KAU SEPERTI GELANDANGAN

1.9K 132 74
                                    

Hari demi hari berlalu, akhir musim gugur juga sudah ada di depan mata. Angin yang berembus semakin dingin, dan kesepian bagi keluarga tersebut terasa kian mencekam. 

Kastil yang sepi, hanya ada derap langkah para pelayan setiap harinya. Para penghuni memutuskan bungkam, mereka hanya akan bicara pada saat hal paling kritis terjadi.

Sejak kepergian Luisa, tempat itu benar-benar terasa mati. Cahaya yang menghangatkan telah pergi, musim dingin yang tak berkesudahan terus saja berlanjut.

Pencarian yang dilakukan masih tidak membuahkan hasil, sepucuk surat pun tak datang membuat khawatir.

Jadi, apa Luisa Montpensier masih hidup?

Saat ini, pertanyaan tersebut terbesit begitu saja. Membuat pria berambut merah frustrasi, sampai ia meneguk minuman beralkohol langsung dari botolnya.

Ah, soal! Seharusnya ia pasung saja Luisa saat itu, tapi dengan bodohnya ia membiarkan Luisa terbebas.

Tok ...
Tok ...
Tok ...

Suara ketukan pintu menggema, menembus tembok es, dan membangunkan Matthias dari lamunan. Pria yang terlihat berantakan, tertekan akibat kehilangan jejak sang adik.

“Tuan Muda, saya Reymon Hayer.”

Itu adalah pelayan pribadi Matthias, pria berumur sekitar empat puluh tahun, dan orang yang juga begitu mengerti perasaan sedihnya selama ini.

“Apa saya bisa masuk?”

“Ya.” Hanya sepatah kata saja, dan pintu juga langsung terbuka.

Saat masuk, Reymond hanya menahan pilu. Botol wine dan beberapa minuman beralkohol lainnya berserakan di lantai. Tuan Muda kebanggaan Reymond juga sedang duduk dengan wajah kusam.

“Ada apa?”

Suara itu membuat Reymond mengubah arah fokus, ia membuang muka ke arah jendela yang gordennya masih tertutup.

“Jawab aku!”

“Tuan, kenapa Anda sangat berantakan. Jika Tuan Putri melihat ini, Beliau pasti akan sedih.”

Matthias tertawa. Bagaimana Luisa bisa sedih? Luisa pergi begitu saja, tanpa berpamitan. Tapi, dia juga tak bisa menyalahkan adiknya itu, semua ini karena ulah Putra Mahkota! Ya, benar!

“Tuan Muda Leonite ingin bertemu dengan Anda, Beliau menunggu di rumah kaca.”

“Kakak? Apa kau tahu urusan apa yang ingin dibicarakan?”

Reymond menggelengkan kepala, dan Matthias mengembuskan napasnya kesal. Apalagi sekarang? Apa kakaknya itu ingin menceramahi gaya hidupnya yang gila?

Itu tidak mungkin, kan?

“Tuan Muda?”

“Keluarlah, aku tak ingin pergi ke mana pun.”

“Ini tentang Tuan Putri, Luisa Montpensier.” balas Reymond sedikit ragu.

Mendengar itu, Matthias langsung berdiri. Kakinya berlari keluar kamar, dia seperti orang gila. Apa kakaknya menemukan Luisa? Di mana adiknya itu? Apa jika ia keluar Luisa akan segera bertemu dengannya?

Suara gaduh langkah kaki memenuhi koridor lantai dua, pada saat mencapai puncak anak tangga, kaki Matthias pun melangkah dengan pasti.

Dua anak tangga dilangkahi begitu saja, para pelayan yang sedang bertugas panik pada kegaduhan tersebut.

“Tuan Muda! Jangan berlari, saya mohon!”

Suara Reymond juga menggema, kastil Duke Montpensier menjadi sangat bising karena hal itu.

The Duke's daughter's revisionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang