"Lumpuh lo ngapain di sini?!"
Gadis itu menarik kursi roda ruka dengan paksa lalu melihat Bibi marry tajam.
"Marry, lo juga ngapain bawa si lumpuh ke mari? Kalian mau mempermalukan gue dengan datang ke sini!"
"Nona Alice," sebut Bibi marry sedikit khawatir saat mengetahui alice Johnson sepupu Ben ada di butik ini juga.
Alice sama tidak sukanya dengan ruka seperti Ani. Bagi Alice kedatangan ruka cuma membuat ben menderita. Cuma ben satu-satunya sepupu yang gadis itu akui sebagai anggota keluarga besarnya.
"Nona, mohon maaf. Tapi bisakah Anda melepaskan pegangan kursi roda Tuan ruka sekarang? Tuan ruka adalah pelanggan kehormatan kami. Kami mohon jangan berbuat kasar padanya."
Jill segera menengahi, mencoba membuat gadis bercat rambut coklat keemasan itu mengerti, menegurnya sopan.
"Pelanggan kehormatan apa? Si lumpuh ini, bahkan tidak punya uang untuk membeli satu potong pakaian di butik ini! Seharusnya kamu sadar, siapa yang menjadi pelanggan kehormatan di sini! Aku adalah pelanggan tetap di butik ini dan model untuk produk kalian! Seharusnya kalian bisa membuka mata kalian dan melihatnya!"
Jill memejamkan mata sejenak, mencoba bersabar menghadapi sikap arogan model yang baru naik daun ini. Alice Johnson memang sempat menjadi model untuk brand Beauty & Fashion, tapi itu hanya satu bulan kemarin tidak lebih.
"Nona Alice, sekali ini saja dengarkan saya. Nona lebih baik kembali berbelanja dan jangan mengganggu Tuan Ruka," ucap Jill sambil tersenyum teduh.
Alice mengepalkan tangan merasa dihina, manajer rendahan sekelas Jill berani menegurnya, dan lebih mementingkan si cacat ruka yang jelas-jelas anak pembantu.
"Tidak bisa! Marry cepat bawa si lumpuh ini pulang ke rumah! Jangan sampai, Tante ani marah karena tahu kalian keluar dari rumah dan berkeliling ke tempat mewah seperti ini untuk mempermalukannya!"
Alice kembali menarik kursi roda ruka memaksanya. Bibi marry memegang pegangan kursi roda ruka yang satunya, menahan keponakan nyonyanya itu membawa kursi roda ruka.
"Nona Alice! Tolong berhenti! Tuan ruka ke mari karena ingin membeli pakaian pernikahan."
Bibi marry menyingkirkan tangan alice dari kursi roda ruka. Sementara alice terlihat marah, dia merasa Bibi marry mulai tidak menghormatinya.
Dia adalah keponakan majikannya, seharusnya Bibi marry juga menuruti perintahnya. Bukan malah membantah seperti ini.
"Dia menikah! Mana ada perempuan yang mau menikahinya! Jangan membual!"
Tangan Alice menunjuk muka ruka, ingin menamparnya. Dia tidak tahu tentang berita pernikahan pharita dengan ruka. Gadis itu baru kembali ke London setelah tiga hari melakukan touring model di Italia.
"Nona Alice! Anda sudah sangat keterlaluan!" Jill sudah tidak bisa lagi bersikap sabar.
"Tolong panggilkan security untuk membawa Alice Johnson keluar dari butik ini!"
Alice melotot terkejut, melihat manajer butik yang begitu berani ingin mengusirnya dari sini.
"Kamu berani mengusirku!"
"Iya! Saya mengusir Anda! Beauty & Fashion tidak membutuhkan pelanggan yang tidak tahu sopan santun seperti Anda!"
"Kurang ajar! Kamu mengataiku tidak tahu sopan santun! Kamu akan menyesal karena membela si cacat itu! Aku pastikan kamu akan dipecat oleh bosmu! Aku adalah pelanggan tetap! Butik ini akan rugi jika kehilangan pelanggan sepertiku!"
"Silahkan laporkan pada Bos! Kita lihat siapa yang akan dipecat! Saya justru kasihan kalau nanti Bos sampai memutus kontrak denganmu, dan tidak mau memberikan kamu endorse lagi!" balas Jill sengit.
![](https://img.wattpad.com/cover/375359415-288-k188407.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I Wanna Be Yours (BXG) (Rupha) END
RomancePharita yang berhati dingin seperti ular dipertemukan dengan Ruka laki-laki berhati hangat nan lembut seperti kelinci. Akankah cinta bisa tumbuh di hati keduanya?