LIBURAN PUTRA MAHKOTA

2.3K 139 30
                                    

Jika orang lain sedang sibuk dengan urusan pekerjaan, itu berbeda dengan Putra Mahkota. Ia menggunakan kekuatan dan kekuasaan, memajukan salah satu pion yang ada dalam kabinetnya.

Duke Cranberry, itulah utusan yang ia gunakan pada pekerjaan kali ini. Sebagai Putra Mahkota, berkeliaran di wilayah musuh bukan sesuatu yang aman. Diones lebih suka mengirim perwakilan, jika memang bisa selesai tanpa kehadirannya, maka itu jauh lebih baik lagi.

Saat ini, ia memang tidak berada di istana. Vila di dekat perbatasan Dalona adalah pilihan terbaik, menikmati pemandangan laut, lalu menunggu dengan tenang pekerjaannya selesai.

Tugas yang diberikan Kaisar padanya adalah kerja sama antar benua, bukan hanya tentang politik, budaya, tetapi juga ekonomi. Yah, memang tergolong ringan, tetapi memiliki dampak yang besar.

“Dion ....” Seorang wanita berjalan ke arah Putra Mahkota, ia adalah Lady Gremory, kekasih pewaris takhta.

“Gremy, kemarilah.” Putra Mahkota mengulurkan tangan, pada saat kekasihnya menyambut tangan tersebut, dengan cepat ia menarik, dan membuat sang kekasih jatuh dalam pelukannya.

Indah sekali, dunia terasa milik berdua. Walau dia memikirkan masalah Luisa, tapi menikmati hal kecil seperti ini sudah seharusnya.

Mengenai perkembangan penyelidikan, Putra Mahkota masih belum menyerah. Orang-orangnya masih tersebar di berbagai tempat, ia hanya perlu menunggu dengan baik.

Ini sudah nyaris dua bulan, tapi keberadaan Luisa belum juga terdeteksi. Apa ia benar-benar harus turun tangan secara langsung?

“Dion, apa Dion memikirkan pekerjaan sekarang?” Gremory Luxian memasang wajah sedih, ia terlihat nyaris menangis.

“Hum ... sedikit. Tapi lebih memikirkan tentang Lady Luisa,” balas Putra Mahkota tanpa ragu.

“Lady Luisa kelihatannya benar-benar pergi. Saya jadi merasa bersalah, Dion.”

Mendengar ucapan kekasihnya itu, Putra Mahkota malah memeluknya semakin erat. Ia tidak mengizinkan wanitanya untuk bersedih, lebih baik mendengar suara tawa sang kekasih yang keras, daripada tangisnya dalam diam.

“Apa sebaiknya kita akhiri saja semua ini, Dion? Saya benar-benar tidak ingin Dion kesusahan lagi, dan jika semuanya selesai, Lady Luisa akan pulang untuk Dion.”

“Tidak ... bukan seperti itu, Gremy.” Putra Mahkota menghela napas. “Lady Luisa pastinya akan kembali. Ingat, dia mencintaiku juga, dan dia akan kembali untuk itu.”

“Tapi bagaimana jika tidak? Saya yakin Dion akan sedih, dan saya tidak mau itu terjadi.”

Dalam hatinya Putra Mahkota mulai lelah, percintaannya setiap hari diisi dengan kekhawatiran Gremory, dan itu menjengkelkan.

Sudah ratusan kali ia mengatakan itu bukan kesalahan, dan ribuan kali Gremory selalu menyalahkan dirinya sendiri.

Putra Mahkota melepas pelukannya, ia menatap Gremory dengan jeli, dan mengecup bibir wanita itu begitu lembut. Tangannya membelai pipi Gremory, lalu perlahan menekan tengkuk wanita itu.

Ciuman mereka semakin dalam, suasana yang tenang, dan suara deburan ombak menerjang bibir pantai pun bergema merdu. Angin membawa aroma asin air laut, menyegarkan.

Tidak berapa lama, ciuman itu pun berakhir. Napas mereka terengah-engah, dan iris mata masih saling bertaut.

“Berhenti menyalahkan diri sendiri, jika memang ingin pergi, lakukan tanpa banyak kata.” Putra Mahkota meninggalkan Gremory, ia memang menciumi wanita itu dengan lembut, tetapi hatinya tidak nyaman akan sikap yang ditunjukkan.

Gremory yang mendengar ucapan kekasihnya termangu, ia tidak ditarik untuk bertahan, dan tidak didorong untuk mundur. Diones Von D’Glazia memberikan kuasa padanya untuk memilih, dan ia sekarang merasa kesal.

The Duke's daughter's revisionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang