Chapter 52

498 96 11
                                    

Pharita meminta suster perawat dan anak buah marco untuk mengantar ruka kembali ke rumah sakit. pharita tidak ingin Ruka memikirkan hal yang terlalu berat saat kondisinya masih dalam masa pemulihan.

Bibi marry dan Junet yang melihat ruka didorong oleh suster perawat masuk ke dalam ruangan segera mendekat.

"Tuan ruka sudah kembali? Di mana Nona pharita?" Junet begitu terkejut karena ruka kembali sangat cepat dari waktu yang ia perkirakan. Junet yakin acara makan malam ruka dan nonanya seharusnya berakhir satu jam lagi.

"Tolong bantu saya membaringkan tubuh Tuan ruka ke ranjang pasien, Tuan Junet."

Lekas Junet menuruti perkataan suster dan memindahkan ruka hati-hati ke ranjang. Bibi marry yang mengetahui mimik muka tuannya tidak baik-baik saja, menghampiri ruka lalu mencoba bertanya.

"Tuan ruka terlihat sangat khawatir. Apa ada yang mengganggu pikiran Tuan?"

ruka menutup matanya lalu menghembuskan nafas berat, dia melihat Bibi Marry dengan senyum tipis yang dipaksakan.

"Jika pharita sudah datang dan membawa kabar tentang Tuan marco. Tolong beritahu saya Bibi."

Bibi marry tidak tahu mengapa ruka meminta ia mengabarkan tentang marco saat pharita tiba. Namun, Bibi marry tetap mengangguk dan membiarkan suster menyuntikkan sesuatu ke selang infus tuannya.

"Tuan ruka harus istirahat, Bibi dan Tuan Junet harus meninggalkan Tuan . Kalian bisa menjaganya dari kejauhan," ucap suster setelah mencampurkan sedikit obat tidur ke dalam cairan infus ruka.

pharita yang  memerintahkan suster untuk membuat ruka tertidur agar tidak terganggu dengan masalah Henry.

Junet maupun Bibi marry mengikuti apa kata suster, mereka duduk di sofa melihat ruka menjaganya dalam jarak beberapa meter.

***

pharita masih berada di hotel, mencoba menghubungi marco. Tapi pialang saham itu belum juga mengangkat panggilannya.

"Belum ada kabar darinya?"

"Belum Nona , Tuan marco tidak mengangkat ponselnya."

Pharita beranjak dari kursinya lantas keluar dari hotel diikuti oleh anak buah marco yang lain.

"Kalian sudah mengirim bala bantuan?"

"Sudah Nona, bala bantuan akan segera datang ke tempat Tuan marco. Kami sudah menemukan lokasi di mana Tuan henry berada."

"Kita ke sana sekarang."

Anak buah marco melihat pharita tanpa berkedip, saling pandang.

"Kenapa kalian masih berdiam diri di sini?"

"Tapi Nona, Tuan marco berpesan agar kami menjauhkan Nona pharita dan Tuan ruka dari kekacauan. Nona lebih baik menunggu saja di rumah. Tuan marco akan membereskan semuanya."

"Henry adalah satu-satunya keluarga yang dimiliki calon suami saya. Saya tidak ingin ada hal buruk yang menimpa Henry, sehingga membuat kesehatan ruka semakin menurun."

"Tuan marco akan bekerja keras Nona rita! Jika perlu, kami akan memanggil semua bala bantuan dari beberapa organisasi untuk menyelamatkan Tuan Henry. Nona pharita, jangan khawatir. Tuan Henry pasti akan baik-baik saja, kami bisa menjaminnya."

"Jika Henry terluka, apa marco akan memberikan kompensasi?"

Anak buah marco tertunduk diam, mereka bingung. Bosnya sangat suka dengan uang, apa yang akan mereka berikan sebagai kompensasi pada pharita yang sudah memiliki segalanya.

Haruskah mereka bilang kalau tuannya tidak perlu dibayar, tapi itu sama saja dengan bekerja secara gratis. Dan marco  tidak akan suka mendengar jawaban yang mereka berikan untuk pharita.

I Wanna Be Yours (BXG) (Rupha) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang