57. acara (2)

267 27 3
                                    

"Sudah lama tidak bertemu, Nona Alsia."

Pria berambut pirang pendek dengan kain putih transparan yang menutupi wajah itu berbalik menghadap Alsia.

"Terakhir kali kita bertemu waktu itu anda sedang kabur dari rumah. Melihat Tuan Count yang tidak mengirimkan saya surat, sepertinya masalah anda bisa selesai dengan baik."

Senyuman lembut ditampilkan oleh pria itu. Aileen Kaisang, salah satu petinggi kerajaan suci serta orang yang membantu Alsia setahun lalu.

Kalau tidak salah saat itu Alsia sedang kabur dari rumah karena kesal dengan sang ayah yang terus memaksanya memakan sayur.

Di dalam perjalanan menjauhi rute patroli para pemburu vampir, Alsia bertemu dengan Aileen yang sedang berkencan.

"Saya tidak sedang berkencan," ucap Aileen saat itu.

"Lalu, siapa perempuan berambut hijau ini?"

"Dia ... hanya teman," jawabnya. Kala itu Aileen mengenakan kain putih yang tidak transparan. Membuat Alsia tak tahu reaksi wajahnya.

Ya, meski Aileen berkata hanya teman, nyatanya setahun kemudian Alsia mendengar kabar jika Aileen telah menikah dengan wanita yang Alsia temui kala itu.

Kembali ke saat ini.

"Yah, untungnya ayah tidak marah besar. Dia hanya menyuruhku merawat kandang kuda selama satu Minggu."

"Kedengarannya itu hukuman yang cukup berat untuk anda," balas Aileen.

"Jadi, apa yang ingin kamu katakan, Tuan Aileen?"

Sorot mata Aileen menjadi serius. "Anda sudah menyadari keberadaan orang-orang fanatik itu bukan? Saya ingin menawarkan tempat menginap lain yang lebih aman yaitu di kediaman saya."

"Oh, jadi aku akan menjadi tamu kehormatan."

Pria berambut pirang keemasan itu tersenyum, "benar dan anda diperbolehkan membawa satu penjaga milik anda tapi harus perempuan. Di sini ada larangan yang melarang wanita dan pria berduaan di malam hari kecuali mereka berdua adalah pasangan."

"Tentu. Aku akan mengajak Listra, ksatria pribadiku."

Perpindahan ruangan inap Alsia cukup mudah karena ia tak membawa banyak barang. Sesampainya di bangunan putih tempat tinggal Aileen, Alsia bertemu dengan wanita yang pernah ia temui dulu.

"Senang bertemu dengan anda, Nona Alsia."

"Begitupun dengan saya, Nyonya Eveline."

Eveline, istri dari Aileen Kaisang. Dia merupakan satu-satunya anak perempuan dari salah satu keluarga bangsawan ternama di Kerajaan Suci Sloane. Pernikahan keduanya murni karena perjodohan dan Alsia mengetahui fakta itu saat keduanya melakukan kontak mata.

"Kenapa para bangsawan suka sekali menjodohkan anak mereka? Untung saja ayahku itu tipikal suami takut istri," pikir Alsia mensyukuri hidupnya.

"Mari saya antar anda ke ruangan anda, Nona Alsia," ujar Eveline.

"Tentu."

Di sepanjang jalan Alsia terus menatap Eveline. Warna rambutnya hijau gelap, bola mata berwarna kuning dengan sorot tajam.

Sesampainya di ruangan, Alsia mengucapkan terima kasih juga kalimat gombalan yang sering ia dengar di masa lalu.

"Apa anda tahu, Nyonya Eveline? Anda memiliki warna rambut yang unik. Seperti hamparan pepohonan yang membuat hati terasa damai."

Eveline tertegun sebentar mendengar ucapan Alsia, sama seperti Listra yang malah memasang wajah aneh.

Suara kekehan kecil keluar dari mulut Eveline.

Became The Side Character's Older SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang