Satu minggu setelah acara syukuran dan juga konferensi pers itu diadakan. Berbagai macam berita di internet dan media massa yang ada di London terus membicarakan tentang Tuan Tanah Baru di Italia, yang berasal dari kota ini.
Kisah ruka dijadikan sebagai cerita inspiratif untuk masyarakat Inggris, banyak sekali header artikel yang menyebutkan bahwa kekayaan yang dimiliki ruka, adalah buah kesabaran atas kelumpuhan yang dialami laki laki itu selama belasan tahun sedari dia kecil dan penderitaannya di rumah keluarga Graham sebagai anak pembantu.
Ruka sedang memakaikan popok bayi untuk si kembar. Suster Ana sedikit tertolong sejak adanya ruka, dia tidak lagi kesulitan mengurus si kembar.
Rami yang paling nakal tidak mau dipakaikan baju, bayi itu lebih suka bertelanjang perut sambil meminum dot susu, berjalan ke sana kemari membawa mainan mobil-mobilan.
"Rami!" panggil ruka hanya bisa menggelengkan kepala saat anak keduanya itu menghampiri kursi roda ibunya, meminta pangku pharita.
Selanjutnya membagikan air susunya ke pipi pharita, membuat ibunya ikutan basah dan lengket karena susu.Rora yang paling pintar sudah rapi, bayi itu mengoceh sambil meneteskan air liur menepuk-lepuk pipi ruka menggunakan selimut.
Ruka menciumi gemas pipi putri sulungnya yang sangat manis,
"rora jangan nakal dengan Bibi Suster ya. Ayah akan mengganti pakaian untuk adik Canny."
Ruka mencium pipi Rora kemudian menggendongnya ke atas, memberikannya kepada Suster Ana.
Canny yang masih tengkurap di ranjang bayi sibuk memasukkan jempol kakinya ke dalam mulut. Si bungsu itu mengoceh sambil tertawa menunjukkan tiga giginya yang baru tumbuh.
"A-yah, main, Ayah!" ucapnya mulai bisa memanggil ruka dengan sebutan ayah.
Hati ruka berbunga, ada perasaan bahagia ketika mendengar putrinya memanggil ia ayah. ruka mengambil popok bayi yang ada di keranjang lalu meraih kedua kaki gemuk Canny yang sejak tadi bayi itu masukkan ke dalam mulut.
"Pakai popok dulu Canny. Putri Ayah yang cantik," puji ruka menciumi pipi Chiquita yang tertawa geli kemudian menaburkan bedak di pantat putih bersih Chiquita lalu memasangkan popok bayi.
Setelah itu, ruka mendandani Chiquita dengan pakaian lebah hitam kuning. Saat putri ketiganya itu sudah wangi. Pharita mendorong kursi rodanya menghampiri suaminya.
"Sayang, pakaikan baju juga untuk Rami. Dia akan masuk angin jika terus dibiarkan bertelanjang seperti ini," ucap pharita melihat bayi nakal yang ada di pangkuannya tidak mau diam. Terus memainkan kancing bajunya sambil menunjuk perut bundarnya yang telanjang bulat, begitu gembung.
ruka mencium kening Pharita lalu mengambil rami dari pangkuan perempuan itu. Rami menangis saat dipisahkan dari pharita. ruka terus menciumi perut bayi itu sampai tangisannya bercampur dengan tawa geli.
"Anak nakal Ayah satu ini kenapa tidak mau memakai baju hem?" Kalu mengoceh geli ketika ruka mencium perutnya.
Chiquita yang ada di samping ranjang rami mulai tengkurap mengulurkan tangan meminta digendong oleh pharita. Dengan hati-hati pharita mengangkat Chiquita, mencium pipi bayi itu bertubi-tubi.
"Sayang, saya akan memberikan makan untuk Rora dan Canny."
Ruka mengangguk tersenyum tipis,
"nanti saya akan menyusul ."
Ruka mencium pipi pharita sekali lagi. pharita dan suster Ana mulai meninggalkan kamar si kembar menuju ke ruang makan. Bubur gandum rasa coklat yang masih hangat sudah disediakan Bibi marry untuk si kembar.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Wanna Be Yours (BXG) (Rupha) END
RomancePharita yang berhati dingin seperti ular dipertemukan dengan Ruka laki-laki berhati hangat nan lembut seperti kelinci. Akankah cinta bisa tumbuh di hati keduanya?