wisuda, terus kamu kapan menyusul?" Tanya Rigel.

  "Emm ... aku sih sesiapnya Vanya saja untuk di lamar. Inginnya aku sih nikahin Vanya secepatnya, biar aku juga bisa jadi bapak muda," jawab Hendi dengan antusias.

  "Oh, jadi tokek buntung sudah benar-benar taubat dan setia nih cuma sama satu cewek." Rigel mulai menggoda Hendi.

  "Iya dong, aku kan cuma mau sama Vanya dan berhenti menjadi playboy," ucap Hendi dan Rigel hanya mengangguk, tak lama dosen mereka datang dan kini mereka mulai fokus mendengarkan dosen yang tengah menjelaskan materi pelajaran mereka.

  Khai dan Rigel sudah pulang ke rumahnya, tak di sangka Jihan,  Galih dan Oma Asya sudah berkumpul di rumah keluarga Rigel. Setelah mengetahui Rigel dan Khai datang mereka langsung menyambut kedatangan putra putri mereka dengan sangat senang.

  "Calon orang tua muda kita sudah pulang," ucap Karinda sambil menghampiri Khai sambil menggandeng tangan Khai dan mengajaknya duduk di tengah-tengah di antara Karinda dan Jihan.

  "Hei calon ayah muda, kemarilah. Kamu memang hebat putraku baru menikah tiga bulan tapi sudah menghasilkan pewaris anggota keluarga baru di dalam rahim ibu muda kita," ucap Rama membuat Galih terkekeh mendengar perkataan sahabatnya itu.

  "Apa sih, Yah. tidak usah berlebihan begitu ngomongnya," ucap Rigel yang sudah menahan malu dan wajahnya sudah memerah seperti buah tomat sedangkan Khai hanya bisa tertunduk dan tersipu malu sebab Rama dan Galih yang sudah menggodanya.

  "Kita berdua juga akan menjadi nenek muda dong," lanjut Jihan di jawab anggukan oleh Karinda dan tersenyum pada menantunya itu.

  "Sudah-sudah kalian jangan terus menggoda cucuku. Biarkan mereka makan setelah itu biarkan mereka beristirahat pasti mereka lelah setelah belajar seharian di kampus," ucap Oma Asya yang mengerti keadaan cucu-cucunya.

MUARA CINTA KHAIDEEJAH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang