Juragan Muria, adik kedua Juragan Roni, hendak datang ke Desa Arang untuk mengisi liburan semester perkuliahanya. Juragan Muria sudah memberitahu Juragan Roni lewat sepucuk surat yang tentu saja sudah diterima oleh Juragan Roni. Dari surat yang Juragan Roni terima, kemungkinan Juragan Muria akan datang mengajak teman-temannya.
Juragan Roni meminta Mbok Nah mengurus kepulangan Juragan Muria. Rencananya, Juragan Muria akan menempati kamar almarhum Juragan Aryo. Jika tidak salah perhitungan, Juragan Muria akan tiba siang nanti. Juragan Roni memutuskan pulang cepat dari kebun teh untuk menyambut adiknya.
Juragan Muria lahir di Desa Arang, namun ia tidak menghabiskan masa kanak-kanaknya di Desa Arang. Saat Juragan Muria belum genap dua tahun, ia dibawa ke kota. Juragan Muria menghabiskan masa kecilnya di kota, ia tumbuh menjadi pemuda dengan pergaulan khas kota.
Pak Lik Sugeng masuk halaman rumah Juragan Roni, ia turun dari mobil Jeep CJ 7 bersama salah seorang abdi dalem. Pak Lik Sugeng memanggil beberapa abdi dalem yang sedang menyapu halaman untuk membantu menurunkan barang-barang dari pasar.
"Juragan!" sapa Pak Lik Sugeng pada Juragan Roni yang berjalan ke arahnya.
"Aman Pak Lik?" tanya Juragan Roni.
"Aman Juragan, araknya sudah siap," jawab Pak Lik Sugeng, tersenyum jenaka menampilkan gigi-giginya.
Dalam suratnya, Juragan Muria meminta disediakan arak. Sebenarnya tanpa diminta pun Juragan Roni memiliki persediaan arak. Namun persediaan arak Juragan Roni mulai menipis, alhasil Juragan Roni meminta Pak Lik Sugeng untuk mengisi kekosongan dengan membelikan arak baru di pasar.
Juragan Roni lalu membawa Pak Lik Sugeng untuk duduk di depan teras rumah. Mereka duduk di atas dipan. Di depan terdapat meja berisi kopi panas dan gethuk Mbah Yono. Selagi menunggu Juragan Muria datang, Pak Lik Sugeng menceritakan kelanjutan perceraiannya dengan Bu Lik Dwi. Pak Lik Sugeng dan Bu Lik Dwi sepakat untuk bercerai, walaupun sepanjang proses pembahasan tentang perceraian mereka harus saling unjuk urat dan teriak.
Pak Lik Sugeng hanya harus memberitahu rencana perceraiannya pada mertuanya. Pak Lik Sugeng yakin mertuanya pasti akan menentang keinginan bercerainya dari Bu Lik Dwi. Selama ini mertua Pak Lik Sugeng ditanggung oleh Pak Lik Sugeng. Pak Lik Sugeng membiayai sepasang mertuanya yang sudah sepuh namun masih bugar. Saat pernikahannya dengan Bu Lik Dwi, Pak Lik Sugeng memberikan mertuanya rumah yang jauh lebih luas dari rumah mertuanya dulu. Dulu mertuanya memiliki rumah kecil, di mana satu kamar ditempati mertua dan empat anak-anaknya. Secara tidak langsung pernikahan Bu Lik Dwi dan Pak Lik Sugeng memberikan berkah bagi orang tua Bu Lik Dwi dan adik-adiknya. Adik-adik Bu Lik Dwi dapat melanjutkan pendidikan hingga tamat SLTA.
Pak Lik Sugeng yakin Bu Lik Dwi pasti akan dimarahi habis-habisan oleh orang tuanya karena keinginan bercerai mereka. Bu Lik Dwi dulunya adalah pekerja di kebun teh saat kepemimpinan Juragan Aryo. Mereka menikah secara tidak terduga. Bu Lik Dwi dan Pak Lik Sugeng ketahuan melakukan hubungan terlarang di cakruk pagi-pagi buta. Perbuatan tersebut diketahui oleh beberapa pekerja yang memang sengaja berangkat pagi. Pekerja yang melihat langsung melaporkan perbuatan Pak Lik Sugeng dan Bu Lik Dwi kepada Juragan Aryo saat itu juga. Alhasil seminggu setelahnya Pak Lik Sugeng dan Bu Lik Dwi menikah.
Pernikahan Pak Lik Sugeng dan Bu Lik Dwi cukup mewah. Pernikahan mendadak itu dilaksanakan selama tiga hari satu malam. Bertahun-tahun lamanya Pak Lik Sugeng dan Bu Lik Dwi terikat dalam bahtera rumah tangga, namun pernikahan tersebut tak kunjung membuahkan keturunan. Karena hal tersebutlah Pak Lik Sugeng dan Bu Lik Dwi sering adu mulut dan berujung ingin berpisah.
***
Mari berteman ❤️
Ig baru netes: jiahuha (profil bebek kuning)Follow akun wp-nya juga biar nggak ketinggalan update-an!
Terima kasih sudah membaca <3
Jangan lupa tinggalkan komen📱dan bintangnya ⭐
