PERJALANAN KE SELATAN

2.9K 203 18
                                    

Perjalanan ke selatan memakan waktu satu minggu, itu semakin diperparah karena cuaca yang tidak menentu. Pada saat hujan, maka rombongan kecil akan berhenti, lalu melanjutkan perjalanan lagi pada hari yang cerah.

Yah, selama itu pula Grand Duke menunggangi kuda bersama Luisa. Wanita itu duduk dengan anggun, lalu dia juga melindungi dengan sangat baik. Seperti hari ini, hari ketiga perjalanan mereka menuju wilayah kekuasaan Grand Duke.

“Lady Aster, apa Anda lelah?” Grand Duke yang sejak tadi diam akhirnya buka suara. Panas pada siang hari ini tidak begitu terik, tetapi hawanya agak lebih panas dari biasa.

“Tidak, tapi jika Anda dan yang lainnya lelah, jangan ragu untuk singgah.” Luisa menjawab dengan suara pelan, ia juga mengembuskan napas agak berat karena gugup.

Bagaimana tidak? Sekarang posisi ia duduk dengan tenang di atas kuda, lalu Grand Duke juga dalam posisi begitu dekat dengannya. Dada bidang pria itu seperti benteng pertahanan bagi tubuhnya, dan pernah sehari lalu ia tertidur dengan tenang sambil bersandar pada tubuh pria tersebut.

“Saya ingin minta maaf karena tidak menyediakan kereta. Anda tidak masalah, bukan?” Pria itu sengaja memancing pembicaraan seperti sekarang, ia berharap Luisa bisa lebih banyak bicara, dan menepis rasa sepi saat perjalanan. Ini adalah usahanya, mencari topik pembicaraan, padahal dia tak pernah bisa melakukan kepada orang lain. Harapan Grand Duke sudah jelas, ingin lebih dekat dengan Luisa.

“Tidak masalah, Yang Mulia. Justru perjalanan menggunakan kereta kuda jauh lebih lambat.” 

Jawaban yang diberikan Luisa membuat pria tersebut puas, ia mengulum senyum. Kenapa baru sekarang merasa tenang di dekat lawan jenis? Kenapa tidak sejak dulu saja mengenal wanita itu?

Ah, ada rasa kesal di hatinya saat ini. Seperti sudah terlambat ribuan langka daripada Putra Mahkota, merasa iri karena saudaranya yang lebih dulu mengenal Luisa Montpensier.

“Jika Anda lelah, jangan ragu untuk bicara pada saya, Lady. Bagaimana pun, saya tidak ingin wanita secantik Anda memaksakan diri.”

“Tidak, saya cukup kuat untuk perjalanan jauh, Yang Mulia. Anda tidak perlu khawatir tentang itu.”

Jawaban Luisa membuat Grand Duke terdiam, ia menelan ludahnya kala mencium aroma tubuh Luisa yang begitu dekat. Wangi mawar yang segar, dan tubuh kecil itu ingin ia peluk sepanjang malam.

Apa ini pikiran mesum?

Sebelumnya ia tak pernah berpikir untuk menghabiskan waktu hanya karena wanita, tapi sekarang ia malah melakukan hal tersebut.

“Lady,” gumam Grand Duke.

“Ya, Yang Mulia.”

“Bisakah Anda bicara informal dan memanggil saya Lauren?”

“Itu sangat tidak sopan, Yang Mulia.”

Mendengar jawaban Luisa, Grand Duke tertawa. Bagaimana bisa Luisa mengatakan hal demikian? Sementara waktu itu, yah, waktu itu wanita tersebut mengangkat kaki ke atas meja di depan matanya langsung.

“Anda tertawa?”

“Ya, saya ingat ada seorang wanita muda yang mengangkat kaki ke atas meja beberapa hari lalu. Apa Anda tidak penasaran siapa wanita itu?”

Luisa terbungkam, ia ingat kejadian itu dengan begitu jelas. Kelakuannya yang tidak sopan, lalu bagaimana ia bicara sangat tidak teratur. Ah, sial, pria itu sedang memberikan ejekan.

“Jika saya bicara tidak sopan, dan memperlakukan Yang Mulia dengan kurang ajar, saya akan menjadi buruk. Saat itu saya berpikir sempit, maafkan saya, Yang Mulia.”

The Duke's daughter's revisionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang