Bab 23

3.9K 64 0
                                    

Juragan Roni dan Arman berjalan menuju cakruk. Dari kejauhan Arman melihat Gendhis bersama Nina berjalan ke arah yang sama dengannya. Dari kejauhan pula Gendhis melambaikan tangannya pada Arman, hal itu membuat Arman tersenyum lebar.

Juragan Roni melirik Arman yang tertinggal di belakang. Juragan Roni ikut melihat arah pandang Arman. "Man!" ucap Juragan Roni, menyadarkan Arman.

Arman baru sadar kalau dirinya berhenti berjalan, ia lalu melanjutkan perjalanan hingga sampailah Juragan Roni dan Arman di cakruk. Juragan Roni dan Arman mendudukkan diri di lantai cakruk yang terbuat dari kayu jati. Dulunya cakruk-cakruk di kebun teh terbuat dari bambu. Cakruk bambu tidak tahan lama. Apalagi bila terkena air hujan dan angin, pasti langsung ambles. Setelah kepemimpinan juragan Roni, semua cakruk dibongkar, diganti menggunakan kayu jati. Kayu jati memang lebih mahal dari bambu, namun ketahanan dan estetikanya jauh lebih baik dari bambu.

Nina dan Gendhis mengikuti Juragan Roni dan Arman. Hingga sampailah Nina dan Gendhis di hadapan Juragan Roni dan Arman, "ngapunten Juragan," ucap Nina.

Gendhis memperbaiki poninya yang kusut. Gendhis tersenyum lebar kepada Arman, dibalas Arman dengan senyum yang tak kalah lebar. "Arman, Juragan Roni" sapa Gendhis.

Juragan Roni menatap Nina. Perempuan di depannya memakai kaos kedodoran dengan celana katun kusut. Juragan Roni lalu memperhatikan Gendhis, penampilan yang benar-benar berkebalikan. Gendhis menggunakan kaos pas badan dengan rok selutut. Juragan Roni yakin Gendhis memakai riasan wajah, berbeda dengan Nina yang nampak pucat.

"Ya?" ucap Juragan Roni.

"Saya izin bertanya Juragan," ucap Nina.

Juragan Roni menatap Nina dalam, membuat Nina mengedipkan matanya cepat lalu memandang ke arah tanah. Gendhis menyenggol Nina agar Nina segera menanyakan pertanyaannya.

"Apakah Juragan yang mengirim kayu ke kediaman saya?" tanya Nina, matanya masih menatap bawah.

"Apa? Aku ndak dengar," ucap Juragan Roni, membuat Nina mengalihkan pandangannya tepat ke mata Juragan Roni.

"Anda yang mengirimkan kayu bakar?" ulang Nina.

Pandangan Nina dan Juragan Roni saling bertemu. Juragan Roni dan Nina sama-sama mengingat malam pewayangan. Malam canggung di mana mereka saling menelusuri mata satu sama lain. Juragan Roni dapat melihat dengan jelas mata Jernih Nina, bulu mata Nina terlihat lebih lentik saat ada matahari. Nina pun demikian, menulusuri mata tajam Juragan Roni lalu turun pada hidungnya yang bangir. Pandangan Nina berhenti pada rahang tegas Juragan Roni. Nina dapat melihat jelas rahang bersih yang belum lama dicukur. Arman berdehem untuk menyadarkan Nina dan Juragan Roni yang terhanyut dalam pemikiran masing-masing.

"Ya, aku yang mengirim kayu itu," ucap Juragan Roni.

"Untuk apa Juragan?" tanya Nina.

Juragan Roni terdiam. Juragan Roni bimbang untuk mengatakan bahwa dirinya peduli pada perempuan di depannya. Namun kata 'peduli' terasa blak-blakan.

"Mengapa mengatakan bahwa kayu itu dari Gendhis?" tanya Nina. Arman, Gendhis, dan Nina sama-sama memandang Juragan Roni, menunggu jawaban Juragan Roni.

"Kau ini cerewet sekali," ucap Juragan Roni. Juragan Roni menatap Nina, Gendhis, dan Arman yang menatapnya aneh.

"Apa?" tanya Juragan Roni pada mereka.

"Juragan, pertanyaan saya ndak terjawab," ucap Nina, sabar.

"Ndak ada yang perlu dijawab," ucap Juragan Roni.

Nina menatap jengkel pada Juragan Roni. Arman dan Gendhis menipiskan bibir, menahan untuk tersenyum. Baru kali ini mereka melihat Juragan Roni bersikap kekanakan.

"Saya ndak mau menerima barang ndak jelas pengirimnya," ucap Nina, memandang tajam Juragan Roni.

"Apa-apaan? Laki-laki di depanmu ini kurang jelas?" tanya Juragan Roni, membuat Nina tidak mampu berkata-kata lagi. Arman dan Gendhis sudah tidak bisa menyembunyikan senyum mereka.


***

Mari berteman ❤️
Ig baru netes: jiahuha (profil bebek kuning)

Follow akun wp-nya juga biar nggak ketinggalan update-an!

Terima kasih sudah membaca <3

Jangan lupa tinggalkan komen📱dan bintangnya ⭐

Sang Penggoda (18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang