"Saya akan menikah dengan Ruka Peterson."
Ben menghentikan langkahnya. Memandang pharita yang bahkan tidak menatapnya sedikitpun. Semua orang yang awalnya mendukung ia kini menatap Ben dengan tatapan kasihan. Seolah-olah mereka menertawakannya diam-diam.
"Si lumpuh itu," desis ben dengan gigi yang bergesekan, marah.
"Ruka Peterson, siapa?"
"Aku baru mendengar namanya?"
"Apakah keluarga Graham meiliki putra angkat? Kenapa mereka tidak menunjukkannya pada publik? Bukankah hanya ben, putra pertama mereka."
Telinga ben mulai panas, perbincangan tentang si cacat itu mengisi ballroom hotel sampai membuat risih.
Ani yang duduk dengan beberapa nyonya keluarga terpandang mulai diberondong banyak pertanyaan. Ruka, anak pembantunya itu adalah aib. Jadi identitasnya dirahasiakan.
Ani tidak ingin ia dipermalukan karena kalah dari seorang pembantu, sehingga suaminya memiliki anak dengan wanita kelas rendahan seperti mereka.
"Ani, kenapa kami tidak pernah mendengar tentang Ruka Peterson. Apa dia putra angkatmu?"
"Bukannya, kamu hanya punya satu putra dan itu ben?"
"Ani, kenapa Ruka tidak menghadiri acara ini? Di mana dia? Padahal Nona pharita sudah memilihnya. Kami juga ingin melihat wajahnya."
Selama ini keberadaan Ruka hanya diketahui sebagian kecil orang,dan itu orang-orang yang ani bisa kendalikan.
Tapi karena pharita, keberadaan anak lumpuh itu mulai dipertanyakan. Apabila mereka semua melihat wajah ruka yang sangat mirip dengan Henry. Identitas Ruka sebagai anak tirinya akan terungkap.
"Ani, katakan pada kami."
"Putramu Ruka, terpilih sebagai menantu keluarga Tuan Benjamin. Kamu pasti senang, bisa mengangkat derajat keluargamu setelah ini. Kamu sangat beruntung Ani."
Urat nadi Ani sudah mengeras, melihat senyum semua wanita itu yang membanggakan Ruka, cuma membuat hatinya memanas.
"Jangan bahas anak lumpuh itu," ketus ani beranjak dari duduknya meraih tas lalu barang-barang berharganya seperti dompet dan ponsel. Ani berlalu pergi membuat semua orang terkejut.
"Ani! Hei, acaranya belum selesai? Bagaimana dengan pernikahan putramu Ruka dan Nona pharita? Ani!" panggil salah satu nyonya yang duduk satu meja dengan Ani.
Situasi ani yang tidak diuntungkan juga sama dengan yang dialami ben, pria itu mengepalkan tangan langsung menggebrak meja kembali duduk di kursinya.
"Ben, gue gak salah denger tadi ' kan? Nona pharita menyebut nama Ruka saudara tiri lo," kata Billy yang dibalas tatapan tajam dari ben.
Di acara ini, cuma Billy yang mengetahui tentang Ruka, karena pria itu dulu pernah menginap di rumah ben bermain dengan teman-teman kampusnya.
Meski sekarang Billy tidak pernah lagi datang ke rumah ben setelah lulus kuliah. Tapi Billy tahu, Ruka si lumpuh yang sering ia cecar itu, masih tinggal di rumah ben. Sebab mereka saudara tiri.
Keenam pria yang duduk satu meja bersama ben, mulai penasaran dengan apa yang dikatakan billy tentang Ruka.
"Saudara tiri? Si ben punya saudara tiri? Kenapa kita gak pernah tahu Bro," tanya salah satu dari mereka pada Billy secara baik-baik. Tapi tanggapan ben justru sebaliknya. Mata nya memicing, lalu mengepalkan tangan.
"Gue gak punya saudara tiri! Dia cuma anak pembantu lumpuh yang numpang di rumah gue!" tegas ben dingin. Dengan muka merah padam begitu murka.
"Tapi, Nona pharita bilang dia putra keluarga Graham."
KAMU SEDANG MEMBACA
I Wanna Be Yours (BXG) (Rupha) END
RomancePharita yang berhati dingin seperti ular dipertemukan dengan Ruka laki-laki berhati hangat nan lembut seperti kelinci. Akankah cinta bisa tumbuh di hati keduanya?