Ruka baru saja pulang dari perusahaan saat melihat mobil ben terparkir di basemant luxury.
Junet memberhentikan mobil ruka di samping mobil milik ben yang terparkir.
"Ben."
Ruka turun dari mobilnya, ben segera menghampirinya. " Bisa kamu membujuk pharita untuk berbicara denganku?"
"Maaf ben, tapi istriku tidak ingin bertemu siapa pun."
"Kalau begitu, ikutlah denganku untuk menemui Ibuku ruka."
"Saya tidak bisa ben."
"Apa karena pharita tidak mengizinkanmu? Hanya sebentar ruka, aku janji tidak akan lama."
ruka menepuk pundak ben. "Maaf tetap tidak bisa ben."
Ruka akan pergi, tapi ben mencegahnya.
"Aku mohon ruka, sekali saja. Ini demi Kakek, setelah ini aku tidak akan meminta apa pun lagi padamu. Sebagai saudaramu, besar harapanku untuk kamu mengambulkan permintaan terakhir Kakek."
"Saya sudah berjanji pada pharita, ben. Saya tidak akan mengingkari janji saya pada pharita."
Ben memegang tangan ruka memohon, menahan kepergian saudaranya.
"Aku tidak bisa menyerah ruka. Kakek sangat mengharapkanmu untuk bertemu Ibu. Kakek ingin masalahmu dan Ibu terselesaikan jika kalian bisa mengobrol dari hati ke hati. Ibu sudah lama hancur, hati nuraninya hilang. "
"Aku berharap dengan bertemu denganmu, Ibu akan sadar. Sebelum Ibu semakin menjadi monster yang mengerikan. Ayah sudah berkeinginan untuk menceraikan Ibu. Aku tidak tahu lagi bagaimana caranya membuat Ibu berdamai dengan masa lalu."
Ruka tidak bisa melihat ben memohon penuh keputusasaan seperti ini, tapi dia juga tidak bisamengingkari janjinya pada pharita.
"ruka."
"Maaf ben, tetap tidak bisa. Bagiku janjiku pada pharita adalah hal yang sangat berarti. Saya tidak mau mengecewakan pharita."
ruka melalui ben tanpa mengabulkan permintaannya. Ruka berpapasan dengan Vellani Cogniz di lobi.
"Malam Bu Vellani."
"Malam Tuan ruka."
Vellani Cogniz terlihat cukup penasaran dengan seseorang yang menahan ruka di luar terlalu lama.
"Ben yang menahanku di luar tadi."
Vellani Cogniz tersenyum kaku.
"Bu Vellani ingin menemui ben?"Wajah Vellani memerah, apa dia terlalu kentara jika memperhatikan ben sejak tadi? Bagaimana bisa ruka menyadarinya?
"Ben membutuhkan teman mengobrol sekarang. Bu Vellani bisa menemaninya."
Ruka tersenyum tipis lantas menuju ke lantai unit apartemennya. Saat dia pulang ruka menemukan anak buah marco telah berjaga di depan.
"Tuan ruka," sapa mereka.
"Tuan marco ingin mengunjungi si kembar. Jadi dia membawakan beberapa mainan untuk si kembar."
Anak buah marco sedikit berbohong, marco ke mari karena ingin melihat ruka.
Meski ada juga kebenaran bahwa marco merindukan si kembar, dan membelikan mainan yang cukup banyak untuk ketiga bayi nakal itu.
Ruka membuka pintu spartemen melihat marco yang duduk di sofa sedangkan si kembar bermain di kakinya. Rora memeluk kaki marco bergelantungan. Anak itu memukul - mukul kaki marco sambil terkikik.
"Kuda! Kuda!"
"Nona kecil, baru bisa menunggangi kuda saat dewasa."
Marco mengganti channel TV, mungkin karena program kebun binatang yang muncul dan ditonton rora. Maka puteri sulung ruka itu mulai merengek ingin naik kuda.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Wanna Be Yours (BXG) (Rupha) END
RomancePharita yang berhati dingin seperti ular dipertemukan dengan Ruka laki-laki berhati hangat nan lembut seperti kelinci. Akankah cinta bisa tumbuh di hati keduanya?