Kemarahan pharita memuncak, Mei, Junet, Bibi marry semua terkena imbasnya.
"Seharusnya Tabib mei! Tidak perlu memakai parfum! Supaya Tuan ruka tidak memuji Tabib ." Junet menyudutkan Mei,
tabib itu membela diri.
"Ini parfum yang biasa saya pakai, saya tidak membeli parfum baru!""Sudah-sudah, jangan bertengkar!" ucap Bibi marry menengahi. Junet bersedekap dada masih belum terima.
Hari ini merekaakan menerima gaji, tapi justru Mei mengusik ketenangan pharita dengan membuatnya cemburu.
"Kalau gajiku dipotong! Gaji Tabib mei harus dibagi lagi untukku!" tutur Junet menekan.
Bibi marry tidak begitu peduli dengan gaji, dia hanya berharap bisa terus berada di sisi ruka dan pharita untuk melayani mereka.
Mei, memberengut, mencebikkan bibir, tidak mau jika uangnya berkurang karena dibagi dua dengan Junet.
Pintu ruang kerja pharita terbuka, wajah gelap pharita masih terlukis seperti hantu. Bahkan jika pharita marahnya tadi pagi, tapi siang ini. Muka pharita tetap menakutkan.
"Nona," sapa Junet tersenyum manis.
pharita duduk di depan mereka bertiga. Menyerahkan amplop gaji bulanan.
"Nona Pharita, ini terlalu banyak untuk Bibi."
Junet mengintip uang yang ada di amplop Bibi marry. Dan jumlahnya lebih besar dari pada miliknya.
Junet bingung, apa dia membuat kesalahan besar bulan ini karena itu pharita memberikan dia gaji kecil?
Sementara Mei, amplopnya kosong. Tidak ada satu pounds pun yang ada di sana.
"Nona pharita, gaji saya..." Mei menatap sedih isi amplopnya yang kosong, melihat punya Bibi marry yang begitu banyak uang.
"Uang kamu tidak akan cair sebelum penyakit mual ruka sembuh," kata pharita dingin membuat Mei menunduk lesu.
"Lalu punyaku bagaimana Nona ?" tanya Junet berharap jika dia juga akan menerima kenaikan gaji.
"Itu sudah lebih dari cukup. Sebulan ini pekerjaanmu buruk Junet, Helenalah yang menghandle urusan perusahaan! Bahkan kamu juga membuat suamiku bekerja terus-menerus. Padahal dia memiliki asisten untuk melakukannya!"
Junet membeku tidak mampu berkata-kata hanya bisa mengikhlaskan hatinya untuk menerima uang itu dengan lapang dada.
"Kalau kamu bisa menghandle semua urusan pabrik tanpa melibatkan ruka ataupun mencuri waktunya setiap hari. Saya akan menaikkan gajimu bulan depan."
"Apa itu artinya, jika Tuan ruka hanya perlu di rumah setiap hari Nona? Biar semuanya saya yang pegang."
Junet mengira pharita akan senang, tapi ternyata pharita semakin meliriknya tajam.
"Apa kamu ingin mengambil pujian dari ruka dan menerima semua penghargaan atas pencapaiannya?"
"Bukan Nona."
"Maka sewajarnya saja. Kamu bisa menjemput ruka bekerja jika saya tidak ada di rumah."
"Kalau Nona ada di rumah?"
"Maka kamu hanya perlu menggantikan tugasnya! Karena tugas ruka adalah menemani saya di kamar!"
Bibi marry tersedak air minum saat mendengar ucapan pharita. Itu sama artinya, pharita ingin tidur dengan tuannya sepanjang hari. Membuat bayi.
"Sekarang pergilah. Jangan pulang sebelum ruka bisa mencium saya."
Jika seharian ini ruka belum bisa mencium pharita, maka artinya mereka harus tidur di luar. Mei dan Bibi marry cuma bisa berdoa penyakit mual ruka segera sembuh sebelum mereka menjadi tunawisma di jalanan karena tidak punya tujuan tempat tinggal.
![](https://img.wattpad.com/cover/375359415-288-k188407.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I Wanna Be Yours (BXG) (Rupha) END
RomancePharita yang berhati dingin seperti ular dipertemukan dengan Ruka laki-laki berhati hangat nan lembut seperti kelinci. Akankah cinta bisa tumbuh di hati keduanya?