"Kakek tidak bisa mengatur hidup saya! Saya akan menikah dengan perempuan yang saya suka! Saya tidak mau mengulangi kesalahan yang sama ingin menikahi perempuan karena hartanya! Saya tidak mau diatur lagi seperti saat saya ingin menikahi pharita!"
"BEN!"
Dariel meradang, kakek tua itu beranjak dari duduknya dan ingin menghampiri ben. Dariel mengangkat tangannya akan menampar cucunya.
Namun sebelum hal itu terjadi, henry telah mengikuti langkah dariel dan berdiri lebih cepat di depan putranya. Melindungi ben di balik punggung, tidak membiarkan dariel menyentuh ben sedikitpun.
"Ayah tidak bisa memaksakan kehendak pada putraku! Ini adalah hidup ben! Biarkan ben yang memutuskan ingin menikah dengan siapa!"
"Tapi saya tidak akan membiarkan ben menikah dengan gadis miskin ataupun orang tidak terdidik seperti keluargamu Henry!"
Jari telunjuk Dariel mengarah tepat ke wajah henry, menatap mata menantu sampahnya itu dengan amarah yang membara.
"Gara-gara kesalahan saya membiarkan ani menikah denganmu! Maka sekarang kehidupan putri saya menjadi hancur! Saya tidak mau mengulangi kesalahan yang sama dengan membiarkan ben memilih istrinya sendiri! Dia harus menikahi perempuan yang sudah saya pilihkan! Perempuan terhormat yang jelas asal-usulnya, pendidikannya, latar belakang keluarganya, DAN YANG PASTI TIDAK AKAN MEMPERMALUKAN NAMA KELUARGA KITA!"
Dariel menghirup udara dalam-dalam merasakan dadanya sesak karena meninggikan suara. Meski begitu, amarah dariel tetap meluap seperti samudera, tidak mempedulikan kondisi kesehatannya.
"Ben yang akan menjadi pewaris saya selanjutnya! Dia tidak boleh hidup menjadi pecundang seperti yang Ayahnya lakukan!"
"Saya tidak akan meniru jejak Kakek!" bantah ben.
*PLAKK!!
Henry menerima tamparan itu menggantikan ben.
"BERANI SEKALI KAMU MEMBANGKANG BEN!" bentak dariel tinggi.
"Ayah." Ben memegangi pundak ayahnya yang sedikit terhuyung akan terjatuh.
Dariel berjalan kembali ke arah sofa lalu mengambil berkas perceraian di meja. Memaksa henry untuk menandatanganinya.
"TANDA TANGANI INI SEGERA! CEPAT HENRY!" maki dariel muak melihat wajah menantunya yang tidak berguna itu.
"Sampai kapanpun saya tidak akan pernah menceraikan ani,Ayah! Saya mencintai putri Ayah dan akan selalu menjadi suaminya! Meski Ayah memaksa saya ataupun memukul saya. Saya tetap akan mempertahankan rumah tangga saya dengan ani!"
"HENRY!"
Pengacara Dariel tiba-tiba saja berdiri di samping lelaki tua itu, memegang pundaknya dan memberikan usulan yang lebih masuk akal.
"Tuan henry, jika Tuan henry tidak ingin menandatangani berkas perceraian ini. Maka kita bisa menggunakan cara lain. Biarkan nyonya yang menggugat Tuan henry ke pengadilan dan memproses perceraian mereka. Berbagai macam bukti atas pengkhianatan Tuan henry serta penderitaan yang dialami Nyonya ani selama berumah tangga dengannya, sudah cukup untuk bisa menggugat Tuan henry untuk bercerai."
Henry dan ben membeliakan mata terkejut, mereka tidak mau itu terjadi. Terutama ben, pria itu sangat tidak ingin kedua orang tuanya berpisah. Sudah cukup semua keretakan di dalam keluarganya, jangan ditambah lagi.
"Kakek, saya mohon jangan paksa Ayah dan Ibu untuk bercerai. Saya akan menikah dengan gadis yang Kakek pilihkan, asalkan Kakek tidak meminta kedua orang tuaku untuk bercerai."
"Apa kamu serius?"
"Saya serius Kakek."
Dariel terdiam, tidak langsung menyanggupi usulan dari ben. Dia mempertimbangkan bagaimana keputusan yang paling menguntungkan untuknya. Setelah berpikir cukup lama, dariel memegang pundak ben menekannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Wanna Be Yours (BXG) (Rupha) END
RomansaPharita yang berhati dingin seperti ular dipertemukan dengan Ruka laki-laki berhati hangat nan lembut seperti kelinci. Akankah cinta bisa tumbuh di hati keduanya?