DIA DATANG

872 73 52
                                    

Ruangan itu cukup tenang, dan dua orang di dalam sana terlihat tengah membicarakan beberapa hal. Wajah mereka serius, terkadang terdengar pula helaan napas yang dalam serta berat. Yang jelas, pembicara mereka cukup dalam dan penting, menandakan banyaknya masalah karena satu hal yang dikategorikan pada tindakan gila. 

“Baginda, Duke Montpensier mengacak-acak seluruh Ibu Kota, dan mencari ke segala sudut. Putra Mahkota menghilang, para pengawalnya juga sama. Apa yang harus kita lakukan? Apa kita harus memanggil Duke dan meminta penjelasan? Atau kita harus mengerahkan banyak prajurit untuk menemukan Putra Mahkota?”

Kaisar yang mendengar laporan tersebut menghela napas, ia merasa sangat kacau karena banyak hal tak jelas yang terjadi. Duke yang resah, bertingkah aneh, dan membuatnya harus benar-benar fokus mencari informasi. Sementara itu, Putra Mahkota hilang tanpa jejak setitik pun.

Pria tua itu merasa kepalanya begitu sakit, kabar yang terakhir kali ia dengar tentang putra sulungnya hanya keluar dari istana dan membawa banyak prajurit asuhan sendiri.

Yang menjadi pertanyaan, ke mana Putra Mahkota pergi?

“Mengenai Yang Mulia Putra Mahkota, mungkin saja sedang bersama Lady Gremory.”

“Kata ‘mungkin’ adalah sesuatu yang menjengkelkan. Cepat panggil Duke Montpensier, aku harus mengurus tindakan mencurigakannya akhir-akhir ini.” Ucapan Kaisar terhenti, ia memikirkan masalah Putra Mahkota begitu saja. Lantas, pria tua tersebut berdiri. “Panggil juga Duke Cranberry, aku yakin dia tahu sesuatu.”

Bawahan Kaisar kaget, perintah untuk memanggil dua orang Duke secara bersamaan membuat situasi dalam hatinya tak tenang. Duke Montpensier adalah orang yang berpengaruh, sekian lama memosisikan diri pada sesuatu yang netral. Sementara itu, Duke Cranberry merupakan orang yang mendukung Putra Mahkota sejak baru lahir.

Hah, dua Duke itu memiliki sisi masing-masing. Jika Duke Montpensier adalah orang yang dingin dan tajam, maka Duke Cranberry bisa bersikap hangat lalu menusuk dengan brutal.

“Apa lagi yang kau renungkan? Kirim urusan untuk memanggil Duke Montpensier dan Duke Cranberry. Mereka harus menghadap padaku secepatnya!”

“Ba-baik, Baginda!”

Kaisar segera mengibaskan tangannya, tanda jika ia ingin orang tersebut segera keluar tanpa mengatakan apa pun.

“Saya undur diri, Baginda.”

Beberapa saat berlalu, bawahan Kaisar pun sudah keluar dan menutup pintu. Bersamaan dengan itu, Kaisar mencengkeram erat laporan yang ada di tangannya, ia merasa begitu lelah pada semua hal yang terjadi belakangan ini.

Apa Duke Montpensier melakukan hal negatif? Tapi, kenapa? Apa yang sahabatnya itu cari sampai memeriksa setiap tempat tanpa satu inci pun terlewatkan?

Setelah berpikir cukup panjang, Kaisar tercengang. Ia tersadar jika Duke Montpensier hanya akan bertindak gila jika itu menyangka Luisa Montpensier, putri tunggal sang Duke.

“LEON!”

Klek ...

“Menghadap Anda, Baginda.” Pria bernama Leon membungkuk, ia menunggu perintah yang akan disampaikan majikannya.

“Cari informasi tentang Luisa Montpensier,” ujar Kaisar dengan intonasi yang tegas. Ia melirik Leon, lalu mengembuskan napasnya perlahan. Dengan suara rendah dan lumayan kecil Kaisar berucap, “Secara diam-diam!”

Setelah mendapatkan perintah itu, Leon langsung pergi. Pria itu adalah orang yang menjadi bayangan Kaisar, seseorang yang berada di kegelapan, bertugas mengumpulkan banyak informasi tersembunyi setiap Bangsawan.

The Duke's daughter's revisionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang