Chapter 80

717 109 54
                                    

Air liur ruka ingin menetes ketika melihat keranjang buah yang dipenuhi mangga muda. pharita masih berada di luxury tidak juga berangkat ke kantor. ruka mendorong kursi rodanya mendekati Pharita, berinisiatif mengambil buah mangga itu.

"ruka, saya menyuruhmu makan-makanan sehat! Bukan makanan yang bisa membuat pencernaanmu bermasalah!"

Ruka diam, tangannya yang memegang buah mangga segera urung. Pharita melihat inti masalah dari pola makan suaminya yang buruk. Dia segera berdiri mengambil keranjang buah itu membawanya pergi.

"Sayang, kenapa keranjang buahnya dibawa?"

"Untuk saya buang."

Ruka tercenung, "Jangan dibuang."

"Kamu terus ingin makan mangga yang masam ini jika tidak segera saya buang."

Ruka langsung berhenti mengikuti Pharita saat perempuan itu berbalik menatapnya tajam. ruka menundukkan kepala mendengarkan omelan Pharita.

"Sudah berapa kali saya bilang! Kamu mual dan muntah! Makan-makanan masam akan membuat pencernaanmu bertambah parah!"

"Maaf."

pharita menatap suaminya yang tidak lagi melawan. Kepala Pharita pening, dia tidak ingin bertengkar. pharita meletakkan keranjang buah itu lagi, lalu menghampiri kursi roda Ruka melihat wajah ruka yang sedih dari dekat.

"Kamu ingin menangis, karena mangga mudanya akan saya buang?"

Ruka diam, pharita semakin kesal. Dia menatap manik mata ruka lekat-lekat lalu mengangkat dagu laki-laki itu untuk bersitatap dengannya.

"Apa kamu sebegitu sukanya dengan mangga muda lebih dari pada mengikuti permintaan saya untuk makan makanan sehat?"

Kediaman ruka membuat pharita tidak punya cara lain selain mencium bibir pria di kursi roda itu, tangan pharita membelai leher ruka meraba bagian belakang kepalanya.

"Saya tidak akan melarang kamu memakan mangga muda. Jika kamu sudah sembuh."

ruka mengangguk patuh, Pharita tersenyum tipis.

"Kamu sudah tidak mual lagi saat saya cium ?" Pharita menyadari jika ruka tidak mendorongnya barusan. Segera bibir pharita mendekat ingin mencuri ciuman lagi, tetapi ruka justru muntah di bajunya.

"Pha-pharita?"

"Saya tidak apa-apa."

Wajah pharita begitu dingin, lantas masuk ke kamar. ruka menjadi gelisah takut jika pharita akan bertambah marah.

Tapi buah mangga yang ditinggalkan pharita di meja mencuri perhatiannya. ruka menelan ludahnya yang pahit, melihat kulit mangga muda yang hijau tua tampak sangat masam.

Ruka seperti anak kecil yang takut ketahuan mencuri, dia mengambil satu buah mangga itu lalu diam-diam mengupasnya di dapur. Dua puluh menit kemudian, saat pharita telah selesai berganti pakaian. Dia tidak menemukan ruka di sana.

"ruka!"

Bibi marry yang baru saja masuk, setelah membeli madu di mini mart tersentak kaget, melihat pharita telah berada di dapur memarahi tuannya.

Bibi marry bisa melihat kulit mangga berserakan di lantai beserta biji mangganya. Bukan hanya satu mangga tapi 5 buah mangga telah habis dimakan ruka.

"Apa ini? Saya hanya meninggalkanmu sebentar dan kamu sudah makan mangga sebanyak ini!"

pharita menginjak kulit mangga yang bertebaran menempel di hak sepatunya. Ruka menunduk, tidak berani melakukan pembelaan.

Mata Pharita memperhatikan bibir merah ruka yang tertutup rapat, masih menyisakan buah mangga. pharita mengangkat wajah pria itu lalu membuka mulutnya paksa.

I Wanna Be Yours (BXG) (Rupha) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang