Vote sebelum baca 🌟
Mobil Matthew berhenti di depan sebuah toko berdesain elegan dan cute. Keduanya keluar dari mobil. Mata Alana berbinar senang melihat desain toko yang elegan dan cute. Warna pink mendominasi toko tersebut.
Alana tak sabar segera masuk ke dalam. Melihat seisi toko. Membeli semua dessert yang menarik minatnya. Akan tetapi, di lain sisi Alana sedikit ragu masuk ke dalam toko akibat melihat pantulan dirinya di kaca toko.
Ia berpenampilan sangat sederhana, tanpa make up. Memakai kaos putih polos, celana hitam panjang, dan sepatu putih. Rambutnya juga diikat asal.
"Ayo masuk, Na," ajak Matthew melihat Alana terdiam di tempat.
"Ayokk!"
Mustahil Alana gagal masuk ke dalam toko karena memikirkan pakaian sederhananya. Lagipula setelah ini dia tidak akan ke sini lagi. Terserah orang lain memandangnya aneh. Toh, tak akan bertemu lagi.
Setelah berpikir begitu, Alana menjadi lebih percaya diri. Memasuki toko dengan bersemangat. Menimbulkan senyuman di wajah tampan Matthew.
Kala masuk ke dalam toko, Alana berdecak kagum di dalam hati. Merasa berada di alam lain. Merasa masuk ke dalam mimpi.
Kue berjajar rapi di etalase. Berbagai macam warna dan variasi. Memanjakan mata Alana. Menggugah selera Alana.
KAMU SEDANG MEMBACA
STALKER
Teen FictionKehidupan tenang Alana perlahan terganggu oleh kehadiran seorang stalker. Membayangi kehidupannya siang dan malam. Menjajah mimpi-mimpinya. Menanamkan keresahan di setiap langkahnya. Siapakah pria yang menjadi stalkernya? Apa alasan pria itu mengang...