Chapter 74

967 111 34
                                    

"Ini berkas pemeriksaan rekam medis Tuan ruka."

pharita mengambil amplop yang diletakkan marko di mejanya.

"Aku sudah menghubungi beberapa rumah sakit yang memiliki dokter spesialis ortopedi ataupun neurologi terbaik di Inggris. Tapi dari semua dokter itu mereka menyerah untuk mengobati kaki Tuan ruka. Karena kelumpuhan Tuan ruka sudah terjadi sangat lama, sejak dia kecil. Jadi kemungkinan sembuhannya jika melakukan operasi pun hanya beberapa persen."

Pharita menatap laporan medis itu teliti.

"Ada tabib pengobatan tradisional dari Beijing yang menawarkan metodologi terapi untuk perawatan kaki Tuan ruka. Aku juga sudah menghubungi mereka, dan menyuruhnya datang ke luxury besok pagi. Mungkin dia bisa memeriksa kaki Tuan ruka secara langsung, dan menentukan apakah ada metode terapi yang cocok untuk Tuan ruka."

Marco menyulut rokoknya, sementara pharita melihat data diri tabib yang dia maksud.

"Dia perempuan?"

"Hem."

Pandangan pharita seketika menajam melihat Marco.

"Mau dia laki-laki atau perempuan, yang penting suamimu bisa sembuh. Kamu tidak bisa cemburu padanya pharita."

"Ruang kerja saya bukan area bebas rokok," tegas pharita.

Marco terkekeh lantas mematikan rokoknya ke lantai, menginjak batang rokok itu yang masih menyala menggunakan sepatu.

"Oke masalah rokok sudah selesai. Sekarang ada hal yang lebih penting, yang perlu kamu ketahui tentang Nyonya ani."

Wajah Marco yang awalnya bercanda mulai serius, memangku kedua tangannya di meja menatap pharita dalam-dalam.

"Inspektur Hans tentu sudah memberitahukan hal ini padamu, bahwa Nyonya ani kabur dari penjara dan sekarang dia menjadi buronan polisi."

pharita menekan bolpoin yang dia pegang ke atas berkas laporan medis ruka, sampai ujung bolpoin itu melubangi area kertas yang kosong.

"Menurutmu saat wanita gila seperti Nyonya ani keluar dari jeruji. Apa yang akan dia cari pertama kali?"

Pharita diam, tapi tatapannya meneliti foto suaminya yang ada di pigura, dia pajang di meja kerja.

Marco yang mengerti arti tatapan pharita mengangguk yakin.

"Benar, Nyonya ani akan mengincar Tuan ruka. Karena baginya, Tuan ruka adalah penyebab dia masuk ke dalam penjara. Alasan lain, ibu mertuamu itu sangat membenci Tuan ruka sampai ke tulang sumsungnya. Dari kecil, dia yang menyiksa Tuan ruka dan memberikan banyak penderitaan pada suamimu. Karena itu aku telah memikirkan hal ini beberapa hari terakhir. Aku akan menambahkan pengawal bayangan untuk Tuan ruka."

***

pharita memikirkan apa yang dikatakan Marco.

"Rita." Panggilan dari laura membuat pharita tersenyum tipis, membuyarkan lamunannya.

"Ada yang kamu pikirkan?"

"Hanya ada beberapa masalah di kantor Pa."

Benjamin tidak lagi bertanya,melainkan menyerahkan kotak kue yang dia beli dari bakery sebelum ke mari.

"Untuk suamimu," kata Benjamin.

"Dan juga untukmu sayang," imbuh Laura memberikan sebuah kalung berlian.

"Mama dan Papa belum memberikan hadiah pernikahan untuk kalian berdua. Jadi terima ini."

Pharita mengambil kalung itu lalu memakainya.

I Wanna Be Yours (BXG) (Rupha) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang