SANG PUTRI DICULIK

859 88 85
                                    

‘Aku sudah memeluknya erat-erat, sampai tubuhku benar-benar gemetar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


‘Aku sudah memeluknya erat-erat, sampai tubuhku benar-benar gemetar. Ini dia, orang yang sangat aku rindukan. Orang yang membuatku gila, tak waras kala memikirkannya. Orang ini wanita yang menghancurkan semua dinding dalam hatiku, meruntuhkannya sampai rata dengan tanah. Luisa Montpensier, tunanganku, obsesiku, dan wanita yang paling pantas berada di sisiku.’

“Lepas!” Luisa memberontak, pelukan erat pria itu membuatnya sesak. Ia tak tahu bagaimana kejadian seperti ini bisa berlangsung, yang jelas sangat cepat sampai ia sendiri tak bisa berkutik. Pelukan yang tak nyaman, tubuhnya gemetar menahan rasa takut.

“Yang Mulia! Lepaskan Tuan Putri!”

Luisa bisa mendengar suara Eliezer, pria itu dipasung oleh ksatria andalan Putra Mahkota.

“Lepaskan saya, Yang Mulia!” Suara Luisa bergetar, detak jantungnya berpacu cepat, dan darahnya berdesir karena mengalir begitu deras.

“Luisa, akhirnya kau kembali.” Putra Mahkota melepaskan pelukannya, tapi tangannya mencengkeram erat pergelangan Luisa, dan menyeret wanita itu keluar dari rumah kaca. Penampilan yang berantakan tidak diindahkan Putra Mahkota, ia gelap mata kala tubuh Luisa direngkuh, dan menangkap wanita itu dengan sempurna. Kali ini tidak akan ia biarkan Luisa beranjak dari sisinya, ia akan memasung wanita itu dan memasukkannya ke dalam sangkar emas.

“Lepas!” Luisa berusaha melawan, ia menahan langkahnya tapi tenaga Putra Mahkota jauh lebih besar daripada dirinya. Wanita itu nyaris menangis, dalam hatinya menjerit, memohon pertolongan.

Tidak ada orang yang berani melawan, Putra Mahkota memiliki kedudukan yang begitu tinggi, dan para pelayan serta pengawal tak bisa berkutik lagi. Jika mereka melakukan perlawanan, maka bisa saja dianggap pemberontak, lalu akan mati dengan cara kejam.

“DIONES!” Suara Luisa menggema, terdengar begitu nyaring. Tapi, itu tidak menyurutkan niat Putra Mahkota. Luisa ketakutan, ia benar-benar tak menyangka hal sekeji ini akan menghampirinya. Tak bisa ia rangkai lagi rasa ngeri dengan sebait kalimat, yang ada hanya harapan agar bisa selamat. Tapi, siapa yang bisa membebaskannya dari perlakuan kasar seperti ini?

Saat ini kebanyakan pasukan keluarga Montpensier sedang pergi bersama Grand Duke, yang tersisa hanya pengawal tak begitu kuat, selain itu mereka juga bukan orang yang nekat.

“BAJINGAN! LEPASKAN AKU!!!” Luisa menyuarakan itu dengan begitu keras, bagi orang-orang mungkin terdengar seperti ruangan yang miris. Wajah Luisa memancarkan ketakutan yang luar biasa, iris ambernya bergetar hebat karena jiwanya terguncang.

Tapi, sekeras apa pun Luisa berteriak, Putra Mahkota berperilaku seperti orang tuli. Sekuat apa pun Luisa memberontak agar lepas, maka seratus kali lipat pula Putra Mahkota mencengkeram pergelangan tangannya.

Luisa ketakutan, air matanya menetas dengan cepat. Ini mengerikan, pria yang hilang kendali dan membuatnya dalam keadaan bahaya. Siapa yang bisa menolongnya? Apa yang harus ia lakukan?

The Duke's daughter's revisionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang