KEJIWAANMU TERGANGGU

1.5K 90 62
                                    

Setelah malam yang panas berakhir, kedua orang yang saling mencintai berpisah dengan cara yang cukup menyedihkan. Grand Duke yang mengantarkan kekasihnya kembali pada waktu cukup larut, kemudian dia pun kembali ke wilayahnya menggunakan gate-sarana teleportasi yang digunakan orang-orang agar perjalanan lebih cepat.

Pada wilayah yang benar-benar kaya, dan penguasa yang punya kedudukan tinggi, gate memang harus dimiliki. Sarana ini jelas memudahkan urusan mendesak para penguasa, lalu bisa menyampaikan informasi penting dengan cepat ke istana Kaisar. 

Baik, lupakan dahulu soal keberadaan gate. Kita kembali pada kondisi sekarang, dan apa saja yang terjadi setelah keduanya berpisah secara dramatis.

Luisa yang semalam menghabiskan tenaganya untuk melayani Grand Duke masih terbaring dengan wajah lelah, ia memeluk guling, dan mengeluh bagian pinggangnya yang nyeri. Permainan yang mereka lakukan di penginapan cukup panjang, tidak hanya sekali atau pun tiga kali, tetapi lebih dari lima kali.

Memikirkan itu saja membuat Luisa menjadi gila, ia merasa seperti binatang buas karena tenggelam dalam nafsunya sendiri. Tapi, yang lebih buas darinya tentu saja Grand Duke. Pria itu terlihat tetap segar meski lebih banyak memimpin permainan, stamina yang tak pernah pudar, lalu kelembutan yang tak bisa diungkapkan dengan kata.

Kadang, Luisa bertanya-tanya. Bagaimana pria yang tidak pernah berinteraksi dengan wanita bisa sangat mengetahui titik lemah seorang Wanita?

Untuk kasus Grand Duke, pria itu seperti bukan pemula. Luisa jadi mencurigai beberapa hal, dan ia menjadi marah karena hal itu. Apa Grand Duke sebelumnya memiliki seorang kekasih? Dan, jika memang memilikinya, apa mereka juga melakukan hubungan intim yang sangat menggairahkan sepertinya dirinya dan Grand Duke?

Luisa mencoba untuk tetap waras, rasa cemburu tak berdasar baru saja mencakar dinding hatinya.

Namun, bagaimana jika memang benar seperti perkiraannya itu?

Apa dia hanya menjadi wanita kedua yang mencicipi tubuh Grand Duke?

Tapi ...

Wanita itu menjambak rambutnya sendiri, ia benci perasaan seperti ini. Pemikiran yang terlalu jauh, dan tidak berdasar sama sekali. Yang terpenting bukan masa lalu, tapi dirinya dan Grand Duke yang akan bersama sampai di masa depan nanti. Masa depan panjang, dan hanya mereka berdua saja tanpa orang ketiga atau seterusnya.

Luisa yang terus saja terbayang hanya bisa pasrah, ia sampai menghela napas beberapa kali. Ia merindukan Grand Duke, pada saat seperti ini dirinya sangat amat ingin mendengar ungkapan cinta dari pria itu.

Wanita itu menatap langit-langit ruang kamarnya, ia memerhatikan lukisan-lukisan indah yang terukir di sana. Rasanya menangkan, Luisa juga sangat menyukainya.

Pada saat wanita tersebut tengah bersantai, tiba-tiba saja ia merasa terganggu. Seseorang akhirnya berkunjung ke kamarnya, dan ia berharap orang itu bukanlah Leonite atau Matthias, bahkan sangat tidak berharap jika itu Duke Montpensier.

Tok ...
Tok ...
Tok ...

“Tuan Putri, ini saya Madam Merry.”

Mendengar suara itu, Luisa merasa lega. “Masuklah, Madam.”

Klek ...

Mata Luisa menatap ke arah Madam Merry yang baru saja masuk, wanita itu membawa nampan dengan cangkir di atasnya.

“Coklat hangat ini bisa membuat Anda jauh lebih baik, Tuan Putri. Di luar salju perlahan turun, suhunya juga menurun secara perlahan-lahan.” Madam Merry pun meletakkan cangkir di atas meja, ia kemudian mengambil syal, dan menghampiri Luisa yang sudah dalam posisi duduk di tepian ranjang. “Paduka dan kedua Tuan Muda khawatir karena Anda tidak keluar untuk sarapan, mereka berharap Anda akan ikut jamuan makan siang. Dan ... maaf jika saya lancang, Tuan Putri. Sepertinya hari ini Anda harus mengenakan gaun yang tertutup hingga bagian leher, ini demi kebaikan Anda.”

The Duke's daughter's revisionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang