API CEMBURU

1.4K 103 48
                                    

Aula pesta sudah begitu ramai, semua orang menikmati suasana, dan saling berbincang demi menukar informasi. Pada saat tengah terjadi bisik-bisik, suasana tiba-tiba saja tenang karena penjaga pintu ruangan pesta menyerukan informasi kedatangan orang yang akan masuk. 

“Yang Mulia Grand Duke, dan Tuan Putri keluarga Duke Montpensier memasuki ruangan!” Itu cukup keras, menggema ke segala arah, dan membuat orang-orang semakin kaget.

Mereka bertanya-tanya, masih tidak percaya akan pendengaran masing-masing. Rasanya ... itu mustahil!

Seketika, fokus semakin tajam kala mendengar suara langkah kaki. Mereka bukan penasaran pada Grand Duke, tetapi pada pasangannya. Bahkan, karena begitu kaget, gosip yang tadinya hangat mendadak basi, tidak penting lagi untuk dibahas lebih lanjut.

“Itu ....” Pria dengan iris keemasan menatap tak percaya, ia menyentuh pria lain yang ada di dekatnya. “Hei, Leonite. Bisa kau jelaskan ini padaku?”

Leonite hanya menghela napas, ia juga bingung memulai penjelasan dari arah mana. Pria itu melepaskan tangan yang menyentuh bahunya. “Aku rasa kau harus bertanya secara langsung, Eliezer.”

“Ada satu lagi yang berubah,” komentar Eliezer. Ia melirik temannya, dan saat lirikannya di balas, pria itu hanya bisa tersenyum kecil. “Sepertinya dia sudah menerima panggilan ‘Tuan Putri’ sekarang. Kemajuan yang signifikan, ini terbukti karena penjaga pintu tidak menyebutkan kata ‘Lady’ guna mengumumkan kedatangannya.”

Leonite tak peduli, ia masih menyimpan kekesalannya sedikit. Seharian ini ia ingin bertemu dengan Luisa, tetapi adiknya berdalih sedang sangat sibuk dan ingin menyiapkan penjelasan yang masuk akal pada keluarga.

Pada saat kedua pria itu tengah menikmati suasana dalam diam, Luisa datang. Ia memberikan senyuman pada kakaknya dan Eliezer, teman baiknya.

“Lama tak bertemu,” sapa Luisa.

Leonite melirik. “Jadi, apa kau akan memberikan penjelasan sekarang?”

Karena tak suka dengan ucapan temannya, Eliezer spontan saja menepuk bahu Leonite dengan keras. “Kau meminta penjelasan saat pesta sedang berlangsung. Nikmati semuanya, baru bicara dengan baik.”

“Kau itu tidak tahu apa-apa, jadi jangan ikut campur, Eli! Ah, ya. Pesta ini bahkan belum dimulai, Yang Mulia Kaisar belum tiba juga, kan?”

“EHEM!” Luisa berdehem cukup keras, membuat dua orang di depannya diam. Ia melirik Grand Duke yang tengah menyapa para tamu, dan melihat Matthias dengan wajah masam di sudut ruangan. “Eliezer benar, Kakak. Aku akan menjelaskannya nanti, sekarang nikmati saja pestanya.”

Pada saat mereka bicara hal lain, beberapa wanita datang menghampiri. Mereka adalah para nona dari keluarga besar, orang-orang yang sering berseliweran di dunia sosial Ibu Kota.

“Lady Luisa, lama tidak bertemu.” Salah satu dari mereka membungkuk dengan anggun, menarik kedua sisi roknya dengan lembut dan sangat elegan. Pemandangan itu di saksikan juga oleh banyak orang, dan wanita itu pun merasa bangga. “Saya sangat terkejut karena Lady muncul bersama Yang Mulia Grand Duke. Sepertinya ada banyak hal yang bisa diceritakan, apakah Lady memetik bunga lain setelah membuang bunga yang selama ini Lady genggam?”

Luisa yang mendengar ocehan itu melirik beberapa wanita lain, ia tidak tahu siapa nama wanita tersebut, hanya tahu wajahnya memang sering terlihat saja. Ah, bukankah tidak sopan jika langsung bicara tanpa mengenalkan diri terlebih dahulu? Siapa wanita ini?

“Luisa, apa ada masalah?” Leonite yang melihat sang adik bingung lekas buka suara. Ia tak peduli juga dengan tatapan lapar para wanita yang ada di depan adiknya itu, yang ada ... ia malah merasa jijik. Bagaimana bisa wanita terang-terangan menatap penuh minat seperti pelacur? Sungguh tidak berkelas, dan sangat menjengkelkan.

The Duke's daughter's revisionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang