WISTERIA ASTER

2.6K 172 21
                                    

Gaun hitam, sarung tangan hitam, rambut hitam, sepatu hak hitam, dan kain hitam tipis yang digunakan untuk menutup bagian mata. Itu warna yang sangat kontras dengan kulit putih Luisa, benar-benar membuat wanita itu terlihat seperti orang lain. 

Grand Duke yang kini hanya bisa kagum, dia bisa melihat keanggunan kelas atas di depannya. Aura yang sangat menarik, siapa pun juga akan jatuh cinta dalam sekejap.

Luisa Montpensier memutuskan untuk menyamar, menjadi salah satu anak dari Bangsawan yang jatuh dari negara tetangga.

Grand Duke membeli identitas tersebut, menjadikan Luisa sebagai anak di luar nikah dari Bangsawan yang sudah hancur lebur.

Lantas, bagaimana Luisa bisa jadi tamu kehormatan? Ya, Grand Duke menyusun panggung dengan baik. Awal mula bertemu dengan keluarga palsu Luisa, drama penyelamatan singkat yang terjadi beberapa tahun silam.

“Lady, Anda yakin memerankan wanita buta?” Grand Duke merasa itu akan mempersulit Luisa, dia juga ingin selalu bisa menatap iris amber yang menenangkan itu dengan bebas.

“Yang Mulia, iris amber termasuk sangat jarang ada. Saya tidak ingin celah itu terlihat, dan hanya ini cara yang bisa digunakan.”

Mendengar jawaban itu, Grand Duke hanya bisa pasrah. Menjadi wanita buta bukan hal yang mudah dilakukan, Luisa harus bisa terlihat sangat alami dengan perannya, belum lagi akan ada banyak hal merepotkan ke depannya.

“Tempatkan orang kepercayaan Anda di dekat saya, dan pilih pelayan yang bisa diandalkan. Saya tidak mungkin meminta Anda menjemput pelayan pribadi saya, dan saya juga tidak ingin ada mata-mata yang mendekati saya.”

Baru kali ini dia menghadapi wanita yang lebih sulit dari pengasuhnya sendiri, benar-benar sangat merepotkan. Tapi, ada banyak hal yang harus ia syukuri. Jika itu wanita biasa, mereka akan berebut untuk mendapatkan perhatian dan kasih sayang, juga bisa bermain trik licik agar ia terjebak.

Selama hidupnya, baru sekarang ada wanita yang tidak mengharapkan hal seperti itu. Wanita yang langka. Tentunya walau sulit dimengerti, tapi lebih mudah untuk diurus. Meski sulit bicara masalah keinginan, juga lebih gampang dalam menentukan sikap yang bijak.

“Lady, apa saya boleh menanyakan beberapa hal pribadi pada Anda?”

Luisa yang mendengar ucapan Grand Duke mengangguk, ia dengan tenang menunggu pertanyaan seperti apa yang akan terlontar.

“Maaf jika ini sangat lancang. Lady, apa alasan Anda membatalkan pernikahan dengan Putra Mahkota?”

Terdiam, itulah yang dilakukan Luisa.

“Jika Anda tidak ingin menjawab, anggap saja saya tidak pernah bertanya. Maaf atas kelancangan saya, Lady.”

“Yang Mulia,” ujar Luisa pelan. Ia menghela napas, dan tersenyum. Dilepasnya penutup mata, dan menautkan tatapannya dengan Grand Duke. “Saya tidak bisa menikah dengan seorang pria yang tidak mencintai dan menghargai saya. Mungkin ini terdengar aneh untuk Anda, atau pun semua orang. Saya sadar selama mengejar cinta Putra Mahkota, saya sudah melakukan banyak hal yang memalukan martabat keluarga saya dan saya sendiri. Saya menghargai status saya sebagai seorang tunangan, tetapi tidak dengan Putra Mahkota. Awalnya saya pikir jika saya berusaha, maka saya bisa merebut hati Beliau. Tapi, itu tidak terjadi.”

“Kenapa harus pada saat pernikahan di depan mata, Lady?” Grand Duke masih mempertahankan tatapan mereka yang bertaut, menelusuri kebenaran dan kesungguhan dari binar mata amber Luisa Montpensier.

“Membatalkan pernikahan yang sudah di depan mata memang kesalahan saya, Yang Mulia. Saya sudah mencoba bicara dengan Putra Mahkota, tetapi Beliau tidak ingin melepaskan saya. Saya sudah putus asa, dan hanya ini yang bisa saya lakukan. Saya bersalah atas hal itu, saya tidak akan menghindari hal tersebut. Hanya saja, apa saya tidak mempunyai hak untuk hidup bahagia dengan pria yang mencintai saya? Apa hanya pernikahan tanpa cinta, dan status tinggi akan membuat saya puas?”

The Duke's daughter's revisionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang