"Tuan marco! Ada kabar baik!"
Wajah anak buah marco berseri-seri, mereka sangat senang setelah menerima kabar dari luxury.
"Tuan ruka masih hidup, sekarang beliau sudah berkumpul dengan keluarganya."
Aliran darah marco mendadak memanas, bibirnya yang menghisap rokok berhenti mengepulkan asap, melihat anak buahnya dengan tatapan tajam.
"JANGAN BERMAIN-MAIN DENGAN KEMATIAN TUAN RUKA. BERIKAN KABAR YANG BENAR!" bentak marco membuat tubuh anak buahnya bergetar ketakutan.
"Kami tidak berbohong, Tuan. Bu Velani telah menghubungi dan mengatakan bahwa Tuan ruka sudah kembali ke luxury."
Marco mematikan rokoknya segera beranjak dari sofa, ia meraih jasnya yang tersampir di gantungan,
"Antarkan aku ke luxury sekarang," perintah marco tegas yang disambut dengan senang hati oleh para anak buahnya. "
Rombongan mobil Maserati marco mulai meninggalkan markas menuju ke luxury. Beberapa penduduk yang melihat parade mobil Maserati itu berhenti sejenak, memotret mobil yang disopiri anak buah luxury yang melesat begitu cepat membelah jalan raya kota London.
Luxury kembali dipenuhi dengan sukacita untuk kedua kalinya, saat marco tiba di hunian elit apartemen itu Benjamin, Laura, Junet, Charles dan juga henry datang berurutan.
Pegawai luxury membuka lebar pintu lobi, dan mempersilahkan semuanya masuk ke ruang utama ballroom di lantai satu.
"Tuan ruka dan Nona pharita sudah menunggu kedatangan kalian semua di sini."
Marco membeku melihat sosok laki-laki yang saat ini bersama ketiga bayi pharita, menggendong mereka.
"ruka?" Henry dipenuhi dengan kebahagiaan melihat putranya.
"Ruka!" Henry langsung memeluk ruka merengkuhnya. Air mata Henry serasa menumpuk ingin menetes. Dia tidak menyangka putera yang dia kira sudah meninggal, kini ada di depan matanya.
"Ayah." Ruka melepaskan gendongannya pada Chiquita, memberikan si bungsu ke gendongan Bibi marry.
"Kamu sudah bisa berjalan?" Henry menyentuh kaki ruka merabanya.
"Ada Dokter baik yang menolong saya Ayah. Dia mengobati dan merawat saya sampai sembuh."
Henry meneteskan air mata karena terharu, mimpinya ingin melihat kaki putranya sembuh akhirnya terkabul.
Sekarang ruka sudah bisa berjalan, rasa bersalah di dalam hati Henry atas kelumpuhan putranya mulai memudar.Henry melepaskan pelukannya bergantian dengan Benjamin yang memeluk ruka dengan erat.
"Papa senang kamu masih hidup, rasanya semua seperti keajaiban. Papa dan Mama sangat bahagia atas kembalinya kamu ke dalam keluarga ini ruka."
"Maafkan saya Pa, karena saya sudah membuat Papa dan Mama khawatir, bahkan telah menyebabkan putri kalian menderita karena saya."
Benjamin menepuk kedua baru bahu ruka menggenggam tangannya dengan erat,
"Jangan tinggalkan pharita lagi, selalu dampingi putri Papa dan jaga dia. Cucu-cucu Papa juga membutuhkan Ayahnya di sisinya."
ruka mengangguk mengerti, Charles yang menyaksikan menantunya telah kembali hanya diam membisu.
"Tuan Charles tidak ingin memeluk Tuan ruka?" tanya Kelvin yang berada di samping kakek tua itu. Charles menggeleng,
"Tidak perlu, melihat dia dari sini sudah cukup bagi saya."
Sementara itu marco yang melihat bagaimana sosok ruka benar-benar nyata ada di depannya seluruh tubuhnya bergetar hebat. Marco berjalan perlahan mendekati ruka lalu menatap suami pharita dengan intens.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Wanna Be Yours (BXG) (Rupha) END
RomancePharita yang berhati dingin seperti ular dipertemukan dengan Ruka laki-laki berhati hangat nan lembut seperti kelinci. Akankah cinta bisa tumbuh di hati keduanya?