Chapter 63

587 93 77
                                    

Pharita membuka mata, hal pertama yang dia lihat adalah wajah tampan suaminya yang menawan saat tertidur di sampingnya.

"Wajah saya akan berlubang jika kamu tatap seperti itu, istriku," ucap ruka tersadar lalu tersenyum melihat pharita yang terus memandangnya tajam.

Tapi pharita tidak peduli, justru mendekat dan mengecup hidung mancung ruka mencuri ciuman di bibir. Ruka mengusap pipi pharita gemas, membalas ciumannya.

"Hari ini tidak ke kantor?"

"Saya cuti."

ruka melihat jam di atas nakas, dia dan Pharita bangun terlalu awal. Tangan pharita menyentuh dada ruka lalu memeluknya.

"Saya ingin menghabiskan waktu denganmu, ruka."

ruka mengusap rambut Pharita yang panjang. Mengecup pucuk kepalanya berulang kali.

" Pharita," panggil ruka terkekeh kecil karena tangan wanita itu mulai nakal menyentuh dadanya.

"Ini masih pagi."

"Saya tidak peduli."

Ruka hanya bisa mencium bibir pharita yang berkata dingin. "Ayo bangun, Papa dan Mama akan cemas kalau kita tidak keluar kamar hari ini ."

Pharita mendongak, menatap mata indah ruka yang membujuknya.

"Mereka akan mengerti jika kita tidak keluar kamar ."

Ruka tertawa kecil, "Sudah cukup nakalnya istriku."

ruka menggenggam tangan Pharita menghentikannya.

"Berikan saya morning kiss," putus pharita tidak mau berhenti begitu saja.

ruka memegang kedua wajah Pharita yang cantik menciumnya dalam. Dan pharita segera melumati bibir ruka yang manis menggigitnya sensual.

Beranjak dari baringnya menekan kepala ruka ke bantal. Meremas rambut pria itu yang wangi beraroma shampoo.

"Kita akan terlambat untuk sarapan dengan semua orang pharita "

Pharita melepaskan pagutannya,

"Saya hanya ingin memakanmu ruka."

"Tapi saya bukan makanan, istriku."

Ruka mencubit hidung pharita, ingin mengambil kursi rodanya. Tapi pharita menekan tubuh ruka kembali ke ranjang, menghimpit kepalanya di bantal.

Selanjutnya menelusupkan tangannya ke dalam kaos ruka meraba perut dan kacang merah kecilnya. Mengusap leher ruka lalu menciumnya mesra. Memainkan dadanya.

Ruka hanya tersenyum dan membiarkan pharita melakukan apa yang dia mau. Laki-laki itu mengusap kepala pharita sayang.

Namun saat tangan pharita akan membuka celananya, tangan ruka langsung mencekal lengan pharita menahannya.

"Kenapa?" Tatapan mata pharita terlihat tajam dan tidak suka.

"Kita tidak bisa melakukan ini, pharita."

"Kita sudah menikah ruka."

Ruka tersenyum lembut, mengecup kening pharita pelan.

"Tapi kamu masih ada tamu bulanan
istriku."

Wajah pharita mendadak gelap. Mengingat lagi malam pertamanya yang gagal. pharita melepaskan ruka begitu saja, lalu bangun dari tempat tidur.

"pharita."

Ruka terkejut dan takut menyinggung perasaan Pharita karena menolaknya.

"Saya akan pergi ke kantor."

ruka menyingkap selimut, meraih kursi rodanya hati-hati. Tiba-tiba Pharita merubah keputusannya. Padahal sebelumnya perempuan itu mengatakan akan mengambil cuti.

I Wanna Be Yours (BXG) (Rupha) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang